Hal senada disampaikan Anggota Komisi A DPRD Sumut, Hanafiah Harahap. Politisi Partai Golkar ini juga mendesak agar operasional tol dilakukan 24 jam nonstop. Selain itu, Hanafiah juga meminta agar Pemprovsu memberikan jaminan keamanan pada penggunaan jalan tol yang akan digunakan pemudik menjelang lebaran.
“Membebaskan biaya tol bukan hanya untuk menyenangkan masyarakat, pengamanan harus menjadi prioritas agar tidak menimbulkan masalah lain,” katanya.
Hanafiah menyebut, pengamanan ekstra dibutuhkan agar tidak terjadi kecelakaan di jalur tol mengingat jalur tersebut baru dioperasikan namun diperuntukkan pada saat mudik.
“Ingat, rakyat jangan hanya dikasi mimpi indah saja. Tol belum maksimal tapi digunakan semaksimal mungkin dan gratis. Saya khawatir bisa terjadi kecelakaan jika tidak dilakukan pengamanan yang ekstra ketat. Harus disertai pengamanan dan tingkat pengawasan yang ketat. Jangan hanya memberikan kesenangan sesaat,”paparnya.
Menurutnya membebaskan biaya jalan tol sah-sah saja, namun tetap harus diiringi pengawasan yang ketat. Pengoperasian jalan tol yang bertepatan pada arus mudik dikhawatirkan akan membuat jalan baru tersebut dipenuhi kendaraan.
Seharusnya, jalan tol tersebut diuji coba sebelum digunakan. Namun Pemprovsu justru menggunakannya untuk arus mudik yang dipastikan padat.
Lantas, Hanafiah juga mengimbau pada para pemudik untuk bersiap diri sebelum melakukan perjalanan pulang ke kampong halaman. “Faktor manusianya itu yang utama. Kesiapan untuk lebih mawas diri di perjalanan serta memastikan kendaraan aman dibawa berkendara. Volume kendaraan pasti lebih padat hingga 10 persen dari biasanya,” tambahnya. (dik/ted/dvs/adz)