30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Harga Gambir Kering Tembus Rp20 Ribu per Kilo

PAKPAK BHARAT- Gambir kering (ekstra) yang menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten (Prukab) Pakpak Bharat, naik harga mencapai Rp20 ribu per kilo dari harga sebelumnya hanya Rp18 per kilo.

Tingginya permintaan pasar akan gambir kering untuk bahan baku kosmetik, farmasi (obat-obatan), bahan perekat, bahan membatik, anti oksidan (penetralisir nikotin) dan bahkan campuran bir, membuat harga gambir kering melonjak.

Zat catechin dan tanin yang terkandung di dalam daun dan ranting tanaman ini, merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Pakpak Bharat. Tanaman ini ditergetkan menjadi produk ekspor unggulan mendukung master plan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan (KADTBB).

Guna menambah produksi gambir, pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, mencanangkan progam gerakan menanam sejuta gambir yang telah direalisasikan melalui Dinas Pertanian khususnya bidang perkebunan.

Menanggapi kenaikan harga gambir kering itu, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian pakpak Bharat Ir Rahman Sitepu,mengatakan, kenaikan harga gambir tentu sangat berdampak positif bagi petani di daerah tersebut. Bahkan, menimbulkan kembali semangat petani untuk kembali membudidayakan tanaman gambir.

“Masyarakat petani gambir sempat lemas disebapkan anjloknya harga gambir, dimana para tengkulak hanya mampu menampung gambir kering (ekstra) dengan harga Rp14 ribu per kilo. Tapi kini, semangat para petani kembali tumbuh dengan naiknya harga komoditi tersebut,” katanya.

Ditambahkan Rahman, kini petani dapat menghasilkan 2 sampai 3 ton gambir kering (ekstra) setiap minggunya dari hasil kebun mereka.

“Saya berharap kepada masyarakat Pakpak Bharat, khususnya petani gambir, dengan naiknya harga gembir ini, perlu ditingkat kembali produktifitas pertaniannya dan terus mendukung program penanaman atau Gerakan Sejuta Gambir, sehingga terwujudnya masyarakat Pakpak Bharat yang sejahtera seperti yang dicanangkan pemerintah,” harapnya. (mag-14)

PAKPAK BHARAT- Gambir kering (ekstra) yang menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten (Prukab) Pakpak Bharat, naik harga mencapai Rp20 ribu per kilo dari harga sebelumnya hanya Rp18 per kilo.

Tingginya permintaan pasar akan gambir kering untuk bahan baku kosmetik, farmasi (obat-obatan), bahan perekat, bahan membatik, anti oksidan (penetralisir nikotin) dan bahkan campuran bir, membuat harga gambir kering melonjak.

Zat catechin dan tanin yang terkandung di dalam daun dan ranting tanaman ini, merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Pakpak Bharat. Tanaman ini ditergetkan menjadi produk ekspor unggulan mendukung master plan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan (KADTBB).

Guna menambah produksi gambir, pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, mencanangkan progam gerakan menanam sejuta gambir yang telah direalisasikan melalui Dinas Pertanian khususnya bidang perkebunan.

Menanggapi kenaikan harga gambir kering itu, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian pakpak Bharat Ir Rahman Sitepu,mengatakan, kenaikan harga gambir tentu sangat berdampak positif bagi petani di daerah tersebut. Bahkan, menimbulkan kembali semangat petani untuk kembali membudidayakan tanaman gambir.

“Masyarakat petani gambir sempat lemas disebapkan anjloknya harga gambir, dimana para tengkulak hanya mampu menampung gambir kering (ekstra) dengan harga Rp14 ribu per kilo. Tapi kini, semangat para petani kembali tumbuh dengan naiknya harga komoditi tersebut,” katanya.

Ditambahkan Rahman, kini petani dapat menghasilkan 2 sampai 3 ton gambir kering (ekstra) setiap minggunya dari hasil kebun mereka.

“Saya berharap kepada masyarakat Pakpak Bharat, khususnya petani gambir, dengan naiknya harga gembir ini, perlu ditingkat kembali produktifitas pertaniannya dan terus mendukung program penanaman atau Gerakan Sejuta Gambir, sehingga terwujudnya masyarakat Pakpak Bharat yang sejahtera seperti yang dicanangkan pemerintah,” harapnya. (mag-14)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/