30.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Sektor Pertanian Topang Ekonomi Sumut

Lebih lanjut dia mengatakan, potensi tekanan terhadap mata uang Rupiah diperkriakan akan terus meningkat di tahun ini. Potensi pelemahan rupiah itu sama saja dengan potensi meningkatnya laju tekanan inflasi di wilayah Sumut maupun nasional. Jadi, sebaiknya memang waspada terkait dengan kemungkinan memburuknya masalah nilai tukar yang bisa menekan kinerja rupiah dan merembet ke masalah lainnya.

Sehingga, kebijakan untuk tidak menurunkan suku bunga acuan lagi di tahun ini dipikir sudah tepat. Pemerintah, khususnya presiden dan wakil presiden tidak lagi secara terus menerus menyuarakan untuk menurunkan suku bunga lagi selama ada potensi kenaikan suku bunga acuan di AS.

“Yang tak kalah penting adalah adanya sinergi yang kuat antara BI dan pemerintah dalam hal menjaga stabilitas perekonomian makro. Tahun 2017 memang menjanjikan bagi Sumut maupun Indonesia dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, sejumlah tantangan tetap saja berpeluang menahan laju kecepatan pertumbuhan ekonomi tersebut,” tukasnya.

Sektor Pertanian Topang Ekonomi Sumut

Harga komoditas pertanian dan turunannya diperkirakan bakal terus membaik di tahun 2017 ini. Tren membaiknya harga komoditas terlihat pada harga karet dan kelapa sawit.

Oleh karenanya, hal itu cukup menjanjikan bagi membaiknya kontribusi sektor pertanian terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut).

“Harga komoditas pertanian terutama subsektor perkebunan sudah mulai terlihat sejak pertengahan Desember 2016. Tren tersebut terus bertahan hingga pertengahan bulan Januari 2017 ini,” kata Gunawan.

Diutarakannya, ekspor berpeluang mengalami kenaikan dari sisi nominal di tahun 2017. Industri pengolahan akan kembali menggeliat dan konsumsi masyarakat berpeluang membaik.

“Multiplier effect kenaikan komoditas pertanian adalah ke sektor perdagangan, hotel dan restoran yang juga berpeluang membaik,” tuturnya.

Meski begitu, ekonom dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut ini belum bisa mematok bahwa pertumbuhan ekonomi Sumut akan berjalan maksimal tahun ini.

Kata dia, gangguan eksternal masih kerap menghantui selama tahun 2017 ini. Salah satunya adalah masih menunggu kebijakan apa yang akan diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump saat menduduki kursi presiden.

Namun demikian, menurut Gunawan, diyakini pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2017 ini realisasinya akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016. Di mana, bisa dilihat dari potensi pemulihan sektor industri di tahun ini. Akan tetapi, belum akan sepenuhnya normal seperti tahun 2014.

Terlebih ada sejumlah proyek infrastruktur yang nantinya jika selesai akan menjadi tulang punggung dalam menyokong pertumbuhan ekonomi yang solid dalam jangka panjang.

“Saya melihatnya seperti itu. Optimisme akan tinggi jika tekanan gangguan eksternal mereda di tahun ini. Jika hal itu bisa dilalui saya yakin Sumut akan mampu melaju lebih cepat lagi di tahun 2018,” tukas Gunawan. (ris/ram)

Lebih lanjut dia mengatakan, potensi tekanan terhadap mata uang Rupiah diperkriakan akan terus meningkat di tahun ini. Potensi pelemahan rupiah itu sama saja dengan potensi meningkatnya laju tekanan inflasi di wilayah Sumut maupun nasional. Jadi, sebaiknya memang waspada terkait dengan kemungkinan memburuknya masalah nilai tukar yang bisa menekan kinerja rupiah dan merembet ke masalah lainnya.

Sehingga, kebijakan untuk tidak menurunkan suku bunga acuan lagi di tahun ini dipikir sudah tepat. Pemerintah, khususnya presiden dan wakil presiden tidak lagi secara terus menerus menyuarakan untuk menurunkan suku bunga lagi selama ada potensi kenaikan suku bunga acuan di AS.

“Yang tak kalah penting adalah adanya sinergi yang kuat antara BI dan pemerintah dalam hal menjaga stabilitas perekonomian makro. Tahun 2017 memang menjanjikan bagi Sumut maupun Indonesia dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, sejumlah tantangan tetap saja berpeluang menahan laju kecepatan pertumbuhan ekonomi tersebut,” tukasnya.

Sektor Pertanian Topang Ekonomi Sumut

Harga komoditas pertanian dan turunannya diperkirakan bakal terus membaik di tahun 2017 ini. Tren membaiknya harga komoditas terlihat pada harga karet dan kelapa sawit.

Oleh karenanya, hal itu cukup menjanjikan bagi membaiknya kontribusi sektor pertanian terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut).

“Harga komoditas pertanian terutama subsektor perkebunan sudah mulai terlihat sejak pertengahan Desember 2016. Tren tersebut terus bertahan hingga pertengahan bulan Januari 2017 ini,” kata Gunawan.

Diutarakannya, ekspor berpeluang mengalami kenaikan dari sisi nominal di tahun 2017. Industri pengolahan akan kembali menggeliat dan konsumsi masyarakat berpeluang membaik.

“Multiplier effect kenaikan komoditas pertanian adalah ke sektor perdagangan, hotel dan restoran yang juga berpeluang membaik,” tuturnya.

Meski begitu, ekonom dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut ini belum bisa mematok bahwa pertumbuhan ekonomi Sumut akan berjalan maksimal tahun ini.

Kata dia, gangguan eksternal masih kerap menghantui selama tahun 2017 ini. Salah satunya adalah masih menunggu kebijakan apa yang akan diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump saat menduduki kursi presiden.

Namun demikian, menurut Gunawan, diyakini pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2017 ini realisasinya akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016. Di mana, bisa dilihat dari potensi pemulihan sektor industri di tahun ini. Akan tetapi, belum akan sepenuhnya normal seperti tahun 2014.

Terlebih ada sejumlah proyek infrastruktur yang nantinya jika selesai akan menjadi tulang punggung dalam menyokong pertumbuhan ekonomi yang solid dalam jangka panjang.

“Saya melihatnya seperti itu. Optimisme akan tinggi jika tekanan gangguan eksternal mereda di tahun ini. Jika hal itu bisa dilalui saya yakin Sumut akan mampu melaju lebih cepat lagi di tahun 2018,” tukas Gunawan. (ris/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/