Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Helmy Fauzy menjelaskan pemerintah Joko Widodo sudah berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan petani termasuk petani kopi. Tidak hanya itu, perhatian Presiden Jokowi juga diberikan pada tumbuhnya pelaku usaha baru dengan cara memangkas birokrasi dan penyederhanaan izin usaha.
Karena itu, dirinya berjanji menyampaikan masukan dari importir Mesir kepada kementerian terkait. Apalagi, agenda ke-6 dari Nawacita jelas menyebutkan perihal upaya meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
“Meningkatkan kesejahteraan petani memang tidak mudah dan bukan upaya instan. Tapi pemerintah terus berupaya dan meyakini melalui perbaikan kesejahteraan petani maka produktivitas dan daya saing kita akan juga meningkat,” tegas Dubes Helmy.
Untuk diketahui, data Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukkan total perdagangan RI-Mesir pada 2017 mencapai USD 1,5 miliar atau naik 2,97 persen dibandingkan tahun 2016 yang mencapai USD 1,462 miliar.
Ekspor Indonesia ke Mesir di tahun 2017 tercatat sebesar USD 1,253 miliar atau naik sebesar 12,89 persen dari tahun 2016 yang terbukukan sebesar USD 1,110 miliar.
Pada periode Februari 2018, angka ekspor RI ke Mesir mencapai USD 185,29 juta atau naik sebesar 197,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar USD 62,3 juta. Sementara itu, impor Indonesia dari Mesir pada periode Februari 2018 berada pada kisaran USD 18,24 juta atau naik 38,49 persen dari tahun 2017 yang mencapai USD 13,17 juta. (uji/JPC/ram)