26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Investasi Properti, Transportasi dan Perkaretan Menurun

Imbas Pandemi Covid-19 di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Bank Indonesia mencatat pertumbuhan investasi di Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III tertahan akibat nyaris tidak adanya investasi di sektor properti, jasa transportasi dan sektor perkaretan. Penurunan ini dipicu turunnya permintaan akibat pandemi Covid-19.

“Investasi di sektor properti, jasa transportasi dan perkaretan sangat minim dan bahkan nyaris tidak ada. Hal ini membuat terhambatnya penambahan investasi di Sumut pada triwulan III,” sebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat kepada wartawan, Rabu (21/10).

Wiwiek menjelaskan minimnya investasi khususnya di tiga sektor itu merupakan dampak pandemi Covid-19. Kondisi tersebut, membuat permintaan properti, karet dan jasa transportasi melemah. Dengan permintaan yang melemah, pelaku usaha menahan atau menunda investasi.

“Harapannya, pada triwulan IV pandemi Covid-19 semakin mereda sehingga investasi bertumbuh tinggi,” tutur Wiwiek.

Menurut data, Wiwiek mengungkapkan hingga triwulan II total nilai investasi Sumut sudah mencapai Rp19, 028 triliun. Total investasi sebesar Rp19,028 triliun itu terbesar dari PMDN Rp9,847 triliun dan PMA Rp9,181 triliun.

Dia menjelaskan, investasi PMDN di Sumut pada 2020 masih tetap terbesar pada sektor industri makanan, konstruksi dan jasa.”Besarnya investasi PMDN hingga triwulan II itu didorong lonjakan investasi selama April-Juni,” pungkasnya. (gus/ram)

Imbas Pandemi Covid-19 di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Bank Indonesia mencatat pertumbuhan investasi di Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III tertahan akibat nyaris tidak adanya investasi di sektor properti, jasa transportasi dan sektor perkaretan. Penurunan ini dipicu turunnya permintaan akibat pandemi Covid-19.

“Investasi di sektor properti, jasa transportasi dan perkaretan sangat minim dan bahkan nyaris tidak ada. Hal ini membuat terhambatnya penambahan investasi di Sumut pada triwulan III,” sebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat kepada wartawan, Rabu (21/10).

Wiwiek menjelaskan minimnya investasi khususnya di tiga sektor itu merupakan dampak pandemi Covid-19. Kondisi tersebut, membuat permintaan properti, karet dan jasa transportasi melemah. Dengan permintaan yang melemah, pelaku usaha menahan atau menunda investasi.

“Harapannya, pada triwulan IV pandemi Covid-19 semakin mereda sehingga investasi bertumbuh tinggi,” tutur Wiwiek.

Menurut data, Wiwiek mengungkapkan hingga triwulan II total nilai investasi Sumut sudah mencapai Rp19, 028 triliun. Total investasi sebesar Rp19,028 triliun itu terbesar dari PMDN Rp9,847 triliun dan PMA Rp9,181 triliun.

Dia menjelaskan, investasi PMDN di Sumut pada 2020 masih tetap terbesar pada sektor industri makanan, konstruksi dan jasa.”Besarnya investasi PMDN hingga triwulan II itu didorong lonjakan investasi selama April-Juni,” pungkasnya. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/