30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Tahun Ini, Bina Marga Bangun Jalan Lingkar Danau Toba

 

Foto: Internet Batuan menutup jalan lingkar Danau Toba jurusan Karo-Dairi.
Foto: Internet
Batuan menutup jalan lingkar Danau Toba jurusan Karo-Dairi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya mendukung Kawasan Danau Toba menuju Global Geopark Network (GGN) Unesco, Direktorat Jenderal Bina Marga mengaku akan melakukan pengembangan jalan di kawasan Danau Toba dan jalan nasional. Pengembangan jalan ini sesuai Perpres Nomor 81 tahun 2014.

“Indikasi waktu pelaksanaan pengembangan ini berdasarkan Nomor 81 tahun 2014. Dalam perwujudannya tahapan pengembangan tersebut diperlukan readiness kriteria,” ucap Direktur Bina Program Kementerian Pekerjaan Umum Haris Batubara dalam Diskusi Terfokus Seri III “Danau Toba Apa Kabarmu” yang bertema Membedah Infrastruktur menuju Global Geopark Network Unesco di Aula Serba Guna Kantor RRI Medan, Kamis (28/8).

Tahapan pembangunannya sendiri akan dimulai 2014 dan berakhir di 2033. Selama 2014-2015, akan dilakukan pengembang jaringan jalan arteri primer lingkar Parapat yang berada di Kabupaten Simalungun. Begitu juga pada periode 2020 sampai 2033 akan dilakukan pengembangan jaringan jalan Kolektor Primer Tigaras yakni arah Kota Pematangsiantar sebagai sistem jaringan jalan bebas hambatan Parapat-Pematang Siantar-Tebing Tinggi-Kualanamu.

Kepala Bappeda Sumut Dr Arsyad MM menambahkan bahwa nantinya akan terintegrasi ruas jalan nasional, provinsi dan rencana pembangunan ruas jalan lingkar luar akses menuju Danau Toba. Rencana jalan lingkar luar Danau Toba sendiri yakni 231,17 km dengan status jalan kabupaten lebih kurang 194,40 km, provinsi 10 km, dan nasional 26,77 km. “Ada juga untuk jalan lingkar pulau Samosir yang berjumlah 143 km,” sebut Arsyad.

Pembagiannya sendiri, lanjut dia, ruas jalan Pangururan-Ambarita 35 km, Ambarita-Tomok 5 km, Tomok-Onan Runggu 34 km, Onan Runggu-Nainggolan 7 km, Pangururan-Nainggolan 40 km dan Tele-Pangururan 22 km.

“Untuk kondisi jalannya sendiri, kita masih mengakui bahwa jalan di Sumut masih masuk dalam empat provinsi dengan jalan terjelek,” katanya.

Dr RE Nainggolan memaparkan materi lanjutan infrastruktur di kawasan Danau Toba. Begitu juga dengan Budi Situmorang yang merupakan Direktur Tata Ruang Kementerian PU.

“Dengan disahkannya Perpres Nomor 81 tahun 2014 tentang RTR Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya oleh Presiden RI pertanggal 13 Agustus 2014 lalu, saya yakin Danau Toba akan menjadi GGN Unesco,” ucapnya.

Harapan yang sama juga disampaikan Komisi V DPR RI, Michael Wattimena. Ia berharap dengan disahkannya Perpres tersebut, maka anggaran dari APBN bisa mendukung Danau Toba menuju GGN Unesco.

“Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat juga penting untuk ini. Karena ada 8 point yang menjadi penilaian Unesco,” ujarnya. (prn/des)

 

Foto: Internet Batuan menutup jalan lingkar Danau Toba jurusan Karo-Dairi.
Foto: Internet
Batuan menutup jalan lingkar Danau Toba jurusan Karo-Dairi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya mendukung Kawasan Danau Toba menuju Global Geopark Network (GGN) Unesco, Direktorat Jenderal Bina Marga mengaku akan melakukan pengembangan jalan di kawasan Danau Toba dan jalan nasional. Pengembangan jalan ini sesuai Perpres Nomor 81 tahun 2014.

“Indikasi waktu pelaksanaan pengembangan ini berdasarkan Nomor 81 tahun 2014. Dalam perwujudannya tahapan pengembangan tersebut diperlukan readiness kriteria,” ucap Direktur Bina Program Kementerian Pekerjaan Umum Haris Batubara dalam Diskusi Terfokus Seri III “Danau Toba Apa Kabarmu” yang bertema Membedah Infrastruktur menuju Global Geopark Network Unesco di Aula Serba Guna Kantor RRI Medan, Kamis (28/8).

Tahapan pembangunannya sendiri akan dimulai 2014 dan berakhir di 2033. Selama 2014-2015, akan dilakukan pengembang jaringan jalan arteri primer lingkar Parapat yang berada di Kabupaten Simalungun. Begitu juga pada periode 2020 sampai 2033 akan dilakukan pengembangan jaringan jalan Kolektor Primer Tigaras yakni arah Kota Pematangsiantar sebagai sistem jaringan jalan bebas hambatan Parapat-Pematang Siantar-Tebing Tinggi-Kualanamu.

Kepala Bappeda Sumut Dr Arsyad MM menambahkan bahwa nantinya akan terintegrasi ruas jalan nasional, provinsi dan rencana pembangunan ruas jalan lingkar luar akses menuju Danau Toba. Rencana jalan lingkar luar Danau Toba sendiri yakni 231,17 km dengan status jalan kabupaten lebih kurang 194,40 km, provinsi 10 km, dan nasional 26,77 km. “Ada juga untuk jalan lingkar pulau Samosir yang berjumlah 143 km,” sebut Arsyad.

Pembagiannya sendiri, lanjut dia, ruas jalan Pangururan-Ambarita 35 km, Ambarita-Tomok 5 km, Tomok-Onan Runggu 34 km, Onan Runggu-Nainggolan 7 km, Pangururan-Nainggolan 40 km dan Tele-Pangururan 22 km.

“Untuk kondisi jalannya sendiri, kita masih mengakui bahwa jalan di Sumut masih masuk dalam empat provinsi dengan jalan terjelek,” katanya.

Dr RE Nainggolan memaparkan materi lanjutan infrastruktur di kawasan Danau Toba. Begitu juga dengan Budi Situmorang yang merupakan Direktur Tata Ruang Kementerian PU.

“Dengan disahkannya Perpres Nomor 81 tahun 2014 tentang RTR Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya oleh Presiden RI pertanggal 13 Agustus 2014 lalu, saya yakin Danau Toba akan menjadi GGN Unesco,” ucapnya.

Harapan yang sama juga disampaikan Komisi V DPR RI, Michael Wattimena. Ia berharap dengan disahkannya Perpres tersebut, maka anggaran dari APBN bisa mendukung Danau Toba menuju GGN Unesco.

“Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat juga penting untuk ini. Karena ada 8 point yang menjadi penilaian Unesco,” ujarnya. (prn/des)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/