27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Antisipasi Konsumsi BBM, Pertamina Siapkan Kantong

Foto: M IDRIS/SUMUT POS
PAPARAN: GM Pertamina MOR I Sumbagut, Erry Widiastono (tengah) didampingi manager memberikan pemaparan kesiapan BBM dan elpiji pada masa Natal dan Tahun Baru, Rabu (20/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji diprediksi meningkat pada masa perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (NARU). Khususnya di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Oleh sebab itu, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

General Manager Pertamina MOR I Sumbagut, Erry Widiastono mengatakan, dalam menyambut perayaan NARU, Pertamina telah mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM. Khususnya premium, pertalite, pertamax dan pertamax turbo.

Oleh sebab itu, dibentuk tim satgas yang beroperasi selama 24 jam mulai 18 Desember hingga 7 Januari. Tim bertugas memonitor kondisi dan situasi pasokan. Itu bertujuan untuk mengantisipasi gejolak atau fluktuasi konsumsi BBM dan elpiji.

“Kami memprediksi estimasi peningkatan yang terjadi mencapai 4,56 persen di wilayah Sumbagut. Diperkirakan konsumsi tertinggi terjadi pada arus mudik H-2 Natal atau Sabtu 23 Desember mendatang, dengan jumlah sebesar 15.650 kiloliter (KL). Peningkatan ini naik 17,7 persen dari konsumsi normal,” ungkap Erry didampingi jajaran manager dalam temu pers di Hotel JW Marriot Medan, Rabu (20/12).

Menurutnya, peningkatan konsumsi BBM yang terjadi ini dikarenakan hari libur yang cukup panjang. Sehingga masyarakat memanfaatkan waktu.

“Selain arus mudik, peningkatan juga terjadi pada arus balik yakni Rabu, 3 Januari dengan konsumsi sekitar 16.340 KL. Angka ini naik 23 persen dari rata-rata konsumsi normal,” tutur Erry.

Ia menyebutkan, khusus di Sumut peningkatan konsumsi bahan bakar merupakan yang tertinggi dibanding daerah lainnya yang termasuk Sumbagut. Konsumsi bahan bakar di Sumut diperkirakan mencapai 119,2 persen.

Berikutnya Sumbar 114,8 persen dan Aceh 106,8 persen. Sedangkan Riau dan Kepri terjadi penurunan yaitu 78,8 persen dan 76,9 persen.

“Dari data-data tahun lalu, memang konsentrasi terjadinya peningkatan konsumsi bahan bakar hanya tiga provinsi wilayah Sumbagut,” sebut Erry.

Diutarakannya, untuk mengantisipasi atau menjaga pasokan bahan bakar tetap aman di Sumut, maka telah dipersiapkan kantong-kantong BBM di 7 lokasi. Antara lain, Serdang Bedagai, Simalungun, Langkat, Tapanuli Utara, Humbahas dan Karo (2 SPBU).

“Penyediaan kantong BBM ini adalah menyediakan mobil tangki yang sudah terisi. Tujuannya agar tidak terjadi keterlambatan suplai. Sebab, biasanya pada momen ini daerah-daerah tersebut arus lalu lintasnya sangat padat. Sehingga, ketika habis stok di SPBU bisa teratasi dengan adanya mobil tangki yang ditempatkan,” papar Erry.

Foto: M IDRIS/SUMUT POS
PAPARAN: GM Pertamina MOR I Sumbagut, Erry Widiastono (tengah) didampingi manager memberikan pemaparan kesiapan BBM dan elpiji pada masa Natal dan Tahun Baru, Rabu (20/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji diprediksi meningkat pada masa perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (NARU). Khususnya di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Oleh sebab itu, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

General Manager Pertamina MOR I Sumbagut, Erry Widiastono mengatakan, dalam menyambut perayaan NARU, Pertamina telah mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM. Khususnya premium, pertalite, pertamax dan pertamax turbo.

Oleh sebab itu, dibentuk tim satgas yang beroperasi selama 24 jam mulai 18 Desember hingga 7 Januari. Tim bertugas memonitor kondisi dan situasi pasokan. Itu bertujuan untuk mengantisipasi gejolak atau fluktuasi konsumsi BBM dan elpiji.

“Kami memprediksi estimasi peningkatan yang terjadi mencapai 4,56 persen di wilayah Sumbagut. Diperkirakan konsumsi tertinggi terjadi pada arus mudik H-2 Natal atau Sabtu 23 Desember mendatang, dengan jumlah sebesar 15.650 kiloliter (KL). Peningkatan ini naik 17,7 persen dari konsumsi normal,” ungkap Erry didampingi jajaran manager dalam temu pers di Hotel JW Marriot Medan, Rabu (20/12).

Menurutnya, peningkatan konsumsi BBM yang terjadi ini dikarenakan hari libur yang cukup panjang. Sehingga masyarakat memanfaatkan waktu.

“Selain arus mudik, peningkatan juga terjadi pada arus balik yakni Rabu, 3 Januari dengan konsumsi sekitar 16.340 KL. Angka ini naik 23 persen dari rata-rata konsumsi normal,” tutur Erry.

Ia menyebutkan, khusus di Sumut peningkatan konsumsi bahan bakar merupakan yang tertinggi dibanding daerah lainnya yang termasuk Sumbagut. Konsumsi bahan bakar di Sumut diperkirakan mencapai 119,2 persen.

Berikutnya Sumbar 114,8 persen dan Aceh 106,8 persen. Sedangkan Riau dan Kepri terjadi penurunan yaitu 78,8 persen dan 76,9 persen.

“Dari data-data tahun lalu, memang konsentrasi terjadinya peningkatan konsumsi bahan bakar hanya tiga provinsi wilayah Sumbagut,” sebut Erry.

Diutarakannya, untuk mengantisipasi atau menjaga pasokan bahan bakar tetap aman di Sumut, maka telah dipersiapkan kantong-kantong BBM di 7 lokasi. Antara lain, Serdang Bedagai, Simalungun, Langkat, Tapanuli Utara, Humbahas dan Karo (2 SPBU).

“Penyediaan kantong BBM ini adalah menyediakan mobil tangki yang sudah terisi. Tujuannya agar tidak terjadi keterlambatan suplai. Sebab, biasanya pada momen ini daerah-daerah tersebut arus lalu lintasnya sangat padat. Sehingga, ketika habis stok di SPBU bisa teratasi dengan adanya mobil tangki yang ditempatkan,” papar Erry.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/