32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Komoditas Pangan Turun Harga

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
RAPIKAN: Pedagang merapikan cabai merah yang didagangkan di Pusat Pasar Medan. Diperkirakan harga komoditas ini akan turun saat akhir bulan Agustus.

Menjelang akhir Bulan Agustus 2018, diperkirakan sejumlah komoditi akan turun harga. Hal ini dikarenakan ketersediaan pangan yang berlimpah sehingga membuat stok aman.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin menyatakan dalam pemantau harga sejumlah komoditi pangan di Pasar Tradisional di Medan, harga masih relatif mahal.

“Harga sejumlah kebutuhan pokok di awal bulan Agustus di Sumut masih belum mengalami perubahan. Sejumlah harga masih bertahan mahal. Diantaranya adalah harga cabai merah, cabai kecil, telur ayam dan daging ayam,” ucap Gunawan kepada Sumut Pos, Selasa (7/8) pagi.

Menurutnya, keempat harga kebutuhan pokok tersebut masih terbilang mahal hingga hari ini. Dengan harga Cabai Merah berkisara Rp36 ribu perkilogram dan cabai kecil berkisaran Rp40 ribu perkilogramnya.

“Saya memperkirakan harga cabai baru akan mulai turun menjelang akhir bulan ini. Dikarenakan supply atau persediaan akan kembali melimpah, karena banyak tanaman cabai petani yang akan mulai memasuki masa panen menjelang penutupan akhhir bulan ini. Perkisaraan saya, harga bisa ditekan hingga di kisaran Rp 33 ribu di akhir bulan ini untuk cabai merah,” ucap Gunawan.

Namun, untuk harga cabai kecil. Gunawan mengatakan masih tetap harganya sampai akhir bulan ini. Hal itu, disebabkan ditingkat petani tidak menjadi skala prioritas tanaman cabai. Tidak ditanam dalam jumlah besar.

“Karena biaya produksinya sangat mahal. Berbeda dengan tanaman cabai merah yang lebih murah dari biaya produksi dibandingkan dengan cabai kecil. Tidak mudah mendapatkan indikator mengenai ke-tersediaan harga cabai kecil tersebut,” tutur Gunawan.

Kemudian, untuk daging ayam dan telur ayam, akan bisa turun harga dengan butuh waktu sekitar 3 sampai 5 pekan mendatang. Karena, stok kedua pangan itu, baru bisa normal. Tapi, menurut Gunawan Pemerintah harus mengambil andil untuk penekan harga tersebut.

“Ayam afkir yang menjadi masalah kenaikan harga telur setidaknya membutuhkan 8 pekan agar bisa tergantikan dengan indukan petelur yang baru. Meski demikian penurunan harga telur nantinya akan bertahap,” kata Gunawan.

Untuk daging ayam, Gunawan menyebutkan masih tergolong mahal dengan harga saat ini, Rp38 ribu per kilogramnya. Tapi, ia memperkirakan pasti ada penurunan harga ayam di akhir bulan ini.

“Pelemahan mata uang rupiah menjadi salah satu penyebab kenaikan harga pakan ternak, vaksin dan obat-obatan. Yang juga menjadi pemicu kenaikan harga daging ayam itu sendiri. Namun, saya memperkirakan dalam waktu dekat harga daging ayam seharusnya bisa turun di kisaran Rp 33 ribu per Kg. Mungkin juga akan terjadi menjelang pertenghan hingga akhir bulan Agustus ini,” ucap Gunawan.

Walaupun masih sulit untuk ditekan di bawah Rp 30 ribuan harga daging ayam perkilogranya, dalam waktu dekat. Karena sentimen eksternal masih begitu mempengaruhi kinerja harga daging ayam tersebut.

“Jika sejumlah kebutuhan pokok tersebut mengalami penurunan di Agustus ini, maka laju tekanan inflasi di Sumut akan mampu ditekan dan merealisasikan kinerja di bawah rata-rata nasional,” jelas Gunawan.

Sementara itu, untuk harga telur ayam masih berkisaran Rp 1.300 hingga Rp1.500 perbutirnya. Hal yang sama dialami ayam telur seperti daging ayam tersebut dengan penjelasa Gunawan diatas.

“Jika dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya deflasi. Kita lihat terlebih dahulu seberapa besar penurunan harga itu nantinya. Selama tidak ada gangguan ekstrem seperti cuaca buruk, saya pikir harga 4 jenis kebutuhan pokok tersebut bisa dikendalikan di bulan ini,” pungkasnya.(gus/ram)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
RAPIKAN: Pedagang merapikan cabai merah yang didagangkan di Pusat Pasar Medan. Diperkirakan harga komoditas ini akan turun saat akhir bulan Agustus.

Menjelang akhir Bulan Agustus 2018, diperkirakan sejumlah komoditi akan turun harga. Hal ini dikarenakan ketersediaan pangan yang berlimpah sehingga membuat stok aman.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin menyatakan dalam pemantau harga sejumlah komoditi pangan di Pasar Tradisional di Medan, harga masih relatif mahal.

“Harga sejumlah kebutuhan pokok di awal bulan Agustus di Sumut masih belum mengalami perubahan. Sejumlah harga masih bertahan mahal. Diantaranya adalah harga cabai merah, cabai kecil, telur ayam dan daging ayam,” ucap Gunawan kepada Sumut Pos, Selasa (7/8) pagi.

Menurutnya, keempat harga kebutuhan pokok tersebut masih terbilang mahal hingga hari ini. Dengan harga Cabai Merah berkisara Rp36 ribu perkilogram dan cabai kecil berkisaran Rp40 ribu perkilogramnya.

“Saya memperkirakan harga cabai baru akan mulai turun menjelang akhir bulan ini. Dikarenakan supply atau persediaan akan kembali melimpah, karena banyak tanaman cabai petani yang akan mulai memasuki masa panen menjelang penutupan akhhir bulan ini. Perkisaraan saya, harga bisa ditekan hingga di kisaran Rp 33 ribu di akhir bulan ini untuk cabai merah,” ucap Gunawan.

Namun, untuk harga cabai kecil. Gunawan mengatakan masih tetap harganya sampai akhir bulan ini. Hal itu, disebabkan ditingkat petani tidak menjadi skala prioritas tanaman cabai. Tidak ditanam dalam jumlah besar.

“Karena biaya produksinya sangat mahal. Berbeda dengan tanaman cabai merah yang lebih murah dari biaya produksi dibandingkan dengan cabai kecil. Tidak mudah mendapatkan indikator mengenai ke-tersediaan harga cabai kecil tersebut,” tutur Gunawan.

Kemudian, untuk daging ayam dan telur ayam, akan bisa turun harga dengan butuh waktu sekitar 3 sampai 5 pekan mendatang. Karena, stok kedua pangan itu, baru bisa normal. Tapi, menurut Gunawan Pemerintah harus mengambil andil untuk penekan harga tersebut.

“Ayam afkir yang menjadi masalah kenaikan harga telur setidaknya membutuhkan 8 pekan agar bisa tergantikan dengan indukan petelur yang baru. Meski demikian penurunan harga telur nantinya akan bertahap,” kata Gunawan.

Untuk daging ayam, Gunawan menyebutkan masih tergolong mahal dengan harga saat ini, Rp38 ribu per kilogramnya. Tapi, ia memperkirakan pasti ada penurunan harga ayam di akhir bulan ini.

“Pelemahan mata uang rupiah menjadi salah satu penyebab kenaikan harga pakan ternak, vaksin dan obat-obatan. Yang juga menjadi pemicu kenaikan harga daging ayam itu sendiri. Namun, saya memperkirakan dalam waktu dekat harga daging ayam seharusnya bisa turun di kisaran Rp 33 ribu per Kg. Mungkin juga akan terjadi menjelang pertenghan hingga akhir bulan Agustus ini,” ucap Gunawan.

Walaupun masih sulit untuk ditekan di bawah Rp 30 ribuan harga daging ayam perkilogranya, dalam waktu dekat. Karena sentimen eksternal masih begitu mempengaruhi kinerja harga daging ayam tersebut.

“Jika sejumlah kebutuhan pokok tersebut mengalami penurunan di Agustus ini, maka laju tekanan inflasi di Sumut akan mampu ditekan dan merealisasikan kinerja di bawah rata-rata nasional,” jelas Gunawan.

Sementara itu, untuk harga telur ayam masih berkisaran Rp 1.300 hingga Rp1.500 perbutirnya. Hal yang sama dialami ayam telur seperti daging ayam tersebut dengan penjelasa Gunawan diatas.

“Jika dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya deflasi. Kita lihat terlebih dahulu seberapa besar penurunan harga itu nantinya. Selama tidak ada gangguan ekstrem seperti cuaca buruk, saya pikir harga 4 jenis kebutuhan pokok tersebut bisa dikendalikan di bulan ini,” pungkasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/