26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Gus Irawan Diminta Maju Pilgubsu 2018

Gus Irawan, politisi Gerindra.
Gus Irawan, politisi Gerindra.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gus Irawan Pasaribu diminta untuk ikut dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 mendatang. Sejumlah kalangan masyarakat Medan Utara meyakini bahwa Ketua DPD Gerindra Sumut itu mampu memberikan perubahan dan menyelesaikan segudang masalah di Sumut.

Dukungan ini disampaikan kelompok majelis taklim Medan Marelan, Ikatan Keluarga Jawa Marelan (IKJM), Paguyuban Jawa Bersatu (PJB) Medan Utara, Kelompok Beladiri Gabdika, Paguyuban Tronggo Siswobudoyo, BKM Mesjid At Taqwa, serta Forum Abang Becak Medan Utara (FABM) saat kegiatan acara halal bihalal di rumah Ketua PAC Partai Gerindra Medan Marelan, Haris Kelana Damanik di Kelurahan Terjun, Medan Marelan, kemarin.

Ijah, perwakilan majelis taklim Tanah 600 berharap Gus Irawan dapat memutus tren buruk dua kepala daerah sebelumnya yang tersangkut masalah hukum.

Selain itu, Ijah juga mengeluhkan tingginya harga semabako serta cabe dan daging yang dijual di pasar.”Kalau bapak nanti jadi Gubernur Sumut, tolong turunkan harga cabe dan daging ya pak. Masak cabe yang sudah bepatahan, masih mahal juga,”katanya.

Bukan hanya itu, Ijah juga mengeluhkan mahalnya harga daging sapi. Padahal pemerintah sudah membuka keran import. “Katanya harga daging bisa Rp80ribu setelah impor daging dibuka, tapi kenyataannya tidak demikian,”sesalnya.

Gus Irawan sendiri merasa tersanjung dengan permintaan yang disampaikan masyarakat agar kembali bertarung pada Pilgubsu 2018. Padahal 2013 pernah ikut Pilgubsu namun gagal.

“Sejauh ini partai belum memutuskan apa-apa, mohon dukungan dari bapak-ibu sekalian,”ujar Gus.

Mantan Dirut Bank Sumut itu menambahkan, Provinsi Sumatera Utara sudah dicap menjadi jawara terkait kasus korupsi. Dan hal itu perlu mendapat perhatian serius dari seluruh elemen.

“Kalau masyarakat Sumatera Utara jadi juara dalam bidang olahraga, pasti dapat bonus dari pemerintah. Nah ini kita malah menjadi jawara dalam bidang korupsi. Sangat miris melihat kondisi Sumatera Utara seperti ini,”kata Ketua Koni Sumut itu.

Sementara terkait persoalan harga di masyarakat, diakui Ketua KONI Sumatera Utara itu disebabkan pemerintah dikalahkan dengan kepentingan pengusaha.

“Partai Gerindra sangat menyayangkan dengan kinerja pemerintahan saat ini. Bayangkan saja, dalam setahun utang pemerintah Indonesia mencapai 500 triliun. Hal itu disebabkan rendahnya pencapaian pendapatan negara, padahal targetnya sangat tinggi,” tegas Gus.

Di sisi lain, Gus menyebutkan Indonesia yang memiliki tanah cukup luas, 95 persen diantaranya dikuasai korporasi dan asing. “Sedangkan sektor energi dan lingkungan hidup 80 persen lebih dikuasai asing,” sebutnya. (dik)

Gus Irawan, politisi Gerindra.
Gus Irawan, politisi Gerindra.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gus Irawan Pasaribu diminta untuk ikut dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 mendatang. Sejumlah kalangan masyarakat Medan Utara meyakini bahwa Ketua DPD Gerindra Sumut itu mampu memberikan perubahan dan menyelesaikan segudang masalah di Sumut.

Dukungan ini disampaikan kelompok majelis taklim Medan Marelan, Ikatan Keluarga Jawa Marelan (IKJM), Paguyuban Jawa Bersatu (PJB) Medan Utara, Kelompok Beladiri Gabdika, Paguyuban Tronggo Siswobudoyo, BKM Mesjid At Taqwa, serta Forum Abang Becak Medan Utara (FABM) saat kegiatan acara halal bihalal di rumah Ketua PAC Partai Gerindra Medan Marelan, Haris Kelana Damanik di Kelurahan Terjun, Medan Marelan, kemarin.

Ijah, perwakilan majelis taklim Tanah 600 berharap Gus Irawan dapat memutus tren buruk dua kepala daerah sebelumnya yang tersangkut masalah hukum.

Selain itu, Ijah juga mengeluhkan tingginya harga semabako serta cabe dan daging yang dijual di pasar.”Kalau bapak nanti jadi Gubernur Sumut, tolong turunkan harga cabe dan daging ya pak. Masak cabe yang sudah bepatahan, masih mahal juga,”katanya.

Bukan hanya itu, Ijah juga mengeluhkan mahalnya harga daging sapi. Padahal pemerintah sudah membuka keran import. “Katanya harga daging bisa Rp80ribu setelah impor daging dibuka, tapi kenyataannya tidak demikian,”sesalnya.

Gus Irawan sendiri merasa tersanjung dengan permintaan yang disampaikan masyarakat agar kembali bertarung pada Pilgubsu 2018. Padahal 2013 pernah ikut Pilgubsu namun gagal.

“Sejauh ini partai belum memutuskan apa-apa, mohon dukungan dari bapak-ibu sekalian,”ujar Gus.

Mantan Dirut Bank Sumut itu menambahkan, Provinsi Sumatera Utara sudah dicap menjadi jawara terkait kasus korupsi. Dan hal itu perlu mendapat perhatian serius dari seluruh elemen.

“Kalau masyarakat Sumatera Utara jadi juara dalam bidang olahraga, pasti dapat bonus dari pemerintah. Nah ini kita malah menjadi jawara dalam bidang korupsi. Sangat miris melihat kondisi Sumatera Utara seperti ini,”kata Ketua Koni Sumut itu.

Sementara terkait persoalan harga di masyarakat, diakui Ketua KONI Sumatera Utara itu disebabkan pemerintah dikalahkan dengan kepentingan pengusaha.

“Partai Gerindra sangat menyayangkan dengan kinerja pemerintahan saat ini. Bayangkan saja, dalam setahun utang pemerintah Indonesia mencapai 500 triliun. Hal itu disebabkan rendahnya pencapaian pendapatan negara, padahal targetnya sangat tinggi,” tegas Gus.

Di sisi lain, Gus menyebutkan Indonesia yang memiliki tanah cukup luas, 95 persen diantaranya dikuasai korporasi dan asing. “Sedangkan sektor energi dan lingkungan hidup 80 persen lebih dikuasai asing,” sebutnya. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/