TAPSEL, SUMUTPOS.CO – PLTA Batangtoru menyiapkan sebuah ruang khusus untuk bertukar informasi seputar pembangkit listrik kepada masyarakat sekaligus ruang negosiasi bisnis, saat tampil meramaikan pameran pembangunan dalam rangka HUT ke-69 Pemkab Tapanuli Selatan, di Lapangan Sarasi II Aek Badak, Kec. Sayurmatinggi, Selasa-Sabtu (19-23/11).
Di ruangan khusus yang diisi dengan kursi dan meja itu, sekaligus dipamerkan kopi, gula semut, serai wangi dan utamanya konservasi lingkungan produk petani atau UMKM binaan PLTA Batangtoru. Di ruangan itu, para petani atau UMKM binaan PLTA Batangtoru diharapkan bisa bernegoisasi dengan pelaku bisnis. Bagi para tamu, PLTA menyajikan kopi gratis asli Tapsel yang diracik barista handal binaan.
“Selain mengenalkan PLTA kepada masyarakat luas, tujuan mengikuti pameran ini juga untuk menjembatani negoisasi ataupun transaksi pelaku bisnis dengan petani dan UMKM binaan kita,” kata Humas PLTA Batangtoru Dede Wafiza Ashia.
Dijelaskannya, PLTA Batangtoru yang akan menghasilkan energi hijau berkapasitas 510 Mega Watt (MW) di bawah pengelolaan PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE), sangat peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Juga berkomitmen melestarikan lingkungan.
Energi terbarukan dihasilkan PLTA Batangtoru mulai tahun 2022 mendatang, akan mampu menanggulangi krisis listrik di Sumatera Utara. Selain menghasilkan energi, PLTA memiliki program pembangunan masyarakat dan pelestraian lingkungan yang berkesinambungan.
Bupati Tapsel, Syahrul M. Pasaribu, bersama Ketua DPRD Husin Sogot Simatupang, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Akbar Nofrizal Yusananto, Kapolres Tapsel AKBP Irwa Zaini Adib, dan Sekda Parulian Nasution mengapresiasi stand PLTA Batangtoru yang tampil beda tersebut.
Kepada Bupati Tapsel dan rombongan, Humas PLTA Batangtoru menjelaskan seputar skema program kerja proyek nasional yang merupakan bagian dari realisasi target energi 35.000 MW Presiden RI Joko Widodo.
Selain itu, Dede menjelaskan bahwa kopi arabika, gula semut, dan minyak serai wangi yang ditampilkan di pameran ini adalah produk hasil masyarakat Kec. Sipirok, Marancar, dan Saipar Dolok Hole, yang tidak luput dari perhatian PLTA Batangtoru selama ini. (wi/net)