26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Komit Percepat Transisi Energi, Pertamina Kerja Sama Perusahaan Tiongkok

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina (Persero) memperluas kerja sama bisnisnya dengan SINOPEC, perusahaan energi milik Tiongkok. Hal ini untuk mempercepat komitmen transisi energi dan meningkatkan peluang pengembangan bisnis global.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama & CEO PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Ketua Sinopec Group, Ma Yongsheng di Shanghai, Tiongkok, pekan lalu.

Direktur Utama & CEO PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra strategis untuk mempercepat bisnis perusahaan selama era transisi energi saat ini.

“Di tengah tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim dan transisi energi, kolaborasi dengan mitra krusial untuk mengatasi isu-isu ini dan mempercepat pertumbuhan bisnis Pertamina melalui transfer pengetahuan dan teknologi,” ungkap Nicke dalam keterangan resmi, Selasa (14/11).

Nicke juga menjelaskan, SINOPEC merupakan satu perusahaan minyak dan gas internasional yang memiliki keahlian di bidang CCUS, unconventional hydrocarbon, petrokimia, hidrogen, dan lainnya. Hal ini memungkinkan Pertamina untuk belajar dan mengembangkan bisnisnya.

Untuk diketahui, MoU antara kedua Badan Usaha Milik Negara dari Indonesia dan Tiongkok ini, meliputi berbagai kegiatan bisnis, mulai dari hulu, hilir, hingga energi baru & terbarukan atau new & renewable energy (NRE), hingga pengembangan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

Di sektor hulu, Pertamina dan SINOPEC akan memperluas kolaborasi mereka dalam kegiatan seperti pengembangan unconventional hydrocarbon, carbon capture utilization and storage (CCUS), enhanced oil recovery (EOR), dan pengeboran ultra-deep.

Sebagai bagian dari kolaborasi di sektor NRE, kedua belah pihak akan mengeksplorasi potensi dalam pengembangan energi panas bumi, hidrogen, dan tenaga surya. Selain itu, terdapat kesepakatan untuk meningkatkan pengembangan kemampuan di kedua sisi.

“Ini termasuk penguatan kegiatan riset dan pengembangan serta pengembangan bisnis hulu. Sementara itu, kolaborasi di sektor hilir meliputi baik di bisnis bahan bakar dan bisnis non-bahan bakar, pelumas, aviasi, petrokimia, serta transportasi dan logistik,” jelas Nicke.

Pada kesempatan yang sama, Ketua SINOPEC Group, Ma Yongsheng mengungkapkan, kerja sama ini memperkukuh hal yang saling menguntungkan. Dia percaya, transisi energi global memerlukan kerja sama yang berkelanjutan.

Sebagai langkah tingkat lanjut, setelah memperkenalkan teknologi unggulan SINOPEC dalam eksplorasi dan pengembangan yang dalam dan ultra-dalam, minyak dan gas shale, energi terbarukan, dan CCUS, Ma Yongsheng mengusulkan, kedua belah pihak untuk menunjuk koordinator utama dari masing-masing pihak.

“Mendirikan mekanisme kerja sama sesuai dengan MoU yang telah ditandatangani, dan memulai fase kerja selanjutnya sesegera mungkin,” pungkasnya. (jpc/saz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina (Persero) memperluas kerja sama bisnisnya dengan SINOPEC, perusahaan energi milik Tiongkok. Hal ini untuk mempercepat komitmen transisi energi dan meningkatkan peluang pengembangan bisnis global.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama & CEO PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Ketua Sinopec Group, Ma Yongsheng di Shanghai, Tiongkok, pekan lalu.

Direktur Utama & CEO PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra strategis untuk mempercepat bisnis perusahaan selama era transisi energi saat ini.

“Di tengah tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim dan transisi energi, kolaborasi dengan mitra krusial untuk mengatasi isu-isu ini dan mempercepat pertumbuhan bisnis Pertamina melalui transfer pengetahuan dan teknologi,” ungkap Nicke dalam keterangan resmi, Selasa (14/11).

Nicke juga menjelaskan, SINOPEC merupakan satu perusahaan minyak dan gas internasional yang memiliki keahlian di bidang CCUS, unconventional hydrocarbon, petrokimia, hidrogen, dan lainnya. Hal ini memungkinkan Pertamina untuk belajar dan mengembangkan bisnisnya.

Untuk diketahui, MoU antara kedua Badan Usaha Milik Negara dari Indonesia dan Tiongkok ini, meliputi berbagai kegiatan bisnis, mulai dari hulu, hilir, hingga energi baru & terbarukan atau new & renewable energy (NRE), hingga pengembangan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

Di sektor hulu, Pertamina dan SINOPEC akan memperluas kolaborasi mereka dalam kegiatan seperti pengembangan unconventional hydrocarbon, carbon capture utilization and storage (CCUS), enhanced oil recovery (EOR), dan pengeboran ultra-deep.

Sebagai bagian dari kolaborasi di sektor NRE, kedua belah pihak akan mengeksplorasi potensi dalam pengembangan energi panas bumi, hidrogen, dan tenaga surya. Selain itu, terdapat kesepakatan untuk meningkatkan pengembangan kemampuan di kedua sisi.

“Ini termasuk penguatan kegiatan riset dan pengembangan serta pengembangan bisnis hulu. Sementara itu, kolaborasi di sektor hilir meliputi baik di bisnis bahan bakar dan bisnis non-bahan bakar, pelumas, aviasi, petrokimia, serta transportasi dan logistik,” jelas Nicke.

Pada kesempatan yang sama, Ketua SINOPEC Group, Ma Yongsheng mengungkapkan, kerja sama ini memperkukuh hal yang saling menguntungkan. Dia percaya, transisi energi global memerlukan kerja sama yang berkelanjutan.

Sebagai langkah tingkat lanjut, setelah memperkenalkan teknologi unggulan SINOPEC dalam eksplorasi dan pengembangan yang dalam dan ultra-dalam, minyak dan gas shale, energi terbarukan, dan CCUS, Ma Yongsheng mengusulkan, kedua belah pihak untuk menunjuk koordinator utama dari masing-masing pihak.

“Mendirikan mekanisme kerja sama sesuai dengan MoU yang telah ditandatangani, dan memulai fase kerja selanjutnya sesegera mungkin,” pungkasnya. (jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/