26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Inalum Didanai Bank Asing dan Swasta

Seorang pekerja mencetak batangan alumunium di pabrik pengolahan PT INALUM (Persero) desa Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Maryono memastikan 4 bank BUMN tidak ikut serta dalam menyuntik modal bagi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dalam rangka mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen. Namun akan didanai bank asing dan swasta.

Untuk diketahui, sebelumnya pemerintah menargetkan 11 bank bakal meminjamkan dana USD3,85 miliar kepada Inalum. “Kami dari BTN tidak akan ikut dalam pembiayaan dalam pengalihan saham Freeport dan 4 bank BUMN juga kemungkinan sama. Tidak ikut dalam pembiayaan,” ujar Maryono saat ditemui di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Rabu (18/7).

Maryono menjelaskan, pembiayaan akusisi saham Freeport akan didominasi oleh bank bank asing dan juga bank swasta. Hal ini dilakukan untuk menarik dana masuk ke dalam negeri.

“Ya ini nanti akan dikonsentrasikan dibiayai oleh bank-bank asing, dan bank swasta. Alasannya supaya ada juga uang mengalir dari negara-negara lain sehingga bisa menambahkan devisa kita,” ujar Maryono.

Direktur Utama Bank BTN tersebut menambahkan, sejak awal memang pihak Bank BTN tidak diikutsertakan dalam pembiayaan Freeport. “BTN tidak diajak, memang BTN tidak akan ikut karena bukan sektor dari pada kita,” tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN memastikan bahwa kucuran kredit yang didapat oleh PT Indonesia Asaham Alumunium (Inalum) untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia tidak berasal dari bank BUMN.

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, tidak ada perbankan BUMN menyalurkan kredit ke Inalum. Tidak ada,” kata Gatot seperti dikutip dari Antara, Senin (16/7).

Gatot memastikan hal tersebut berulang kali. Dia mengatakan pinjaman yang diajukan Inalum untuk pembelian saham Freeport akan lebih banyak disalurkan oleh bank bukan milik pemerintah. Namun, Gatot tidak merinci entitas bank yang akan menjadi kreditur Inalum tersebut.

Sebelumnya, Inalum memastikan telah mendapat pinjaman dari bank untuk membeli saham Freeport Indonesia sebesar USD3,85 miliar yang ditargetkan selesai dalam dua bulan.

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada 11 bank yang siap memodali Inalum untuk membeli saham Freeport Indonesia. Namun dia belum bisa menyebutkan 11 bank tersebut.

“Ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi. Belum bisa bicara (bank-nya),” kata Budi, di Kantor Kementerian Keuangan pada Kamis 12 Juli 2018. (bbs)

 

Seorang pekerja mencetak batangan alumunium di pabrik pengolahan PT INALUM (Persero) desa Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Maryono memastikan 4 bank BUMN tidak ikut serta dalam menyuntik modal bagi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dalam rangka mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen. Namun akan didanai bank asing dan swasta.

Untuk diketahui, sebelumnya pemerintah menargetkan 11 bank bakal meminjamkan dana USD3,85 miliar kepada Inalum. “Kami dari BTN tidak akan ikut dalam pembiayaan dalam pengalihan saham Freeport dan 4 bank BUMN juga kemungkinan sama. Tidak ikut dalam pembiayaan,” ujar Maryono saat ditemui di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Rabu (18/7).

Maryono menjelaskan, pembiayaan akusisi saham Freeport akan didominasi oleh bank bank asing dan juga bank swasta. Hal ini dilakukan untuk menarik dana masuk ke dalam negeri.

“Ya ini nanti akan dikonsentrasikan dibiayai oleh bank-bank asing, dan bank swasta. Alasannya supaya ada juga uang mengalir dari negara-negara lain sehingga bisa menambahkan devisa kita,” ujar Maryono.

Direktur Utama Bank BTN tersebut menambahkan, sejak awal memang pihak Bank BTN tidak diikutsertakan dalam pembiayaan Freeport. “BTN tidak diajak, memang BTN tidak akan ikut karena bukan sektor dari pada kita,” tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN memastikan bahwa kucuran kredit yang didapat oleh PT Indonesia Asaham Alumunium (Inalum) untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia tidak berasal dari bank BUMN.

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, tidak ada perbankan BUMN menyalurkan kredit ke Inalum. Tidak ada,” kata Gatot seperti dikutip dari Antara, Senin (16/7).

Gatot memastikan hal tersebut berulang kali. Dia mengatakan pinjaman yang diajukan Inalum untuk pembelian saham Freeport akan lebih banyak disalurkan oleh bank bukan milik pemerintah. Namun, Gatot tidak merinci entitas bank yang akan menjadi kreditur Inalum tersebut.

Sebelumnya, Inalum memastikan telah mendapat pinjaman dari bank untuk membeli saham Freeport Indonesia sebesar USD3,85 miliar yang ditargetkan selesai dalam dua bulan.

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada 11 bank yang siap memodali Inalum untuk membeli saham Freeport Indonesia. Namun dia belum bisa menyebutkan 11 bank tersebut.

“Ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi. Belum bisa bicara (bank-nya),” kata Budi, di Kantor Kementerian Keuangan pada Kamis 12 Juli 2018. (bbs)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/