26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

DBS Bank Berikan Pinjaman untuk Usaha Ramah Lingkungan

KAYU: Perwakilan dari DBS Bank sedang memeriksa kayu dari PT STI yang telah mendapatkan sertifikasi dari Forest Stewardship Council (FSC).
istimewa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berkomitmen untuk terus mendukung upaya perusahaan menjalankan usaha mereka secara ramah lingkungan, Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan PT Sumatera Timberindo Industry (STI/ ’Wira Door’), produsen pintu mebel kayu premium untuk menandatangani pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-linked loan1), yang pertama di kelasnya.

DBS mengevaluasi pinjaman berdasarkan target untuk mendapatkan kayu dan bahan baku dari sumber yang disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC). Tingkat bunga pinjaman pembiayaan ekspor untuk usaha ramah lingkungan akan dikurangi untuk setiap pengiriman bahan baku yang memiliki sertifikasi FSC, membuktikan bahwa bahan baku berasal dari sumber yang bertanggung jawab. STI adalah perusahaan yang telah meraih sertifikat FSC yang berfokus pada pengadaan, pembuatan dan ekspor produk berkelanjutan.

STI pertama kali menerima sertifikasi Chain of Custody (CoC) FSC pada 2008 dari SGS Indonesia, anak perusahaan dari perusahaan inspeksi, verifikasi, pengujian dan sertifikasi terkemuka dunia.

Direktur PT Sumatera Timberindo Industry, Hidayat Ang mengatakan bahwa produk berkualitas tinggi, yang diproses secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dan akan menjadi sebuah jalan bisnis di masa depan.

“Untuk produsen seperti kami, sertifikasi FSC penting karena mengacu pada nilai dasar kami untuk beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Produk kami dibuat secara bertanggung jawab pada setiap tahapan produksi, dari hutan hingga toko.

Produk-produk premium kami diproduksi secara sadar lingkungan, dengan berpegang teguh pada hak-hak tradisional dan sipil, dan tidak mengancam kawasan bernilai konservasi tinggi. Terlebih lagi, pelanggan saat ini lebih sadar lingkungan dan ingin diyakinkan bahwa produk dan layanan yang mereka peroleh memenuhi hal tersebut,” ujarnya.

Hidayat menambahkan bahwa sinergi STI dengan DBS dalam memajukan upaya bisnis yang berkelanjutan tidak hanya mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan tetapi juga 1 Pinjaman ekspor menggunakan barang yang akan diekspor, atau bukti transaksi, sebagai jaminan pinjaman. Pinjaman ini menyediakan modal kerja bagi peminjam memberdayakan masyarakat dan komunitas setempat untuk melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan.

Direktur PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan bahwa Bank DBS Indonesia senang dapat mendukung perusahaan dalam memajukan agenda keberlanjutan mereka, saat semakin banyak perusahaan mencari pertumbuhan bisnis dengan mempertimbangkan faktor LST. “DBS telah menyediakan layanan perbankan kepada STI sejak tahun 2006.

Perjanjian ini menunjukkan bagaimana kami sebagai bank, yang digerakkan oleh tujuan, mampu mendukung nasabah dalam perjalanan mereka untuk tetap berada di garis terdepan industri, bahkan saat harapan para pemangku kepentingan berubah.

Ini adalah bukti komitmen kami untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan melalui aktivitas pemberian pinjaman dan praktik bisnis kami. Kami ingin membantu para pelaku usaha agar dapat meninggalkan dampak positif bagi masa depan.”

Selain pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-linked loan), DBS juga menyediakan asuransi bancassurance untuk pejabat eksekutif tertinggi STI. (rel/ram)

KAYU: Perwakilan dari DBS Bank sedang memeriksa kayu dari PT STI yang telah mendapatkan sertifikasi dari Forest Stewardship Council (FSC).
istimewa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berkomitmen untuk terus mendukung upaya perusahaan menjalankan usaha mereka secara ramah lingkungan, Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan PT Sumatera Timberindo Industry (STI/ ’Wira Door’), produsen pintu mebel kayu premium untuk menandatangani pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-linked loan1), yang pertama di kelasnya.

DBS mengevaluasi pinjaman berdasarkan target untuk mendapatkan kayu dan bahan baku dari sumber yang disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC). Tingkat bunga pinjaman pembiayaan ekspor untuk usaha ramah lingkungan akan dikurangi untuk setiap pengiriman bahan baku yang memiliki sertifikasi FSC, membuktikan bahwa bahan baku berasal dari sumber yang bertanggung jawab. STI adalah perusahaan yang telah meraih sertifikat FSC yang berfokus pada pengadaan, pembuatan dan ekspor produk berkelanjutan.

STI pertama kali menerima sertifikasi Chain of Custody (CoC) FSC pada 2008 dari SGS Indonesia, anak perusahaan dari perusahaan inspeksi, verifikasi, pengujian dan sertifikasi terkemuka dunia.

Direktur PT Sumatera Timberindo Industry, Hidayat Ang mengatakan bahwa produk berkualitas tinggi, yang diproses secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dan akan menjadi sebuah jalan bisnis di masa depan.

“Untuk produsen seperti kami, sertifikasi FSC penting karena mengacu pada nilai dasar kami untuk beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Produk kami dibuat secara bertanggung jawab pada setiap tahapan produksi, dari hutan hingga toko.

Produk-produk premium kami diproduksi secara sadar lingkungan, dengan berpegang teguh pada hak-hak tradisional dan sipil, dan tidak mengancam kawasan bernilai konservasi tinggi. Terlebih lagi, pelanggan saat ini lebih sadar lingkungan dan ingin diyakinkan bahwa produk dan layanan yang mereka peroleh memenuhi hal tersebut,” ujarnya.

Hidayat menambahkan bahwa sinergi STI dengan DBS dalam memajukan upaya bisnis yang berkelanjutan tidak hanya mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan tetapi juga 1 Pinjaman ekspor menggunakan barang yang akan diekspor, atau bukti transaksi, sebagai jaminan pinjaman. Pinjaman ini menyediakan modal kerja bagi peminjam memberdayakan masyarakat dan komunitas setempat untuk melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan.

Direktur PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan bahwa Bank DBS Indonesia senang dapat mendukung perusahaan dalam memajukan agenda keberlanjutan mereka, saat semakin banyak perusahaan mencari pertumbuhan bisnis dengan mempertimbangkan faktor LST. “DBS telah menyediakan layanan perbankan kepada STI sejak tahun 2006.

Perjanjian ini menunjukkan bagaimana kami sebagai bank, yang digerakkan oleh tujuan, mampu mendukung nasabah dalam perjalanan mereka untuk tetap berada di garis terdepan industri, bahkan saat harapan para pemangku kepentingan berubah.

Ini adalah bukti komitmen kami untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan melalui aktivitas pemberian pinjaman dan praktik bisnis kami. Kami ingin membantu para pelaku usaha agar dapat meninggalkan dampak positif bagi masa depan.”

Selain pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-linked loan), DBS juga menyediakan asuransi bancassurance untuk pejabat eksekutif tertinggi STI. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/