26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Produksi Cabai Merah di Sumut Menurun

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Penjual cabai merah di Pasar Petisah Medan, Harga cabai merah menjadi penyumbang inflasi terbesar di Medan.
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Penjual cabai merah di Pasar Petisah Medan, Harga cabai merah menjadi penyumbang inflasi terbesar di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Produksi cabai merah di Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan. Menurunnya produksi komoditi ini diketahui dari data perbandingan bulan September dengan Agustus 2016 di Dinas Pertanian Sumut.

Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumut, Marino mengatakan, produksi cabai dari sentra-sentra di daerah di Sumut turun, disebabkan karena Sumut dilanda kemarau. Seperti, di Kabupaten Karo, Dairi dan sebagian Simalungun. Selain itu, pertanaman saat ini sebagian sudah tua, serta untuk puncak panen telah lewat pada Agustus dan September kemarin. Sehingga, pada bulan ini produksi sudah sedikit.

“Data produksi cabai merah Sumut pada bulan Agustus 2016 sebanyak 9.263 ton. Sedangkan data bulan September 2016 hanya 5.079 ton,” ungkap Marino, Senin (24/10).

Dia menyebutkan, pada September lalu, hanya 11 daerah sentra yang berproduksi cabai merah. Sementara pada Agustus lalu, sebanyak 21 daerah sentra yang berproduksi.

“Melalui data yang diterima Dinas Pertanian daerah, sentra yang paling banyak berproduksi yakni Kabupaten Karo. Pada bulan September 2016, daerah sentra ini menghasilkan 3.415 ton cabai merah. Kemudian diikuti Kabupaten Langkat dengan realisasi 1.193 ton dan Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 177 ton,” paparnya.

Marino menambahkan, terdapat juga di Sumut daerah sentra yang berproduksi cabai, selain tiga daerah tersebut (Karo, Langkat, dan Tapanuli Selatan). Di antaranya, Asahan 84 ton, Samosir 84 ton, Padang Lawas 48 ton, Tapanuli Tengah 30 ton, Medan 30 ton, Tanjung Balai 12 ton, Serdang Bedagai 3 ton dan Gunung Sitoli 2 ton. (ris/bal)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Penjual cabai merah di Pasar Petisah Medan, Harga cabai merah menjadi penyumbang inflasi terbesar di Medan.
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Penjual cabai merah di Pasar Petisah Medan, Harga cabai merah menjadi penyumbang inflasi terbesar di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Produksi cabai merah di Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan. Menurunnya produksi komoditi ini diketahui dari data perbandingan bulan September dengan Agustus 2016 di Dinas Pertanian Sumut.

Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumut, Marino mengatakan, produksi cabai dari sentra-sentra di daerah di Sumut turun, disebabkan karena Sumut dilanda kemarau. Seperti, di Kabupaten Karo, Dairi dan sebagian Simalungun. Selain itu, pertanaman saat ini sebagian sudah tua, serta untuk puncak panen telah lewat pada Agustus dan September kemarin. Sehingga, pada bulan ini produksi sudah sedikit.

“Data produksi cabai merah Sumut pada bulan Agustus 2016 sebanyak 9.263 ton. Sedangkan data bulan September 2016 hanya 5.079 ton,” ungkap Marino, Senin (24/10).

Dia menyebutkan, pada September lalu, hanya 11 daerah sentra yang berproduksi cabai merah. Sementara pada Agustus lalu, sebanyak 21 daerah sentra yang berproduksi.

“Melalui data yang diterima Dinas Pertanian daerah, sentra yang paling banyak berproduksi yakni Kabupaten Karo. Pada bulan September 2016, daerah sentra ini menghasilkan 3.415 ton cabai merah. Kemudian diikuti Kabupaten Langkat dengan realisasi 1.193 ton dan Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 177 ton,” paparnya.

Marino menambahkan, terdapat juga di Sumut daerah sentra yang berproduksi cabai, selain tiga daerah tersebut (Karo, Langkat, dan Tapanuli Selatan). Di antaranya, Asahan 84 ton, Samosir 84 ton, Padang Lawas 48 ton, Tapanuli Tengah 30 ton, Medan 30 ton, Tanjung Balai 12 ton, Serdang Bedagai 3 ton dan Gunung Sitoli 2 ton. (ris/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/