26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Petani Terpaksa Biarkan Cabai Membusuk

Padahal lanjut Ginting, untuk menanam cabai membutuhkan modal puluhan juta. “Modalnya sangat besar menanam cabai ini. Mulai saat ditanam hingga berbuah,kita harus melakukan pemupukan secara rutin. Selain itu, kita juga harus memberi pupuk organik dan melakukan penyemprotan secara berkala. Padahal harga pupuk dan obat-obatan tak pernah turun harga,” paparnya.

Karena itu, Ginting dan para petani lain berharap pemerintah segera menstabilkan harga. “Tak usahlah tembus harga Rp100-80 ribu per kilogram seperti kemarin, asal harga stabil di angka Rp20 ribu saja, saya rasa petani masih dapat untung, walau hanya sedikit. Ini harga cabai termurah sepanjang massa,” katanya.

Sementara itu, info yang dihimpun kru koran ini dari Pasar Holtikutura Tigapanah, penurunan harga cabai ini terjadi karena banyaknya pasokan barang dari petani. “Sekarang ini cabai merah lagi banjir, sedang tempat pelemparannya hanya ke Medan. Sakin banyaknya barang, sudah sulit kami menjualnya,” aku br Tarigan, pengepul di Pasar Tigapanah.

“Inilah masalahnya, harga tak pernah stabil. Kalau tak ada barang, harganya pasti melejit mencapai Rp80 ribu/kilo, kalau barang banjir seperti saat ini penurunan harga pun jauh kali seperti saat ini. Kami juga berharap pemerintah menstabilkan harga, karena kalau terlalu mahal dan terlalu murah kami juga kesulitan menjualnya,” tandasnya. (deo)

Padahal lanjut Ginting, untuk menanam cabai membutuhkan modal puluhan juta. “Modalnya sangat besar menanam cabai ini. Mulai saat ditanam hingga berbuah,kita harus melakukan pemupukan secara rutin. Selain itu, kita juga harus memberi pupuk organik dan melakukan penyemprotan secara berkala. Padahal harga pupuk dan obat-obatan tak pernah turun harga,” paparnya.

Karena itu, Ginting dan para petani lain berharap pemerintah segera menstabilkan harga. “Tak usahlah tembus harga Rp100-80 ribu per kilogram seperti kemarin, asal harga stabil di angka Rp20 ribu saja, saya rasa petani masih dapat untung, walau hanya sedikit. Ini harga cabai termurah sepanjang massa,” katanya.

Sementara itu, info yang dihimpun kru koran ini dari Pasar Holtikutura Tigapanah, penurunan harga cabai ini terjadi karena banyaknya pasokan barang dari petani. “Sekarang ini cabai merah lagi banjir, sedang tempat pelemparannya hanya ke Medan. Sakin banyaknya barang, sudah sulit kami menjualnya,” aku br Tarigan, pengepul di Pasar Tigapanah.

“Inilah masalahnya, harga tak pernah stabil. Kalau tak ada barang, harganya pasti melejit mencapai Rp80 ribu/kilo, kalau barang banjir seperti saat ini penurunan harga pun jauh kali seperti saat ini. Kami juga berharap pemerintah menstabilkan harga, karena kalau terlalu mahal dan terlalu murah kami juga kesulitan menjualnya,” tandasnya. (deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru