27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Bos Saus Dena Mengaku Stres & Malu

Foto: Gibson/PM Jimmi, pemilik pabrik saos merek Dena, saat diwawancarai wartawan.
Foto: Gibson/PM
Jimmi, pemilik pabrik saus merek Dena, saat diwawancarai wartawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak berurusan dengan Poldasu, Jimmy selaku pemilik PT. Duta Ayumas Persada (DAP) yang memproduksi Saus Cabe diduga berbahan tekstil, stres. Dia bahkan malu keluar rumah.

Seperti Senin (16/3) saat Jimmy keluar dari Gedung Ditreskrimsus Poldasu sekira pukul 14.30 WIB. Pria berkulit putih itu seperti kebingungan setelah bertemu beberapa wartawan. Namun, akhirnya Jimmy mengatakan bahwa dia masih menjalani pemeriksaan dengan status saksi. “Saya stress dan belum tahu apa ujung dari kasus ini,” terangnya kepada wartawan.

Ditanya apakah siap bila penyidik menetapkannya sebagai tersangka, dengan tegas Jimmy menjawab siap. “Namun, itu ’kan perlu proses yang panjang, saya juga dapat membela diri,” tambahnya.

Disinggung soal penarikan saus produksinya di pasaran, sembari menghela nafas, dia mengaku tidak akan menarik produk sausnya. Sebab dia menganggap yang beredar di pasaran itu adalah saus yang steril.

“Karena yang bermasalah itu saus yang dari tempat produksi dan yang sudah dititipkan di tempat barang jadi. Yang di pasaran enggak ada masalah. Setiap saus yang diproduksi biasanya diberikan kode tertentu untuk mengetahui kapan tanggal pembuatannya dan kodenya. Ini salah persepsi saja dengan polisi,” elaknya.

Selain menuai kerugian, Jimmy juga mengaku malu bila keluar rumah. Pasalnya, wajahnya sudah terpampang di koran. Dan pedagang yang dia temui ingat dengan wajahnya. “Siapa yang tidak malu bang, tiap hari foto saya masuk koran. Makanya, saya takut difoto. Mungkin perasaan orang sudah buruk kepada saya. Saya malu masuk koran loh,” pungkasnya sembari melirik ke kanan dan kiri.

Dikatakannya, untuk saat ini, usaha saus merek Dena, Sun Flower dan Bola Dunia tidak dipasarkannya lagi. “Karena saya masih berurusan dengan hukum. Apalagi, sekarang pembayaran saus yang sudah dipasarkan belum lunas. Beberapa langganan agak susah membayar karena penjualan berkurang di pasaran. Sudahlah Bang, saya stress ini,” tuturnya sembari berlalu bersama penyidik.

Foto: Gibson/PM Jimmi, pemilik pabrik saos merek Dena, saat diwawancarai wartawan.
Foto: Gibson/PM
Jimmi, pemilik pabrik saus merek Dena, saat diwawancarai wartawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak berurusan dengan Poldasu, Jimmy selaku pemilik PT. Duta Ayumas Persada (DAP) yang memproduksi Saus Cabe diduga berbahan tekstil, stres. Dia bahkan malu keluar rumah.

Seperti Senin (16/3) saat Jimmy keluar dari Gedung Ditreskrimsus Poldasu sekira pukul 14.30 WIB. Pria berkulit putih itu seperti kebingungan setelah bertemu beberapa wartawan. Namun, akhirnya Jimmy mengatakan bahwa dia masih menjalani pemeriksaan dengan status saksi. “Saya stress dan belum tahu apa ujung dari kasus ini,” terangnya kepada wartawan.

Ditanya apakah siap bila penyidik menetapkannya sebagai tersangka, dengan tegas Jimmy menjawab siap. “Namun, itu ’kan perlu proses yang panjang, saya juga dapat membela diri,” tambahnya.

Disinggung soal penarikan saus produksinya di pasaran, sembari menghela nafas, dia mengaku tidak akan menarik produk sausnya. Sebab dia menganggap yang beredar di pasaran itu adalah saus yang steril.

“Karena yang bermasalah itu saus yang dari tempat produksi dan yang sudah dititipkan di tempat barang jadi. Yang di pasaran enggak ada masalah. Setiap saus yang diproduksi biasanya diberikan kode tertentu untuk mengetahui kapan tanggal pembuatannya dan kodenya. Ini salah persepsi saja dengan polisi,” elaknya.

Selain menuai kerugian, Jimmy juga mengaku malu bila keluar rumah. Pasalnya, wajahnya sudah terpampang di koran. Dan pedagang yang dia temui ingat dengan wajahnya. “Siapa yang tidak malu bang, tiap hari foto saya masuk koran. Makanya, saya takut difoto. Mungkin perasaan orang sudah buruk kepada saya. Saya malu masuk koran loh,” pungkasnya sembari melirik ke kanan dan kiri.

Dikatakannya, untuk saat ini, usaha saus merek Dena, Sun Flower dan Bola Dunia tidak dipasarkannya lagi. “Karena saya masih berurusan dengan hukum. Apalagi, sekarang pembayaran saus yang sudah dipasarkan belum lunas. Beberapa langganan agak susah membayar karena penjualan berkurang di pasaran. Sudahlah Bang, saya stress ini,” tuturnya sembari berlalu bersama penyidik.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/