25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Karet Sumut ‘Laris Manis’ di Jepang

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Karet asal Sumatera Utara (Sumut) ‘laris manis’ di Jepang pada Oktober 2020 dengan volumen ekspor mencapai  7.747 ton atau 19,11 persen. Sedangkan, periode Juni-Agustus China sempat menjadi negara tujuan nomor 1.

“Volume ekspor ke Jepang untuk pengapalan bulan Oktober sebesar 7.747 ton atau 19,11 persen dari total volume eskpor Oktober,” kata Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, Kamis (12/11).

Membandingkan realisasi ekspor Oktober terhadap September 2020, Edy mengungkapkan bahwa  terlihat lonjakan 18,03 persen dari 34.351 ton menjadi 40.543 ton.

“Dibandingkan dengan volume ekspor periode Januari-Oktober 2019 terhadap periode yang sama tahun ini masih mengalami penurunan sebesar 8,7 persen, menjadi 315.792 ton,” jelas Edy.

Total volume penjualan bulan Oktober sebesar 46.099 ton, sebesar 88 persen diekspor dan sisanya 12 persen dijual secara lokal. Volume penjualan ini melonjak 22 persen dibandingkan bulan September dengan volume 37.868 ton.

Dijelaskan Edy, Mmelonjaknya volume ekspor Oktober masih diwarnai kepanikan buyer untuk meningkatkan stoknya. Di sisi produksi ada keterbatasaan bahan baku yang hampir merata di sentra produksi karet Indonesia.

“Keterbatasan pasokan bahan baku menjadi faktor pendorong meningkatnya permintaan dan turut meningkatkan harga di pasar global,” sebut Edy.

Meningkatnya permintaaan Amerika merupakan faktor utama yang mengakibatkan lonjakan ekspor dari Sumut, volume ekspor ke Amerika pada September sebesar 4.286 ton, dan Oktober 7.628 ton.

Pada Oktober 2020, karet Sumut diekspor ke 36 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama berikut ini mencapai 68,24 persen, yakni (1) Jepang (19,11 persen), (2) Amerika (19,06 persen), (3) India (9,14 persen), (4) Brazil (7,59 persen), (5) China (6,76 persen), (6) Turki (6,59 persen).

Harga spot untuk kontrak Desember 2020 FOB Belawan 155,5 sen Amerika atau meningkat 3,13 sen Amerika dibandingkan harga rata-rata Oktober sebesar 152,37 sen Amerika per kg TSR20.

“Sejalan itu, peningkatan harga di tingkat petani juga sudah mengalami peningkatan. Harga karet di salah satu UPPB pada 9 November lebih dari Rp 10.300,” pungkasnya.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Karet asal Sumatera Utara (Sumut) ‘laris manis’ di Jepang pada Oktober 2020 dengan volumen ekspor mencapai  7.747 ton atau 19,11 persen. Sedangkan, periode Juni-Agustus China sempat menjadi negara tujuan nomor 1.

“Volume ekspor ke Jepang untuk pengapalan bulan Oktober sebesar 7.747 ton atau 19,11 persen dari total volume eskpor Oktober,” kata Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, Kamis (12/11).

Membandingkan realisasi ekspor Oktober terhadap September 2020, Edy mengungkapkan bahwa  terlihat lonjakan 18,03 persen dari 34.351 ton menjadi 40.543 ton.

“Dibandingkan dengan volume ekspor periode Januari-Oktober 2019 terhadap periode yang sama tahun ini masih mengalami penurunan sebesar 8,7 persen, menjadi 315.792 ton,” jelas Edy.

Total volume penjualan bulan Oktober sebesar 46.099 ton, sebesar 88 persen diekspor dan sisanya 12 persen dijual secara lokal. Volume penjualan ini melonjak 22 persen dibandingkan bulan September dengan volume 37.868 ton.

Dijelaskan Edy, Mmelonjaknya volume ekspor Oktober masih diwarnai kepanikan buyer untuk meningkatkan stoknya. Di sisi produksi ada keterbatasaan bahan baku yang hampir merata di sentra produksi karet Indonesia.

“Keterbatasan pasokan bahan baku menjadi faktor pendorong meningkatnya permintaan dan turut meningkatkan harga di pasar global,” sebut Edy.

Meningkatnya permintaaan Amerika merupakan faktor utama yang mengakibatkan lonjakan ekspor dari Sumut, volume ekspor ke Amerika pada September sebesar 4.286 ton, dan Oktober 7.628 ton.

Pada Oktober 2020, karet Sumut diekspor ke 36 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama berikut ini mencapai 68,24 persen, yakni (1) Jepang (19,11 persen), (2) Amerika (19,06 persen), (3) India (9,14 persen), (4) Brazil (7,59 persen), (5) China (6,76 persen), (6) Turki (6,59 persen).

Harga spot untuk kontrak Desember 2020 FOB Belawan 155,5 sen Amerika atau meningkat 3,13 sen Amerika dibandingkan harga rata-rata Oktober sebesar 152,37 sen Amerika per kg TSR20.

“Sejalan itu, peningkatan harga di tingkat petani juga sudah mengalami peningkatan. Harga karet di salah satu UPPB pada 9 November lebih dari Rp 10.300,” pungkasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/