32.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

GoFood Pimpin Pasar Layanan Pesan-Antar Makanan

istimewa RISET: Para pembicara pada acara Riset Nielsen.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Hasil riset Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” mengungkapkan 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan menganggap GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).

Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan GoFood di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.

Chief Food Officer Gojek Grup, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan GoFood, konsumen tidak perlu menghabiskan waktu mengantri di restoran karena ribuan pilihan menu ada dalam genggaman. GoFood membuat hidup jadi lebih praktis.

“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, teknologi ini juga telah terbukti meningkatkan pendapatan rata-rata merchant hingga 3,5 kali. Saat ini, di GoFood telah ada lebih dari 400 ribu merchant, di mana 96% mitra merchant GoFood adalah pelaku kuliner yang memulai usahanya dari bisnis kecil dan rumahan.

Hasil riset Nielsen menyatakan masih ada 42% konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial (22%), serta pegawai swasta (44%). Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol.

Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, memaparkan, penelitian terkait perilaku pengguna layanan pesan-antar makanan di Indonesia mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini.

“Industri pesan antar makanan mempunyai potensi pertumbuhan yang besar. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” ujarnya.

Hal serupa juga diakui Co-Founder Parentalk.id, Nucha Bachri yang juga mengaku pelanggan setia GoFood. “Kesibukan sehari-hari di luar rumah menjadikan saya jarang ada kesempatan untuk masak dirumah, tapi GoFood pastinya selalu jadi penyelamat. Salah satu alasan pilih GoFood juga karena pengirimannya sangat cepat,” ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Mohammad Rudy Salahuddin, mengatakan bahwa, kehadiran GoFood patut diapresiasi, termasuk dalam mempelopori pengurangan sampah plastik layanan pesan-antar makanan. “Kami di pemerintahan akan terus mendorong realisasi program-program prioritas yang berpihak pada UMKM dan pengembangan sektor ekonomi digital, sehingga lebih banyak UMKM kuliner yang bisa tumbuh bersama platform digital seperti GoFood,” tutupnya. (rel/ram)

istimewa RISET: Para pembicara pada acara Riset Nielsen.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Hasil riset Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” mengungkapkan 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan menganggap GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).

Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan GoFood di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.

Chief Food Officer Gojek Grup, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan GoFood, konsumen tidak perlu menghabiskan waktu mengantri di restoran karena ribuan pilihan menu ada dalam genggaman. GoFood membuat hidup jadi lebih praktis.

“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, teknologi ini juga telah terbukti meningkatkan pendapatan rata-rata merchant hingga 3,5 kali. Saat ini, di GoFood telah ada lebih dari 400 ribu merchant, di mana 96% mitra merchant GoFood adalah pelaku kuliner yang memulai usahanya dari bisnis kecil dan rumahan.

Hasil riset Nielsen menyatakan masih ada 42% konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial (22%), serta pegawai swasta (44%). Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol.

Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, memaparkan, penelitian terkait perilaku pengguna layanan pesan-antar makanan di Indonesia mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini.

“Industri pesan antar makanan mempunyai potensi pertumbuhan yang besar. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” ujarnya.

Hal serupa juga diakui Co-Founder Parentalk.id, Nucha Bachri yang juga mengaku pelanggan setia GoFood. “Kesibukan sehari-hari di luar rumah menjadikan saya jarang ada kesempatan untuk masak dirumah, tapi GoFood pastinya selalu jadi penyelamat. Salah satu alasan pilih GoFood juga karena pengirimannya sangat cepat,” ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Mohammad Rudy Salahuddin, mengatakan bahwa, kehadiran GoFood patut diapresiasi, termasuk dalam mempelopori pengurangan sampah plastik layanan pesan-antar makanan. “Kami di pemerintahan akan terus mendorong realisasi program-program prioritas yang berpihak pada UMKM dan pengembangan sektor ekonomi digital, sehingga lebih banyak UMKM kuliner yang bisa tumbuh bersama platform digital seperti GoFood,” tutupnya. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/