2.700 TIKET KAPAL LUDES
Sementara, puncak arus balik lebaran, lewat pelabuhan Belawan akan terjadi pada H+9 atau Selasa (4/7). Sedikitnya, lebih dari 3.000 pemudik diprediksi bakal memadati pelabuhan ini. Sementara, PT Pelni mengkalim hingga H+8, penjualan tiket kapal laut KM Kelud mencapai 2.700 lembar.
“Selasa (4/7), diperkirakan puncak arus balik. Rute pelayaran KM Kelud Belawan-Batam,” kata Yursal, Kepala PT Pelni Cabang Medan.
Sesuai jadwal, setelah tiba dan menurunkan penumpang arus balik di Belawan pada pagi hari, kapal akan kembali melanjutkan pelayaran mengangkut pemudik yang akan kembali ke Batam usai berlebaran bersama sanak keluarga di Sumatera Utara.
“Ini trip pelayaran kedua arus balik lebaran KM Kelud. Kalau sebelumnya, trip pertama atau H+5 jumlah penumpang sekitar 2.700-an,” jelasnya.
Yursal, mengaku walaupun diprediksi mencapai puncak, namun persediaan tiket kapal masih aman. Dari 3.000 lebih tiket KM Kelud yang disediakan, sebanyak 2.700 lembar tiket telah ludes terjual.
“2.700 tiket terjual, ini dipastikan akan terus bertambah. Kalau memang kapasitas kapal sudah cukup, penjualan tiket dihentikan,” ucap Yursal.
Pun begitu, kepala pelni mengingatkan agar warga yang hendak membeli tiket kapal menggunakan identitas KTP miliknya. Sebab, sebelum KM Kelud berangkat, petugas akan kembali memeriksa tiket calon penumpang
dan harus sesuai dengan nama yang tertera pada KTP masing-masing.
“Diharapkan harus tetap mematuhi aturan pelni. Jika tidak sesuai KTP, akan terjadi pembatalan pemberangkatan terhadap calon penumpang,” tegasnya.
Kepala Otoritas Pelabuhan Belawan, Hermanto mengatakan, dalam memberikan jaminan keamanan saat puncak arus balik kapal laut di Belawan, pihak bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan petugas keamanan pelabuhan tetap memberi pengamanan bagi penumpang.
“Pengamanan melibatkan banyak pihak, baik dari pintu masuk pelabuhan, ruang terminal hingga menuju ke kapal ditempatkan petugas keamanan,” ucap Hermanto.
Untuk kapasitas jumlah penumpang KM Kelud dia menyebutkan, tidak lebih dari 3.164 orang. Dan, pihak Pelni dilarang menjual tiket melebih dari jumlah itu.
“Jumlah 3.164 itu, sudah termasuk dispensasi. Jadi, pelni akan menutup penjualan tiket apabila sudah mencapai kapasitas tersebut,” ungkapnya.
