26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

PLN Janjikan Krisis Listrik di Sumut Tuntas 2019

Foto: Istimewa Wakil Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menerima Direktur Pengembangan PLN, Nasri Sebayang yang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut, dalam pertemuan di ruang kerjanya, Rabu (8/7)
Foto: Istimewa
Wakil Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menerima Direktur Pengembangan PLN, Nasri Sebayang yang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut, dalam pertemuan di ruang kerjanya, Rabu (8/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Krisis listrik Sumut dijanjikan akan benar-benar tuntas pada tahun 2019. Sebagaimana program pemerintah, selama 2015-2019 akan membangun pembangkit 35 ribu MW. Dari program dimaksud, Sumbagut akan masuk tambahan 2.300 MW, yang saat ini sebagian sudah masuk proses konstruksi dan sebagian pelelangan.

“Ditargetkan pada tahun 2019, cadangan listrik Sumut minimum 30 persen dari Beban Puncak akan tercapai, sehingga kendala pemadaman listrik ke depannya tidak lagi terjadi,” kata Direktur Pengembangan PLN, Nasri Sebayang kepada wartawan, usai melakukan pertemuan di ruang kerja, Wakil Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi, Rabu (8/7)
Nasri yang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut yaitu GM Wilayah Sumatera Utara, Dian Anto, GM Pembangkitan Sumbagut Sugianto, GM Proyek Pembangkit Sumbagut M Rafiq, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan III Robert Purba, GM Pusat Pengandalian dan Penyaluran Beban Eko, mengatakan, PLTU Pangkalan Susu sebesar 2 x 200 MW saat ini dalam tahap penyelesaian.

Menurutnya PLTU Pangkalan Susu menjadi tulang punggung mendukung sistem tenaga listrikan mulai Aceh, Sumut hingga perbatasan Riau. Sekarang PLTU Pangkalan Susu sedang pengujian akhir, dalam bulan depan dioperasikan secara komersial.

”Walaupun belum beroperasi secara komersil, tapi daya pembangkit masuk ke dalam sistem, di mana sehari beroperasi masuk total 320 MW untuk 2 unit, dan Desember diperkirakan mencapai 400 MW,” katanya.

Sementara itu PLTG Arun dengan kapasitas 180 MW, pada September sudah masuk dalam sistem , di mana blok pertama masuk sebesar 43 MW dan total 180 MW masuk pada Desember.

PLN juga melakukan ekspansi tahun ini, mulai pembangunan PLTU Pangkalan Susu tahap III dan IV sebesar 2×220 MW yang diharapkan selesai 2018. “Mudah-mudahan tidak ada kendala–kendala masalah lahan dan jaringan transmisi yang menghambat,” katanya.

Sedangkan PLTP Sarula sebesar 330 MW direncanakan beroperasi pada tahun 2017-2018.

Tentang pemadaman listrik yang masihterjadi, Nasri mengungkapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat. Dia menjelaskan, pemadaman terjadi akibat tinginya beban puncak yang saat ini mencapai 1850 MW. “Beban puncak tahun ini sudah mencapai 1850 MW , meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Menurutnya kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW Cadangan, yang pada dasarnya belum mencukupi. Defisit listrik Sumut saat ini salah satunya disebabkan 1 unit PLTU Nagan Raya yang sekarang dalam tahap first year inspection atau pemeriksaan tahun pertama, setelah beroperasi yang tepat jatuh pada bulan Ramadhan. “Sudah menjadi ketentuan pembangkit, harus dihentikan operasionalnya untuk diperiksa dan dibongkar,” ujarnya.

Dia menyebutkan idealnya cadangan listrik 30% dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Semetara rata-rata pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7% , lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan beban puncak. “Beban puncak tumbuh 12 %, sementara pertumbuhan energi hanya 6-7%, makanya kita tetap perlu membangun pembangkit,” ujar Nasri.

Foto: Istimewa Wakil Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menerima Direktur Pengembangan PLN, Nasri Sebayang yang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut, dalam pertemuan di ruang kerjanya, Rabu (8/7)
Foto: Istimewa
Wakil Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menerima Direktur Pengembangan PLN, Nasri Sebayang yang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut, dalam pertemuan di ruang kerjanya, Rabu (8/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Krisis listrik Sumut dijanjikan akan benar-benar tuntas pada tahun 2019. Sebagaimana program pemerintah, selama 2015-2019 akan membangun pembangkit 35 ribu MW. Dari program dimaksud, Sumbagut akan masuk tambahan 2.300 MW, yang saat ini sebagian sudah masuk proses konstruksi dan sebagian pelelangan.

“Ditargetkan pada tahun 2019, cadangan listrik Sumut minimum 30 persen dari Beban Puncak akan tercapai, sehingga kendala pemadaman listrik ke depannya tidak lagi terjadi,” kata Direktur Pengembangan PLN, Nasri Sebayang kepada wartawan, usai melakukan pertemuan di ruang kerja, Wakil Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi, Rabu (8/7)
Nasri yang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut yaitu GM Wilayah Sumatera Utara, Dian Anto, GM Pembangkitan Sumbagut Sugianto, GM Proyek Pembangkit Sumbagut M Rafiq, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan III Robert Purba, GM Pusat Pengandalian dan Penyaluran Beban Eko, mengatakan, PLTU Pangkalan Susu sebesar 2 x 200 MW saat ini dalam tahap penyelesaian.

Menurutnya PLTU Pangkalan Susu menjadi tulang punggung mendukung sistem tenaga listrikan mulai Aceh, Sumut hingga perbatasan Riau. Sekarang PLTU Pangkalan Susu sedang pengujian akhir, dalam bulan depan dioperasikan secara komersial.

”Walaupun belum beroperasi secara komersil, tapi daya pembangkit masuk ke dalam sistem, di mana sehari beroperasi masuk total 320 MW untuk 2 unit, dan Desember diperkirakan mencapai 400 MW,” katanya.

Sementara itu PLTG Arun dengan kapasitas 180 MW, pada September sudah masuk dalam sistem , di mana blok pertama masuk sebesar 43 MW dan total 180 MW masuk pada Desember.

PLN juga melakukan ekspansi tahun ini, mulai pembangunan PLTU Pangkalan Susu tahap III dan IV sebesar 2×220 MW yang diharapkan selesai 2018. “Mudah-mudahan tidak ada kendala–kendala masalah lahan dan jaringan transmisi yang menghambat,” katanya.

Sedangkan PLTP Sarula sebesar 330 MW direncanakan beroperasi pada tahun 2017-2018.

Tentang pemadaman listrik yang masihterjadi, Nasri mengungkapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat. Dia menjelaskan, pemadaman terjadi akibat tinginya beban puncak yang saat ini mencapai 1850 MW. “Beban puncak tahun ini sudah mencapai 1850 MW , meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Menurutnya kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW Cadangan, yang pada dasarnya belum mencukupi. Defisit listrik Sumut saat ini salah satunya disebabkan 1 unit PLTU Nagan Raya yang sekarang dalam tahap first year inspection atau pemeriksaan tahun pertama, setelah beroperasi yang tepat jatuh pada bulan Ramadhan. “Sudah menjadi ketentuan pembangkit, harus dihentikan operasionalnya untuk diperiksa dan dibongkar,” ujarnya.

Dia menyebutkan idealnya cadangan listrik 30% dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Semetara rata-rata pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7% , lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan beban puncak. “Beban puncak tumbuh 12 %, sementara pertumbuhan energi hanya 6-7%, makanya kita tetap perlu membangun pembangkit,” ujar Nasri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/