29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dukung Ajang F1 Powerboat Danau Toba, Batik Air Siapkan 15.912 Kursi

Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group mendukung perhelatan F1 Powerboat di Danau Toba, Kabupaten Tobasa, Sumut dengan menyediakan 15.912 kursi atau 102 frekuensi terbang pergi pulang (PP) periode 23-28 Februari 2023.

“Ini dapat menjadi instrumen strategis bagi semua pihak untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, memperkuat konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar pelayanan publik,” ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Kamis (23/2).

Dijelaskannya, tawaran penerbangan yang diberikan Batik Air, yakni tujuan Bandar Udara Sisimangaraja XII, Silangit (DTB), dari Jakarta-Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK). “Ini terdapat 32 frekuensi terbang, dengan total kursi 4.992,” imbuhnya.

Kemudian, tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deliserdang (KNO), dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ada 50 kali frekuensi terbang dengan 7.800 kursi. Dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma tersedia 20 frekuensi terbang dengan 3.120 kursi.

Selain itu, Batik Air mengoperasikan armada generasi terbaru dan modern berkonsep full service airlines, yaitu Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), Airbus 320-200NEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), serta Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 156 kelas ekonomi).

Dijelaskannya, setiap penumpang memperoleh makanan dan minuman (inflight meals) gratis bagasi 20kg untuk kelas ekonomi dan 30kg kelas bisnis, dengan dilengkapi hiburan gratis inflight entertainment on demand serta hiburan yang dapat diakses dari perangkat handphone dan tablet didukung oleh Tripper.

“Caranya mudah, download aplikasi Tripper sekarang. Hiburan gratis tersedia beragam film seperti Indonesia, Hollywood, sampai Korea. Para tamu dapat bermain games, membaca majalah digital dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, terang Danang, penerbangan ke Silangit dan Kualanamu memberikan keuntungan bagi pemain F1 dan tim, pebisnis, wisatawan dan masyarakat dalam bentuk peningkatan pariwisata. Silangit terkenal dengan objek wisata Danau Toba, merupakan salah satu objek wisata terpopuler di Indonesia.

“Jumlah frekuensi penerbangan ke Bandar Udara Sisimangaraja XII, Silangit menjadikan akses ke Danau Toba menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut sejalan progam Pemerintah, yakni ‘Bangga Berwisata di Indonesia’.

Lalu, pengembangan ekonomi. Penerbangan Batik Air ke Sumatera Utara (Sumut) diharapkan lebih terhubung dengan kota-kota besar di Indonesia, sehingga memudahkan aktivitas perdagangan dan bisnis di kawasan Sumut bagian selatan.

“Dampak positif lainnya, meningkatkan permintaan produk dan jasa lokal (UMKM) yang dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat. Dalam hal ini, Batik Air turut mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” katanya.

Selanjutnya, kelancaran aksesibilitas. Kemudahan perjalanan udara ke Medan, Deliserdang, Tapanuliutara (Taput) dan sekitarnya menjadi lebih nyaman dan cepat, sehingga berkontribusi terhadap mobilitas masyarakat dengan nilai lebih memperpendek waktu perjalanan. Penerbangan akan memperkuat konektivitas antar wilayah yang saling terhubung.

“Harapan utama ialah dapat memperkuat integrasi ekonomi dan sosial antar wilayah mencakup layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan di wilayah lain. Batik Air optimis, penerbangan di jaringan Sumut menjadi instrumen strategis bagi semua pihak untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, memperkuat konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar pelayanan publik,” tandasnya. (dwi/ram)

Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group mendukung perhelatan F1 Powerboat di Danau Toba, Kabupaten Tobasa, Sumut dengan menyediakan 15.912 kursi atau 102 frekuensi terbang pergi pulang (PP) periode 23-28 Februari 2023.

“Ini dapat menjadi instrumen strategis bagi semua pihak untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, memperkuat konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar pelayanan publik,” ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Kamis (23/2).

Dijelaskannya, tawaran penerbangan yang diberikan Batik Air, yakni tujuan Bandar Udara Sisimangaraja XII, Silangit (DTB), dari Jakarta-Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK). “Ini terdapat 32 frekuensi terbang, dengan total kursi 4.992,” imbuhnya.

Kemudian, tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deliserdang (KNO), dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ada 50 kali frekuensi terbang dengan 7.800 kursi. Dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma tersedia 20 frekuensi terbang dengan 3.120 kursi.

Selain itu, Batik Air mengoperasikan armada generasi terbaru dan modern berkonsep full service airlines, yaitu Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), Airbus 320-200NEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), serta Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 156 kelas ekonomi).

Dijelaskannya, setiap penumpang memperoleh makanan dan minuman (inflight meals) gratis bagasi 20kg untuk kelas ekonomi dan 30kg kelas bisnis, dengan dilengkapi hiburan gratis inflight entertainment on demand serta hiburan yang dapat diakses dari perangkat handphone dan tablet didukung oleh Tripper.

“Caranya mudah, download aplikasi Tripper sekarang. Hiburan gratis tersedia beragam film seperti Indonesia, Hollywood, sampai Korea. Para tamu dapat bermain games, membaca majalah digital dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, terang Danang, penerbangan ke Silangit dan Kualanamu memberikan keuntungan bagi pemain F1 dan tim, pebisnis, wisatawan dan masyarakat dalam bentuk peningkatan pariwisata. Silangit terkenal dengan objek wisata Danau Toba, merupakan salah satu objek wisata terpopuler di Indonesia.

“Jumlah frekuensi penerbangan ke Bandar Udara Sisimangaraja XII, Silangit menjadikan akses ke Danau Toba menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut sejalan progam Pemerintah, yakni ‘Bangga Berwisata di Indonesia’.

Lalu, pengembangan ekonomi. Penerbangan Batik Air ke Sumatera Utara (Sumut) diharapkan lebih terhubung dengan kota-kota besar di Indonesia, sehingga memudahkan aktivitas perdagangan dan bisnis di kawasan Sumut bagian selatan.

“Dampak positif lainnya, meningkatkan permintaan produk dan jasa lokal (UMKM) yang dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat. Dalam hal ini, Batik Air turut mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” katanya.

Selanjutnya, kelancaran aksesibilitas. Kemudahan perjalanan udara ke Medan, Deliserdang, Tapanuliutara (Taput) dan sekitarnya menjadi lebih nyaman dan cepat, sehingga berkontribusi terhadap mobilitas masyarakat dengan nilai lebih memperpendek waktu perjalanan. Penerbangan akan memperkuat konektivitas antar wilayah yang saling terhubung.

“Harapan utama ialah dapat memperkuat integrasi ekonomi dan sosial antar wilayah mencakup layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan di wilayah lain. Batik Air optimis, penerbangan di jaringan Sumut menjadi instrumen strategis bagi semua pihak untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, memperkuat konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar pelayanan publik,” tandasnya. (dwi/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/