26 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Kontribusi BUMD Cuma 1,51 Persen

Menyikapi ini, Pengamat Hukum dan Pemerintahan dari UMSU Rio Affandi Siregar mengatakan, lambatnya penerimaan dari BUMD Sumut memiliki pengaruh terhadap jalannya pembangunan di Sumut. Pasalnya, keberadaan perusahaan milik Pemprov Sumut itu berasal dari dana APBD. Sehingga sudah seharusnya pengelolaannya bisa lebih baik dengan menyampaikan kontribusi terhadap PAD sebagaimana ditargetkan dalam perencanaan.

“Ya pastinya hal ini menjadi aneh saja. Karena keberadaan BUMD itu kan dari anggaran Pemprov Sumut. Sebagaimana target yang ditetapkan, harusnya itu bisa dijalankan oleh BUMD yang ada,” sebut Rio.

Selain itu, dirinya juga melihat ada kemungkinan dalam penyusunan Perubahan APBD Sumut yang dalam waktu dekat sejatinya mulai bergulir, menjadi akan terpengaruh jika penerimaan PAD dari BUMD tidak kunjung disampaikan. Terlebih lagi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan.

“Sehat atau tidaknya BUMD kan menjadi gambaran bagaimana kondisi Pemprov sendiri,, khusunya Gubernur sebagai pemegang saham. Karena itu Gubernur selalu mengingatkan agar pengelola BUMD bisa bekerja profesional dan memajukan perusahaan daerahnya,” katanya.

Dengan kondisi ini, Rio berharap gubernur bisa mengevaluasi BUMD yang lambat menyampaikan PAD dalam mendukung percepatan pembangunan di Sumut. Sebab selain melayani masyarakat, Gubernur juga harus memperhatikan perusahaan daerah yang bersumber dari dana APBD Sumut.

“BUMD itu kan bagian dari Pemprov Sumut, jadi sudah seharusnya bisa mematuhi apa yang menjadi ketetapan. Termasuk dengan menyetor PAD secara berkala tepat waktu, agar manajemen pengelolaan keuangan Pemprov juga semakin baik dari sebelum-sebelumnya,” pungkasnya. (bal/adz)

 

Realisasi PAD BUMD Pemprov Sumut

Perusahaan                                        Target                   Realisasi               Persentase

  1. PT Perkebunan Rp18 M Rp3M                    16,67%
  2. PT Bank Sumut Rp257,5 M Nihil                       Nihil
  3. PT Dhirga Surya Rp400 Juta Rp100 Juta          25%
  4. PT Pembangunan Prasarana Rp244 Juta Nihil                       Nihil
  5. PT KIM Rp1,080 M Rp1,085M            100,5%
  6. P.T Asuransi Bangun Askrida Rp271,7 Juta Nihil 0%
  7. PD Aneka Industri dan Jasa Nihil Nihil                       Nihil
  8. PDAM Tirtanadi Nihil Nihil                       Nihil

 

Menyikapi ini, Pengamat Hukum dan Pemerintahan dari UMSU Rio Affandi Siregar mengatakan, lambatnya penerimaan dari BUMD Sumut memiliki pengaruh terhadap jalannya pembangunan di Sumut. Pasalnya, keberadaan perusahaan milik Pemprov Sumut itu berasal dari dana APBD. Sehingga sudah seharusnya pengelolaannya bisa lebih baik dengan menyampaikan kontribusi terhadap PAD sebagaimana ditargetkan dalam perencanaan.

“Ya pastinya hal ini menjadi aneh saja. Karena keberadaan BUMD itu kan dari anggaran Pemprov Sumut. Sebagaimana target yang ditetapkan, harusnya itu bisa dijalankan oleh BUMD yang ada,” sebut Rio.

Selain itu, dirinya juga melihat ada kemungkinan dalam penyusunan Perubahan APBD Sumut yang dalam waktu dekat sejatinya mulai bergulir, menjadi akan terpengaruh jika penerimaan PAD dari BUMD tidak kunjung disampaikan. Terlebih lagi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan.

“Sehat atau tidaknya BUMD kan menjadi gambaran bagaimana kondisi Pemprov sendiri,, khusunya Gubernur sebagai pemegang saham. Karena itu Gubernur selalu mengingatkan agar pengelola BUMD bisa bekerja profesional dan memajukan perusahaan daerahnya,” katanya.

Dengan kondisi ini, Rio berharap gubernur bisa mengevaluasi BUMD yang lambat menyampaikan PAD dalam mendukung percepatan pembangunan di Sumut. Sebab selain melayani masyarakat, Gubernur juga harus memperhatikan perusahaan daerah yang bersumber dari dana APBD Sumut.

“BUMD itu kan bagian dari Pemprov Sumut, jadi sudah seharusnya bisa mematuhi apa yang menjadi ketetapan. Termasuk dengan menyetor PAD secara berkala tepat waktu, agar manajemen pengelolaan keuangan Pemprov juga semakin baik dari sebelum-sebelumnya,” pungkasnya. (bal/adz)

 

Realisasi PAD BUMD Pemprov Sumut

Perusahaan                                        Target                   Realisasi               Persentase

  1. PT Perkebunan Rp18 M Rp3M                    16,67%
  2. PT Bank Sumut Rp257,5 M Nihil                       Nihil
  3. PT Dhirga Surya Rp400 Juta Rp100 Juta          25%
  4. PT Pembangunan Prasarana Rp244 Juta Nihil                       Nihil
  5. PT KIM Rp1,080 M Rp1,085M            100,5%
  6. P.T Asuransi Bangun Askrida Rp271,7 Juta Nihil 0%
  7. PD Aneka Industri dan Jasa Nihil Nihil                       Nihil
  8. PDAM Tirtanadi Nihil Nihil                       Nihil

 

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/