30.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Ekonomi Sirkular Danone-Aqua, dari Botol Kembali jadi Botol (3)

Dicuci, Dicacah, jadi Palet… lalu jadi Botol Daur Ulang

Plastik sebaiknya diperangi? Oh no… jangan. Pemanfaatan bahan baku plastik sebagai kemasan bebragai produk begitu besar, dan saat ini belum tergantikan oleh bahan baku lain. “Yang benar adalah mengelolanya sedemikian rupa, agar sampah plastik bisa didaur ulang,” kata Jefri Ricardo. Dan masyarakat juga semakin terdidik untuk sadar memilah sampah sejak dari rumah.

————————————

Dame Ambarita, Purwosari

————————————

Pernah terbayang cara mendaur ulang botol plastik bekas jadi botol baru? Yap betul, pastinya sampah botol plastinya dikumpul dulu. Kemudian dicuci, dicacah, dicuci lagi, dicacah lagi makin kecil, diproses jadi palet plastik. Selanjutnya, terserah klien mau dijadikan bentuk apa.

Nah, khusus Danone-AQUA, mereka hanya mau plastik standar food grade. Untuk itu, Danone-AQUA menggandeng PT Veolia Services Indonesia untuk memprosesnya. Belum pernah dengar namanya?

Pabrik daur ulang plastik untuk standar food grade, barangkali masih sedikit di Indonesia. Salahsatunya adalah PT Veolia Services Indonesia, mitra Danone Aqua. Pabrik ini terletak di Rembang, Pasuruan.

Dalam kunjungan ke pabrik tersebut pekan lalu, media ditunjukkan proses pengolahan botol-botol plastik bekas kategori PET, yang dikirim dari berbagai Collection Center, TPS3R, serta TPST seluruh Indonesia.

Proses daur ulang botol plastik PETdi pabrik ini dilakukan bertahap. Ada mesin-mesin yang beroperasi dengan pengawasan quality control yang ketat. Awalnya, botol-botol plastik yang sudah di-balepress, dimasukkan ke mesin conveyor untuk disortir dari kemungkinan kontaminan.

Kemudian botol plastik masuk mesin pencacahan menjadi bentuk potongan kasar. Potongan kasar ini dikirim ke mesin cuci dengan air panas 80 derajat Celsius. Masuk mesin pengering, kemudian dikirim ke mesin pencacahan kedua untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil.

Cacahan kecil ini dicuci kembali dengan air panas 90 derajat Celsius, untuk menghilangkan residu-residu tersisa.

Selanjutnya, cacahan plastik itu dikeringkan dan diolah memakai teknologi tinggi, menjadi material palet atau daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET). Palet ini kemudian akan didistribusikan ke pabrik Aqua di Pandaan Pasuruan, Jawa Timur.

Pabrik PT Aqua yang menerima botol prefoam dari PT Veolia, nantinya akan meniup botol kecil (prefoam) tadi menjadi bentuk yang diinginkan. Baik botol dengan nama AQUA 100% Recycled, maupun botol yang hanya 25 persen hasil daur ulang, yang saat ini beredar di pasaran.

Manajer pabrik PT Veolia, saat kunjungan ke pabrik menjelaskan, pihaknya menentukan produk bijih plastik dengan grade kualitas A, grade B, grade C, dan seterusnya. Biji plastik grade A dibentuk menjadi suatu botol kecil (disebut prefoam). Kemudian dijual kepada Danone-Aqua. Biji plastik grade B dan grade C dijual ke pihak lain, yang sama-sama memproduksi kemasan plastik.

Foto: Istimewa
Tampilan alat-alat penyortir dan pencacah sampah botol plastik tipe PET, di pabrik PT. Veolia Services Indonesia
Jl. Rembang Industri Raya Kec. Rembang, Pasuruan, Jawa Timur. Di pabrik ini, sampah botol plastik diolah menjadi bijih plastik standar food grade.

Erwin Awan, Procurement Manager PT Veolia Services Indonesia, mengatakan kemitraan PT Veolia dengan Danone-AQUA tidak hanya membantu meningkatkan upaya pengumpulan dan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Tetapi juga memastikan penggunaan botol plastik yang lebih ramah lingkungan, dengan tersedianya pasokan bahan baku yang memadai.

“Danone-AQUA mendukung operasional pabrik Veolia Indonesia dengan menjadi konsumen utama. Sekaligus memastikan terbangunnya rantai pasok botol plastik PET bekas yang inklusif, melalui upaya peningkatan kesejahteraan pemulung dan pekerja TPS3R dalam naungan program IRI,” jelasnya.

Saat ini, Veolia mengklaim diri sebagai global leader bisnis daur ulang plastik dengan partner lokal di sejumlah Negara, salahsatunya di Indonesia. “Saat ini, berbagai negara sudah mengurangi perggunaan produk plastik sekali pakai. Tahun 2023, seluruh produk kemasan plastik ditarget sudah mengandung 25 persen bahan daur ulang. Dan tahun 2030, kemasan plastik sekali pakai samasekali akan dilarang. Dan tahun 2040, sebanyak 70 persen produk plastik mesti mudah didaur ulang,” ungkapnya.

Bijih plastik hasil daur-ulang-di pabrik Veolia.

Di Indonesia, PT Veolia fokus pada bisnis daur ulang plastik. Targetnya, menguasai semua supply chain sampah plastik. “Pengalaman bisnis PT Veolia di bisnis daur ulang sangat mumpuni, yakni sejak tahun 1853 lalu di Prancis,” katanya.

Hingga saat ini, plastik daur ulang yang diproduksi PT Veolia ada 100 grade, diproduksi sesuai kebutuhan klien. Plastik itu diolah dalam 20 warna, mulai dari transparan, abu-abu, dst. “Kami selalu konsisten menghasilkan plastik food grade dan halal,” katanya.

Rencana target kapasitas produksi PT Veolia adalah 160 ribu ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi masih 25 ribu ton per tahun Recycled PET Plastik (RPET) yang telah memenuhi standar keamanan pangan.

Adapun nilai tambah kerjasama Veolia dan Danone-AQUA adalah penyediaan plastik PET food grade, sertifikat halal, dan kontiniutas program daur ulang. Seluruh kerjasama ini merupakan bagian dari program IRI yang diinisiasi oleh Danone Ecosystem, Danone-AQUA, Veolia Services Indonesia, dan YPCII, sebagai bagian dari gerakan #BijakBerplastik yang diusung oleh Danone-AQUA. (mea/bersambung)

Plastik sebaiknya diperangi? Oh no… jangan. Pemanfaatan bahan baku plastik sebagai kemasan bebragai produk begitu besar, dan saat ini belum tergantikan oleh bahan baku lain. “Yang benar adalah mengelolanya sedemikian rupa, agar sampah plastik bisa didaur ulang,” kata Jefri Ricardo. Dan masyarakat juga semakin terdidik untuk sadar memilah sampah sejak dari rumah.

————————————

Dame Ambarita, Purwosari

————————————

Pernah terbayang cara mendaur ulang botol plastik bekas jadi botol baru? Yap betul, pastinya sampah botol plastinya dikumpul dulu. Kemudian dicuci, dicacah, dicuci lagi, dicacah lagi makin kecil, diproses jadi palet plastik. Selanjutnya, terserah klien mau dijadikan bentuk apa.

Nah, khusus Danone-AQUA, mereka hanya mau plastik standar food grade. Untuk itu, Danone-AQUA menggandeng PT Veolia Services Indonesia untuk memprosesnya. Belum pernah dengar namanya?

Pabrik daur ulang plastik untuk standar food grade, barangkali masih sedikit di Indonesia. Salahsatunya adalah PT Veolia Services Indonesia, mitra Danone Aqua. Pabrik ini terletak di Rembang, Pasuruan.

Dalam kunjungan ke pabrik tersebut pekan lalu, media ditunjukkan proses pengolahan botol-botol plastik bekas kategori PET, yang dikirim dari berbagai Collection Center, TPS3R, serta TPST seluruh Indonesia.

Proses daur ulang botol plastik PETdi pabrik ini dilakukan bertahap. Ada mesin-mesin yang beroperasi dengan pengawasan quality control yang ketat. Awalnya, botol-botol plastik yang sudah di-balepress, dimasukkan ke mesin conveyor untuk disortir dari kemungkinan kontaminan.

Kemudian botol plastik masuk mesin pencacahan menjadi bentuk potongan kasar. Potongan kasar ini dikirim ke mesin cuci dengan air panas 80 derajat Celsius. Masuk mesin pengering, kemudian dikirim ke mesin pencacahan kedua untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil.

Cacahan kecil ini dicuci kembali dengan air panas 90 derajat Celsius, untuk menghilangkan residu-residu tersisa.

Selanjutnya, cacahan plastik itu dikeringkan dan diolah memakai teknologi tinggi, menjadi material palet atau daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET). Palet ini kemudian akan didistribusikan ke pabrik Aqua di Pandaan Pasuruan, Jawa Timur.

Pabrik PT Aqua yang menerima botol prefoam dari PT Veolia, nantinya akan meniup botol kecil (prefoam) tadi menjadi bentuk yang diinginkan. Baik botol dengan nama AQUA 100% Recycled, maupun botol yang hanya 25 persen hasil daur ulang, yang saat ini beredar di pasaran.

Manajer pabrik PT Veolia, saat kunjungan ke pabrik menjelaskan, pihaknya menentukan produk bijih plastik dengan grade kualitas A, grade B, grade C, dan seterusnya. Biji plastik grade A dibentuk menjadi suatu botol kecil (disebut prefoam). Kemudian dijual kepada Danone-Aqua. Biji plastik grade B dan grade C dijual ke pihak lain, yang sama-sama memproduksi kemasan plastik.

Foto: Istimewa
Tampilan alat-alat penyortir dan pencacah sampah botol plastik tipe PET, di pabrik PT. Veolia Services Indonesia
Jl. Rembang Industri Raya Kec. Rembang, Pasuruan, Jawa Timur. Di pabrik ini, sampah botol plastik diolah menjadi bijih plastik standar food grade.

Erwin Awan, Procurement Manager PT Veolia Services Indonesia, mengatakan kemitraan PT Veolia dengan Danone-AQUA tidak hanya membantu meningkatkan upaya pengumpulan dan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Tetapi juga memastikan penggunaan botol plastik yang lebih ramah lingkungan, dengan tersedianya pasokan bahan baku yang memadai.

“Danone-AQUA mendukung operasional pabrik Veolia Indonesia dengan menjadi konsumen utama. Sekaligus memastikan terbangunnya rantai pasok botol plastik PET bekas yang inklusif, melalui upaya peningkatan kesejahteraan pemulung dan pekerja TPS3R dalam naungan program IRI,” jelasnya.

Saat ini, Veolia mengklaim diri sebagai global leader bisnis daur ulang plastik dengan partner lokal di sejumlah Negara, salahsatunya di Indonesia. “Saat ini, berbagai negara sudah mengurangi perggunaan produk plastik sekali pakai. Tahun 2023, seluruh produk kemasan plastik ditarget sudah mengandung 25 persen bahan daur ulang. Dan tahun 2030, kemasan plastik sekali pakai samasekali akan dilarang. Dan tahun 2040, sebanyak 70 persen produk plastik mesti mudah didaur ulang,” ungkapnya.

Bijih plastik hasil daur-ulang-di pabrik Veolia.

Di Indonesia, PT Veolia fokus pada bisnis daur ulang plastik. Targetnya, menguasai semua supply chain sampah plastik. “Pengalaman bisnis PT Veolia di bisnis daur ulang sangat mumpuni, yakni sejak tahun 1853 lalu di Prancis,” katanya.

Hingga saat ini, plastik daur ulang yang diproduksi PT Veolia ada 100 grade, diproduksi sesuai kebutuhan klien. Plastik itu diolah dalam 20 warna, mulai dari transparan, abu-abu, dst. “Kami selalu konsisten menghasilkan plastik food grade dan halal,” katanya.

Rencana target kapasitas produksi PT Veolia adalah 160 ribu ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi masih 25 ribu ton per tahun Recycled PET Plastik (RPET) yang telah memenuhi standar keamanan pangan.

Adapun nilai tambah kerjasama Veolia dan Danone-AQUA adalah penyediaan plastik PET food grade, sertifikat halal, dan kontiniutas program daur ulang. Seluruh kerjasama ini merupakan bagian dari program IRI yang diinisiasi oleh Danone Ecosystem, Danone-AQUA, Veolia Services Indonesia, dan YPCII, sebagai bagian dari gerakan #BijakBerplastik yang diusung oleh Danone-AQUA. (mea/bersambung)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/