31.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Petani Keluhkan Harga Sayur-mayur

KARO- Harga sejumlah sayur-mayur di pasar tradisional Berastagi mengalami penurunan beberapa pekan terakhir. Data yang dihimpun kol (kubis) Rp600 per kilogram, kentang Rp3.200 per kilogram, cabai Rp11 ribu per kilogram, buncis Rp2.800 per kilogram, brokoli Rp1.800 per kilogram.

Kemudian kol bunga Rp1.000 per kilogram, wortel Rp1.600 per kilogram, daun sop Rp 1.500 per kilogram, bawang  prei Rp2 ribu per kilogram, tomat Rp3.800 per kilogram, terong hijau Rp1.600 per kilogram, terong antaboga Rp1.200 per kilogram, sayur putih Rp600 per kilogram dan sayur pahit Rp1.600 per kilogram.

“Dari sejumlah  sayuran itu hanya tomat dan sayur manis yang harganya meningkat beberapa terakhir. Sementara komoditi lain jauh dari harapan petani. Padahal seminggu pasca lebaran, kehadiran pedagang luar daerah kembali  normal. Namun harga tanaman masih tetap anjlok,” ujar Proklamasi, juru timbang di  Pajak Sayur Berastagi.

Sejumlah petani yang ditemui Sumut Pos di pasar tradisional tersebut menyatakan, sangat kecewa dengan kondisi harga sebulan belakangan. Terlebih dikarenakan banyaknya kebutuhan  mendesak yang sebelumnya  harus  dikeluarkan mereka.

“Masuk tahun ajaran baru anak sekolah dan perayaan Idul Fitri tentunya memerlukan biaya yang cukup lumayan. Harapan untuk mengisi kembali kas keluarga, tentunya dari hasil penjualan tanaman. Tidak hanya untuk mengisi tabungan kembali, bahkan modal untuk bercocok tanam selanjutnya, juga sudah rentan,” ujar M Surbakti saat menunggu pembeli dagangannya.

Harga komoditi  yang jauh dari harapan dan beberapa diantaranya tidak menguntungkan bahkan rugi dari modal tanam, membuat petani semakin pusing. Selain kebutuhan rumah  tangga, hal lainnya yang harus dipenuhi semisal , biaya perawatan tanaman, pupuk, pestisida, dan uang anak sekolah  sudah mulai membuat kalangan petani kewalahan.

Kabag Humas Pemkab Karo, Jhonson Tarigan  menyatakan pemerintah senantiasa berupaya melakukan terobosan. Sejumlah jalinan kerjasama dengan swasta telah ditempuh untuk meningkatkan harga  sayuran.(wan)

KARO- Harga sejumlah sayur-mayur di pasar tradisional Berastagi mengalami penurunan beberapa pekan terakhir. Data yang dihimpun kol (kubis) Rp600 per kilogram, kentang Rp3.200 per kilogram, cabai Rp11 ribu per kilogram, buncis Rp2.800 per kilogram, brokoli Rp1.800 per kilogram.

Kemudian kol bunga Rp1.000 per kilogram, wortel Rp1.600 per kilogram, daun sop Rp 1.500 per kilogram, bawang  prei Rp2 ribu per kilogram, tomat Rp3.800 per kilogram, terong hijau Rp1.600 per kilogram, terong antaboga Rp1.200 per kilogram, sayur putih Rp600 per kilogram dan sayur pahit Rp1.600 per kilogram.

“Dari sejumlah  sayuran itu hanya tomat dan sayur manis yang harganya meningkat beberapa terakhir. Sementara komoditi lain jauh dari harapan petani. Padahal seminggu pasca lebaran, kehadiran pedagang luar daerah kembali  normal. Namun harga tanaman masih tetap anjlok,” ujar Proklamasi, juru timbang di  Pajak Sayur Berastagi.

Sejumlah petani yang ditemui Sumut Pos di pasar tradisional tersebut menyatakan, sangat kecewa dengan kondisi harga sebulan belakangan. Terlebih dikarenakan banyaknya kebutuhan  mendesak yang sebelumnya  harus  dikeluarkan mereka.

“Masuk tahun ajaran baru anak sekolah dan perayaan Idul Fitri tentunya memerlukan biaya yang cukup lumayan. Harapan untuk mengisi kembali kas keluarga, tentunya dari hasil penjualan tanaman. Tidak hanya untuk mengisi tabungan kembali, bahkan modal untuk bercocok tanam selanjutnya, juga sudah rentan,” ujar M Surbakti saat menunggu pembeli dagangannya.

Harga komoditi  yang jauh dari harapan dan beberapa diantaranya tidak menguntungkan bahkan rugi dari modal tanam, membuat petani semakin pusing. Selain kebutuhan rumah  tangga, hal lainnya yang harus dipenuhi semisal , biaya perawatan tanaman, pupuk, pestisida, dan uang anak sekolah  sudah mulai membuat kalangan petani kewalahan.

Kabag Humas Pemkab Karo, Jhonson Tarigan  menyatakan pemerintah senantiasa berupaya melakukan terobosan. Sejumlah jalinan kerjasama dengan swasta telah ditempuh untuk meningkatkan harga  sayuran.(wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/