25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Label Buatan Cina Dicabut Supaya Laku

Konsumen Jepang memandang pakaian buatan Cina buruk kualitasnya.
Konsumen Jepang memandang pakaian buatan Cina buruk kualitasnya.

SUMUTPOS.CO – Para manufaktur Cina berhenti menggunakan label ‘buatan Cina’ pada pakaian yang dijual di Jepang untuk meningkatkan penjualan.

Langkah ini diambil untuk mengatasi pandangan pakaian buatan Cina kualitasnya buruk, lapor situs the South China Morning Post.

Baju-baju tersebut dipasangkan label buatan PRC -Republik Rakyat Cina- karena konsumen Jepang tidak mengetahui arti singkatan tersebut.

Badan Urusan Konsumen Jepang menyatakan terjemahan istilah yang baru tersebut sulit dipahami, sementara perubahan label yang dilakukan perusahaan Cina tidak bisa dihambat.

Sementara industri pakaian Jepang menyainginya dengan merencanakan untuk menggunakan label baru pula.

‘Kualitas J’ akan dipasang pada pakaian yang ditenun, diwarnai, dan dijahit di dalam negeri, kata kantor berita Kyodo.

Label ini diharapkan akan mendorong orang untuk membeli ‘barang dalam negeri yang berkualitas tinggi’ bukannya membeli produk impor yang lebih murah, demikian kutipan pernyataan seorang pejabat.

Hubungan Jepang dan Cina menegang karena sengketa wilayah sekelompok pulau di Laut Cina Timur.

Pada tahun 2014, sebuah badan penelitian Jepang melaporkan 93% responden memandang negatif Cina, naik 3% dibandingkan tahun sebelumnya. (BBC)

Konsumen Jepang memandang pakaian buatan Cina buruk kualitasnya.
Konsumen Jepang memandang pakaian buatan Cina buruk kualitasnya.

SUMUTPOS.CO – Para manufaktur Cina berhenti menggunakan label ‘buatan Cina’ pada pakaian yang dijual di Jepang untuk meningkatkan penjualan.

Langkah ini diambil untuk mengatasi pandangan pakaian buatan Cina kualitasnya buruk, lapor situs the South China Morning Post.

Baju-baju tersebut dipasangkan label buatan PRC -Republik Rakyat Cina- karena konsumen Jepang tidak mengetahui arti singkatan tersebut.

Badan Urusan Konsumen Jepang menyatakan terjemahan istilah yang baru tersebut sulit dipahami, sementara perubahan label yang dilakukan perusahaan Cina tidak bisa dihambat.

Sementara industri pakaian Jepang menyainginya dengan merencanakan untuk menggunakan label baru pula.

‘Kualitas J’ akan dipasang pada pakaian yang ditenun, diwarnai, dan dijahit di dalam negeri, kata kantor berita Kyodo.

Label ini diharapkan akan mendorong orang untuk membeli ‘barang dalam negeri yang berkualitas tinggi’ bukannya membeli produk impor yang lebih murah, demikian kutipan pernyataan seorang pejabat.

Hubungan Jepang dan Cina menegang karena sengketa wilayah sekelompok pulau di Laut Cina Timur.

Pada tahun 2014, sebuah badan penelitian Jepang melaporkan 93% responden memandang negatif Cina, naik 3% dibandingkan tahun sebelumnya. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/