Gus Irawan mengatakan, pembangunan listrik desa sangat penting untuk membuka kesempatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. “Sebenarnya PLN punya roadmap desa berlistrik. Tadinya desa berlistrik hingga tahun 2019. Kini, akan diupayakan hingga 2018,” kata Gus lagi.
Gus menambahkan, sebelumnya general manager PLN Sumut juga suah mengungkapkan roadmap program listrik desa itu dari dari total 6.110 desa yang ada di Sumut, 5.594 di antaranya sudah berlistrik dan 516 lainnya belum. “Yang saya dapatkan informasi di 2017 PLN menargetkan melistriki 194 desa. Dan 2018 program akan menyentuh 322 desa berikutnya. Bagi kami di Komisi VII ini adalah kepentingan publik. Kebutuhan masyarakat yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jadi memang harus direalisasikan,” tegas Gus.
Untuk akses listrik, Gus Irawan menyatakan dasar penugasan memang ada di PLN. Namun melalui Kementerian ESDM pun bisa didorong untuk turut menyediakan tenaga mikro hidro. “Ini solusi paling cepat yang bisa dilakukan,” tuturnya.
Melihat data desa yang belum teraliri listrik lebih banyak di daerah asal pemilihannya, Gus mengaku akan fokus. “Ya kita akan upayakan agar kebutuhan listrik itu terpenuhi. Saya terkejut juga sebenarnya karena ternyata di daerah asal pemilihan saya masih banyak desa belum dialiri listrik,” ungkapnya.
Kata Gus, listrik desa sudah jadi program pemerintah. Artinya semua desa akan dialiri listrik. “Tapi butuh waktu. Kita akan terus dorong pemerintah dan PLN menyediakan listrik bagi warga desa yang belum mendapatkannya,” pungkas Gus. (ila)