SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Garuda Indonesia bakal memperkuat rute internasional. Selain rute yang sudah ada, maskapai penerbangan pelat merah itu juga mengembangkan rute baru sejalan dengan bergabungnya dalam SkyTeam.
Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia Erik Meijer mengatakan, pada akhir bulan ini pihaknya akan mengembangkan rute Jakarta-Amsterdam. Yakni dari yang sebelumnya terbang melalui Abu Dhabi, bakal diubah menjadi penerbangan nonstop. Menurut dia, perubahan itu membuat rute tersebut kian bersaing dengan rute serupa.
“Kami ingin membuat produk yang unik. Selama ini Jakarta-Amsterdam dengan satu kali berhenti ada banyak pilihan, tapi kalau nonstop belum ada. Sejauh ini load factor sebelum diputuskan untuk terbang nonstop cukup bagus,” katanya di sela Agent and Corporate Appreciation di Surabaya Rabu malam (21/5).
Untuk rute yang sama, lanjut Erik, pada September nanti akan dilakukan penambahan destinasi. Yakni Jakarta-Amsterdam-London. Rute tersebut bakal ada satu kali berhenti, tapi tidak ada perpindahan pesawat. “Jadi penumpang yang menuju London akan menggunakan pesawat yang sama dan bagasi tidak perlu pindah,” jelasnya.
Setelah bergabungnya Garuda dalam SkyTeam, pihaknya akan membuka rute internasional Jakarta-Haneda. Haneda merupakan bandara terbesar kedua di Tokyo, Jepang. Tujuan membuka rute tersebut bersambung dengan penerbangan lanjutan yang dilakukan mitra di SkyTeam.
“Nanti Delta Air Lines akan melanjutkan penerbangan ke Los Angeles, Seattle, dan San Francisco. Jadi untuk ke negara tujuan tersebut, cukup berhenti satu kali. Jadi sangat convenience,” tandas Erik.
Untuk rute internasional dari Surabaya, belum ada rencana penambahan pasca peluncuran Surabaya-Jeddah beberapa waktu lalu. Selain Jeddah, Surabaya juga melayani rute tujuan Singapura. “Walau demikian, kami membuat jadwal dari Surabaya menuju Amsterdam, Tokyo, maupun destinasi internasional lain,” terangnya.
Pihaknya juga terus mengevaluasi destinasi yang turun traffic. Disebutkan, seperti rute tujuan Bangkok akan dilakukan evaluasi sejalan dengan kondisi darurat di negara tersebut. “Kami akan evaluasi, bisa saja dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari,” ungkapnya. (res/oki)