30 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Dirut Telkom Jadi Marketeer Of The Year 2013

SUMUTPOS.CO – Begawan marketing Hermawan Kartajaya berharap agar pelaku usaha tetap optimistis menyongsong 2014 yang diramal suram. CEO MarkPlus itu menilai ramalan ekonomi sering salah sehingga tidak perlu terlalu dipercaya.

“Kita ingat waktu itu semua pengamat bilang 2013 akan lebih bagus daripada 2012. Tapi, lihat dari target (pertumbuhan ekonomi) 6,1-6,3 persen, ternyata 5,6 persen saja sudah untung. Nggak tahu, apa kemarin mereka itu overconfidence (terlalu percaya diri),” ujar Hermawan saat membuka MarkPlus Conference di Ritz- Carlton Pasific Place kemarin (12/12).

Demikian juga ramalan 2014. Banyak pihak mengatakan, tahun depan kondisi ekonomi cukup menantang sehingga pelaku usaha harus hati-hati. “Sebagai orang marketing, bumi gonjang-ganjing, marketing harus tetap antusias. This is marketing, jangan terpengaruh ramalan ekonomi. Banyak salahnya sekarang,” kata dia.

Hermawan menegaskan, apa pun yang terjadi pada 2014, jangan dianggap sebagai tahun politik. Tapi, sebagai tahun marketing. Demikian juga berbagai hambatan yang mengguncang. “Pelemahan rupiah ini harus dipakai untuk menggenjot ekspor dan proyek MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) harus menjadi peluang besar,” tuturnya.

Dia mengingatkan pelaku usaha agar memperhatikan tren internet karena tercatat 89 persen anak muda terkoneksi dengan internet. Sebanyak 37 persen perempuan terhubung dengan social community, dan 75 persen masyarakat merupakan netizens (warga dunia maya). “Jadi, kita harus melatih diri membuat statement yang pendek, tapi meaningful seperti di Twitter dan Instagram,” cetusnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang bertindak sebagai ketua dewan juri mengatakan, perhelatan MarkPlus Conference tahun ini lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. “Setidaknya ini dapat mengimbangi kegiatan politik yang sangat besar. Di tengah kegaduhan politik, masih ada keoptimisan ekonomi,” katanya.

Dahlan menilai, tidak semua orang pesimistis menatap 2014. Masih banyak yang optimistis. “Memang, kalau kita lihat acara debat, sepertinya Indonesia ini kacau balau, tidak ada harapan. Tapi, orang marketing harus optimistis. Indonesia menuju kemajuan. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di kancah global,” tuturnya.

Sebanyak 18 orang dipilih sebagai Marketeer of The Year dari berbagai kategori. Di antaranya Suparno Djasmin (CEO Auto2000/otomotif), Djarot Kusumayakti (direktur BRI/perbankan), Suwhono (Dirut Pegadaian/multifinance), William Kuan (Presdir Prudential/asuransi), dan Budi Setiawan (Dirut PT Pos/logistik).

Dirut PT KAI Ignasius Jonan yang terpilih untuk kategori transportasi tidak bersedia memasuki ruangan untuk menerima pernghargaan karena berduka atas kecelakaan di Bintaro. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani terpilih untuk kategori pemerintah.

Dahlan mengaku sulit menentukan satu orang juara umum. Setelah melalui perdebatan panjang, dipilih yang dianggap dapat membawa perusahaannya menjadi lebih maju dan banyak berkiprah ke internasional. Pemenangnya adalah Dirut PT Telkom Arief Yahya. “Arief Yahya kita pilih karena mampu meningkatkan market dan juga laba Telkom,” kata Dahlan. (wir/c2/ca/jpnn)

SUMUTPOS.CO – Begawan marketing Hermawan Kartajaya berharap agar pelaku usaha tetap optimistis menyongsong 2014 yang diramal suram. CEO MarkPlus itu menilai ramalan ekonomi sering salah sehingga tidak perlu terlalu dipercaya.

“Kita ingat waktu itu semua pengamat bilang 2013 akan lebih bagus daripada 2012. Tapi, lihat dari target (pertumbuhan ekonomi) 6,1-6,3 persen, ternyata 5,6 persen saja sudah untung. Nggak tahu, apa kemarin mereka itu overconfidence (terlalu percaya diri),” ujar Hermawan saat membuka MarkPlus Conference di Ritz- Carlton Pasific Place kemarin (12/12).

Demikian juga ramalan 2014. Banyak pihak mengatakan, tahun depan kondisi ekonomi cukup menantang sehingga pelaku usaha harus hati-hati. “Sebagai orang marketing, bumi gonjang-ganjing, marketing harus tetap antusias. This is marketing, jangan terpengaruh ramalan ekonomi. Banyak salahnya sekarang,” kata dia.

Hermawan menegaskan, apa pun yang terjadi pada 2014, jangan dianggap sebagai tahun politik. Tapi, sebagai tahun marketing. Demikian juga berbagai hambatan yang mengguncang. “Pelemahan rupiah ini harus dipakai untuk menggenjot ekspor dan proyek MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) harus menjadi peluang besar,” tuturnya.

Dia mengingatkan pelaku usaha agar memperhatikan tren internet karena tercatat 89 persen anak muda terkoneksi dengan internet. Sebanyak 37 persen perempuan terhubung dengan social community, dan 75 persen masyarakat merupakan netizens (warga dunia maya). “Jadi, kita harus melatih diri membuat statement yang pendek, tapi meaningful seperti di Twitter dan Instagram,” cetusnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang bertindak sebagai ketua dewan juri mengatakan, perhelatan MarkPlus Conference tahun ini lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. “Setidaknya ini dapat mengimbangi kegiatan politik yang sangat besar. Di tengah kegaduhan politik, masih ada keoptimisan ekonomi,” katanya.

Dahlan menilai, tidak semua orang pesimistis menatap 2014. Masih banyak yang optimistis. “Memang, kalau kita lihat acara debat, sepertinya Indonesia ini kacau balau, tidak ada harapan. Tapi, orang marketing harus optimistis. Indonesia menuju kemajuan. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di kancah global,” tuturnya.

Sebanyak 18 orang dipilih sebagai Marketeer of The Year dari berbagai kategori. Di antaranya Suparno Djasmin (CEO Auto2000/otomotif), Djarot Kusumayakti (direktur BRI/perbankan), Suwhono (Dirut Pegadaian/multifinance), William Kuan (Presdir Prudential/asuransi), dan Budi Setiawan (Dirut PT Pos/logistik).

Dirut PT KAI Ignasius Jonan yang terpilih untuk kategori transportasi tidak bersedia memasuki ruangan untuk menerima pernghargaan karena berduka atas kecelakaan di Bintaro. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani terpilih untuk kategori pemerintah.

Dahlan mengaku sulit menentukan satu orang juara umum. Setelah melalui perdebatan panjang, dipilih yang dianggap dapat membawa perusahaannya menjadi lebih maju dan banyak berkiprah ke internasional. Pemenangnya adalah Dirut PT Telkom Arief Yahya. “Arief Yahya kita pilih karena mampu meningkatkan market dan juga laba Telkom,” kata Dahlan. (wir/c2/ca/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/