31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ada Batu Berlafaz Allah di Matangkuli

Foto: Rakyat Aceh/JPNN Batu seukuran seper lima telapak tangan lelaki dewasa itu, dibeli Azhar dari penjual batu giok di Pusat Pasar Kota Lhoksukon, beberapa waktu lalu.
Foto: Rakyat Aceh/JPNN
Batu seukuran seper lima telapak tangan lelaki dewasa itu, dibeli Azhar dari penjual batu giok di Pusat Pasar Kota Lhoksukon, beberapa waktu lalu.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Warga Matangkuli Aceh Utara menemukan batu bertuliskan lafaz Allah. Batu jenis ‘cempaka madu’ tersebut belum dijadikan batu cincin dan akan disimpan sebagai koleksi di rumahnya.

Saat ditemui, Minggu (1/3) siang, Azhar si pemilik batu meyakini batu bertuliskan lafaz Allah tersebut bukan hasil ukiran tangan manusia. Itu sebabnya pemuda ini akan mengoleksi batu unik ini. Beberapa sejawatnya telah berupaya merayunya untuk menjual batu tersebut.

Tapi Azhar berencana tak akan menjual batu tersebut kecuali dengan harga fantastis. “Kalau maharnya murah lebih baik saya simpan saja. Tapi kalau nilainya tinggi, tentu akan kita pertimbangkan lagi,” beber Azhar di sebuah warung kopi di Lhoksukon.

Batu seukuran seper lima telapak tangan lelaki dewasa itu, dibeli Azhar dari penjual batu giok di Pusat Pasar Kota Lhoksukon, beberapa waktu lalu. Pemuda tersebut meyakini, sang penjual sama sekali tak memperhatikan kalau batu yang dimaksud memiliki ciri khas unik. (zub/deo)

Foto: Rakyat Aceh/JPNN Batu seukuran seper lima telapak tangan lelaki dewasa itu, dibeli Azhar dari penjual batu giok di Pusat Pasar Kota Lhoksukon, beberapa waktu lalu.
Foto: Rakyat Aceh/JPNN
Batu seukuran seper lima telapak tangan lelaki dewasa itu, dibeli Azhar dari penjual batu giok di Pusat Pasar Kota Lhoksukon, beberapa waktu lalu.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Warga Matangkuli Aceh Utara menemukan batu bertuliskan lafaz Allah. Batu jenis ‘cempaka madu’ tersebut belum dijadikan batu cincin dan akan disimpan sebagai koleksi di rumahnya.

Saat ditemui, Minggu (1/3) siang, Azhar si pemilik batu meyakini batu bertuliskan lafaz Allah tersebut bukan hasil ukiran tangan manusia. Itu sebabnya pemuda ini akan mengoleksi batu unik ini. Beberapa sejawatnya telah berupaya merayunya untuk menjual batu tersebut.

Tapi Azhar berencana tak akan menjual batu tersebut kecuali dengan harga fantastis. “Kalau maharnya murah lebih baik saya simpan saja. Tapi kalau nilainya tinggi, tentu akan kita pertimbangkan lagi,” beber Azhar di sebuah warung kopi di Lhoksukon.

Batu seukuran seper lima telapak tangan lelaki dewasa itu, dibeli Azhar dari penjual batu giok di Pusat Pasar Kota Lhoksukon, beberapa waktu lalu. Pemuda tersebut meyakini, sang penjual sama sekali tak memperhatikan kalau batu yang dimaksud memiliki ciri khas unik. (zub/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/