26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Loket Penjualan Tiket di Bandara Kualanamu Mulai Ditutup

 

Foto: Triadi Wibowo/sumut pos Puluhan calon penumpang antre di loket Bandara Polonia Medan, September tahun lalu. Mulai 1 Marte, loket penjualan tiket ditutup di bandara Kualanamu.
Foto: Triadi Wibowo/sumut pos
Puluhan calon penumpang antre di loket Bandara Polonia Medan, September tahun lalu. Mulai 1 Maret 2015, loket penjualan tiket ditutup di bandara Kualanamu.

JAKARTA, SUMUT.POS.CO – Penutupan loket penjualan tiket di bandara mulai diberlakukan, Minggu (1/3). Sebagai pembuka, dua bandara internasional telah menyulap seluruh loket tiket maskapai menjadi customer service (CS) sesuai dengan Surat edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/16PHB 2014.

Dua bandara tersebut ialah Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta dan Bandara Kualanamu, Medan.

Di awal penerapan ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan pun langsung terjun ke lapangan untuk memantau. Jonan sidak ke Terminal 2 dan 3 Bandara Soetta.

Dalam sidaknya, Jonan sempat mencoba beberapa finding machine yang disediakan oleh Air Asia, Lion Air dan Garuda sebagai pengganti alat pemesanan tiket.

Namun sayangnya, tidak seluruh finding machine tersebut dapat digunakan dengan baik. Dari tiga yang dicoba, mesin milik Lion Air paling belum siap. “Garuda paling siap. Air asia siap, Lion belum. Kita minta untuk terus diperbaiki,” tuturnya saat ditemui kemarin.

Jonan mengatakan, selain penyediaan finding mesin, pihaknya juga meminta adanya call center di setial CS maskapai. Call center ini digunakan untuk membantu para calon penumpang yang kurang bersahabat dengan sistem komputer.

“Jadi bisa langsung ke call service buat yang tidan jago (komputer),” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia turut memperingatkan kembali batas akhir penghapusan loket tiket di bandara ini. Yakni, 1 Mei 2015.

Ketentuan penghapusan ini sendiri berlaku bagi bandara-bandara Internasional di Indonesia. Saat ini sendiri, ada kurang lebih 26 bandara Internasional yang dikelolah Angkasa Pura I dan II. “Ini juga berlaku bagi bandara yang dikelolah oleh Kemenhub,” terangnya.

Perusahaan maskapai penerbangan mulai menutup loket penjualan tiket di dua bandara yaitu Soekarno Hatta (Cengkareng) dan Kualanamu (Medan). AirAsia dan LionAir, dua maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) memilih mengalihfungsikan sebagai customer service counter.

PT Indonesia AirAsia mengumumkan pihaknya menghadirkan customer service counter di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu mulai 1 Maret 2015 menyusul ditutupnya loket penjualan tiket di kedua bandara tersebut sesuai kebijakan regulator. Customer service counter ini berfungsi sebagai pusat informasi dan layanan pelanggan terkait dengan penerbangan AirAsia.

 

Foto: Triadi Wibowo/sumut pos Puluhan calon penumpang antre di loket Bandara Polonia Medan, September tahun lalu. Mulai 1 Marte, loket penjualan tiket ditutup di bandara Kualanamu.
Foto: Triadi Wibowo/sumut pos
Puluhan calon penumpang antre di loket Bandara Polonia Medan, September tahun lalu. Mulai 1 Maret 2015, loket penjualan tiket ditutup di bandara Kualanamu.

JAKARTA, SUMUT.POS.CO – Penutupan loket penjualan tiket di bandara mulai diberlakukan, Minggu (1/3). Sebagai pembuka, dua bandara internasional telah menyulap seluruh loket tiket maskapai menjadi customer service (CS) sesuai dengan Surat edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/16PHB 2014.

Dua bandara tersebut ialah Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta dan Bandara Kualanamu, Medan.

Di awal penerapan ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan pun langsung terjun ke lapangan untuk memantau. Jonan sidak ke Terminal 2 dan 3 Bandara Soetta.

Dalam sidaknya, Jonan sempat mencoba beberapa finding machine yang disediakan oleh Air Asia, Lion Air dan Garuda sebagai pengganti alat pemesanan tiket.

Namun sayangnya, tidak seluruh finding machine tersebut dapat digunakan dengan baik. Dari tiga yang dicoba, mesin milik Lion Air paling belum siap. “Garuda paling siap. Air asia siap, Lion belum. Kita minta untuk terus diperbaiki,” tuturnya saat ditemui kemarin.

Jonan mengatakan, selain penyediaan finding mesin, pihaknya juga meminta adanya call center di setial CS maskapai. Call center ini digunakan untuk membantu para calon penumpang yang kurang bersahabat dengan sistem komputer.

“Jadi bisa langsung ke call service buat yang tidan jago (komputer),” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia turut memperingatkan kembali batas akhir penghapusan loket tiket di bandara ini. Yakni, 1 Mei 2015.

Ketentuan penghapusan ini sendiri berlaku bagi bandara-bandara Internasional di Indonesia. Saat ini sendiri, ada kurang lebih 26 bandara Internasional yang dikelolah Angkasa Pura I dan II. “Ini juga berlaku bagi bandara yang dikelolah oleh Kemenhub,” terangnya.

Perusahaan maskapai penerbangan mulai menutup loket penjualan tiket di dua bandara yaitu Soekarno Hatta (Cengkareng) dan Kualanamu (Medan). AirAsia dan LionAir, dua maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) memilih mengalihfungsikan sebagai customer service counter.

PT Indonesia AirAsia mengumumkan pihaknya menghadirkan customer service counter di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu mulai 1 Maret 2015 menyusul ditutupnya loket penjualan tiket di kedua bandara tersebut sesuai kebijakan regulator. Customer service counter ini berfungsi sebagai pusat informasi dan layanan pelanggan terkait dengan penerbangan AirAsia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/