26 C
Medan
Friday, December 6, 2024
spot_img

5 Tips Cerdas Kontrol Pengeluaran Saat Bulan Puasa

Sebentar lagi, bulan Ramadan akan tiba. Berpuasa secara penuh selama satu bulan di bulan suci Ramadan, tentu memerlukan persiapan yang matang. Biasanya, bulan Ramadan juga akan penuh dengan event-event silaturahmi antara teman dan kerabat, mulai dari berbuka puasa bersama, sahur on the road, acara amal, dan lain sebagainya.

 

Untuk itu, selain fisik dan mental, keuangan juga menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan dan dikontrol saat bulan puasa. Sebab, meski berpuasa, tak dapat dipungkiri banyaknya undangan acara yang didatangi membuat pengeluaran jadi lebih banyak dibanding bulan biasanya. Apalagi kalau acara tersebut diselenggarakan di mal, misalnya bukber di restoran. Pengeluaran harian Anda bisa jadi dua kali lipat dari bulan biasanya.

 

Oleh sebab itu, agar kondisi keuangan tetap lancar saat bulan puasa hingga setelah hari raya, Anda sebaiknya mengontrol pengeluaran dengan cara ini.

 

  1. Susun anggaran keuangan khusus bulan Ramadan

 

Jika biasanya Anda punya rencana keuangan rutin per bulannya, untuk Ramadan hingga hari Raya, Anda bisa membuat anggaran keuangan yang baru. Mengapa harus baru? Sebab, saat bulan Ramadan tentu rutinitas harian Anda akan berbeda dari biasanya. Terutama bagi Anda yang beragama Islam dan menjalankan ibadah puasa, pola makan selama bulan puasa, tentu akan berbeda dari bulan biasanya.

 

Dalam anggaran keuangan yang baru, Anda bisa mengatur ulang biaya makanan harian Anda menjadi biaya makan untuk berbuka dan sahur. Anda juga bisa menambahkan anggaran untuk aktivitas baru seperti bukber atau agenda silaturahmi lainnya.

 

Selain itu, Anda juga perlu membuat daftar pos-pos pengeluaran yang dibutuhkan untuk hari raya, mulai dari belanja baju, makanan khas lebaran, pulang kampung, sedekah, zakat, hingga memberi hadiah untuk sanak saudara. Anda juga bisa berpijak pada anggaran keuangan Ramadan tahun sebelumnya untuk tahu mana pengeluaran yang paling besar saat Ramadan. Dengan begitu, Anda bisa mengatur pos pengeluaran lebih tepat sasaran. Untuk pengeluaran tersebut, Anda tentunya bisa mengandalkan uang THR yang didapat dari perusahaan tempat Anda bekerja.

 

  1. Tunda beli tunai barang impian

 

Saat menjelang bulan puasa, kebutuhan biasanya malah bertambah banyak, apalagi saat jelang Lebaran. Untuk itu, dana tunai tambahan tentu diperlukan untuk menutup kebutuhan ini. Dengan adanya THR, masalah ini tentu bisa diatasi. Bagaimana jika tidak ada THR? Misalnya Anda pekerja lepas atau baru beberapa bulan masuk kerja, tentu THR yang didapat cenderung lebih sedikit karena dihitung prorata.

 

Salah satu solusinya, Anda bisa mengandalkan uang tabungan. Apabila Anda menabung dalam waktu cukup lama untuk bisa beli barang idaman Anda, misalnya smartphone flagship, sebaiknya tunda dulu untuk beli langsung hp tersebut secara tunai. Anda bisa andalkan kredit hp tanpa dp untuk mendapatkan smartphone yang Anda inginkan.

 

Anda bisa mencoba kredit hp tanpa dp dengan Kredivo di berbagai merchant online yang telah bermitra, seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.id, Shopee, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan kredit hp tanpa dp, Anda hanya perlu ambil sebagian dari tabungan untuk bayar cicilan per bulannya, sehingga kebutuhan selama bulan puasa hingga hari raya tetap bisa terpenuhi.

 

Anda tidak perlu khawatir perkara bunga yang tinggi dan uang muka saat kredit hp murah tanpa dp dengan Kredivo. Sebab, dengan Kredivo, Anda tidak perlu bayar uang muka, biaya tahunan, atau biaya admin. Bunga yang diberikan juga paling rendah dibanding perusahaan multifinansial lainnya, yaitu 2,95% dengan pilihan tenor yang beragam mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan. Selain kredit hp tanpa dp, Anda juga bisa kredit barang apa pun yang tersedia di merchant online, selama harganya minimal Rp 1,5 juta. Kalau kurang dari jumlah tersebut, Anda tetap bisa kok kredit dengan Kredivo. Caranya adalah dengan pilih opsi “Bayar dalam 30 hari” dan tanpa bunga!

 

  1. Catat pengeluaran harian

 

Untuk menjaga agar tetap hemat setiap harinya, Anda perlu membuat catatan khusus tentang pengeluaran harian saat bulan puasa. Sebab, ada banyak faktor yang bisa bikin kita boros saat bulan puasa. Misalnya, saat sore hari jelang berbuka, ada cukup banyak penjual makanan khas untuk buka puasa. Tanpa sadar, Anda bisa tergiur untuk jajan lebih banyak dan melewati batas anggaran harian yang telah ditetapkan. Sekali dua kali tentu tidak jadi masalah, tetapi kalau terlalu sering, bisa jadi total pengeluaran harian Anda jadi dua kali lipat dan mengganggu kebutuhan lainnya.

 

  1. Jangan mudah tergiur diskon

Bulan puasa hingga hari raya merupakan momen yang tepat bagi pusat-pusat perbelanjaan dan aneka merchant online untuk menjalankan aneka campaign diskon. Mulai dari makanan, gadget, hingga produk fashion biasanya akan banyak diskon jelang hari raya tiba.

 

Anda sebaiknya menahan diri agar tidak mudah tergiur diskon merchant online atau toko offline. Kalau terlalu banyak belanja, bukan tidak mungkin uang THR Anda akan langsung habis. Anda perlu mengikuti rencana anggaran yang telah Anda buat sebelumnya. Misalnya, Anda menganggarkan Rp 2 juta dari THR untuk

belanja, maka patuhilah anggaran tersebut. Anda bisa pilih diskon yang kira-kira bisa bantu Anda menghemat anggaran tersebut, bukan sebaliknya.

 

  1. Batasi acara bukber atau buka puasa di luar

 

Mulai dari grup SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, keluarga, teman kursus, dan lain sebagainya, pasti punya undangan dan acara bukber sendiri yang harus Anda datangi. Tentu menyenangkan bisa bersilaturahmi sekaligus berkumpul bersama teman-teman saat berbuka puasa. Namun, Anda harus kembali lagi pada anggaran keuangan yang telah disusun di awal. Tidak semua acara bukber atau buka puasa di luar perlu Anda datangi, apalagi jika waktu dan keuangan Anda tidak memungkinkan.

Solusinya, Anda bisa menyusun prioritas acara bukber yang Anda datangi berdasarkan kriteria tertentu dan sesuai dengan bujet Anda. Agar lebih hemat, Anda bisa mengusulkan untuk membuat acara bukber di rumah dengan cara patungan dan masak sendiri. Selain lebih hemat dan higienis, kebersamaannya tentu juga lebih terasa, kan?  (*)

Sebentar lagi, bulan Ramadan akan tiba. Berpuasa secara penuh selama satu bulan di bulan suci Ramadan, tentu memerlukan persiapan yang matang. Biasanya, bulan Ramadan juga akan penuh dengan event-event silaturahmi antara teman dan kerabat, mulai dari berbuka puasa bersama, sahur on the road, acara amal, dan lain sebagainya.

 

Untuk itu, selain fisik dan mental, keuangan juga menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan dan dikontrol saat bulan puasa. Sebab, meski berpuasa, tak dapat dipungkiri banyaknya undangan acara yang didatangi membuat pengeluaran jadi lebih banyak dibanding bulan biasanya. Apalagi kalau acara tersebut diselenggarakan di mal, misalnya bukber di restoran. Pengeluaran harian Anda bisa jadi dua kali lipat dari bulan biasanya.

 

Oleh sebab itu, agar kondisi keuangan tetap lancar saat bulan puasa hingga setelah hari raya, Anda sebaiknya mengontrol pengeluaran dengan cara ini.

 

  1. Susun anggaran keuangan khusus bulan Ramadan

 

Jika biasanya Anda punya rencana keuangan rutin per bulannya, untuk Ramadan hingga hari Raya, Anda bisa membuat anggaran keuangan yang baru. Mengapa harus baru? Sebab, saat bulan Ramadan tentu rutinitas harian Anda akan berbeda dari biasanya. Terutama bagi Anda yang beragama Islam dan menjalankan ibadah puasa, pola makan selama bulan puasa, tentu akan berbeda dari bulan biasanya.

 

Dalam anggaran keuangan yang baru, Anda bisa mengatur ulang biaya makanan harian Anda menjadi biaya makan untuk berbuka dan sahur. Anda juga bisa menambahkan anggaran untuk aktivitas baru seperti bukber atau agenda silaturahmi lainnya.

 

Selain itu, Anda juga perlu membuat daftar pos-pos pengeluaran yang dibutuhkan untuk hari raya, mulai dari belanja baju, makanan khas lebaran, pulang kampung, sedekah, zakat, hingga memberi hadiah untuk sanak saudara. Anda juga bisa berpijak pada anggaran keuangan Ramadan tahun sebelumnya untuk tahu mana pengeluaran yang paling besar saat Ramadan. Dengan begitu, Anda bisa mengatur pos pengeluaran lebih tepat sasaran. Untuk pengeluaran tersebut, Anda tentunya bisa mengandalkan uang THR yang didapat dari perusahaan tempat Anda bekerja.

 

  1. Tunda beli tunai barang impian

 

Saat menjelang bulan puasa, kebutuhan biasanya malah bertambah banyak, apalagi saat jelang Lebaran. Untuk itu, dana tunai tambahan tentu diperlukan untuk menutup kebutuhan ini. Dengan adanya THR, masalah ini tentu bisa diatasi. Bagaimana jika tidak ada THR? Misalnya Anda pekerja lepas atau baru beberapa bulan masuk kerja, tentu THR yang didapat cenderung lebih sedikit karena dihitung prorata.

 

Salah satu solusinya, Anda bisa mengandalkan uang tabungan. Apabila Anda menabung dalam waktu cukup lama untuk bisa beli barang idaman Anda, misalnya smartphone flagship, sebaiknya tunda dulu untuk beli langsung hp tersebut secara tunai. Anda bisa andalkan kredit hp tanpa dp untuk mendapatkan smartphone yang Anda inginkan.

 

Anda bisa mencoba kredit hp tanpa dp dengan Kredivo di berbagai merchant online yang telah bermitra, seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.id, Shopee, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan kredit hp tanpa dp, Anda hanya perlu ambil sebagian dari tabungan untuk bayar cicilan per bulannya, sehingga kebutuhan selama bulan puasa hingga hari raya tetap bisa terpenuhi.

 

Anda tidak perlu khawatir perkara bunga yang tinggi dan uang muka saat kredit hp murah tanpa dp dengan Kredivo. Sebab, dengan Kredivo, Anda tidak perlu bayar uang muka, biaya tahunan, atau biaya admin. Bunga yang diberikan juga paling rendah dibanding perusahaan multifinansial lainnya, yaitu 2,95% dengan pilihan tenor yang beragam mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan. Selain kredit hp tanpa dp, Anda juga bisa kredit barang apa pun yang tersedia di merchant online, selama harganya minimal Rp 1,5 juta. Kalau kurang dari jumlah tersebut, Anda tetap bisa kok kredit dengan Kredivo. Caranya adalah dengan pilih opsi “Bayar dalam 30 hari” dan tanpa bunga!

 

  1. Catat pengeluaran harian

 

Untuk menjaga agar tetap hemat setiap harinya, Anda perlu membuat catatan khusus tentang pengeluaran harian saat bulan puasa. Sebab, ada banyak faktor yang bisa bikin kita boros saat bulan puasa. Misalnya, saat sore hari jelang berbuka, ada cukup banyak penjual makanan khas untuk buka puasa. Tanpa sadar, Anda bisa tergiur untuk jajan lebih banyak dan melewati batas anggaran harian yang telah ditetapkan. Sekali dua kali tentu tidak jadi masalah, tetapi kalau terlalu sering, bisa jadi total pengeluaran harian Anda jadi dua kali lipat dan mengganggu kebutuhan lainnya.

 

  1. Jangan mudah tergiur diskon

Bulan puasa hingga hari raya merupakan momen yang tepat bagi pusat-pusat perbelanjaan dan aneka merchant online untuk menjalankan aneka campaign diskon. Mulai dari makanan, gadget, hingga produk fashion biasanya akan banyak diskon jelang hari raya tiba.

 

Anda sebaiknya menahan diri agar tidak mudah tergiur diskon merchant online atau toko offline. Kalau terlalu banyak belanja, bukan tidak mungkin uang THR Anda akan langsung habis. Anda perlu mengikuti rencana anggaran yang telah Anda buat sebelumnya. Misalnya, Anda menganggarkan Rp 2 juta dari THR untuk

belanja, maka patuhilah anggaran tersebut. Anda bisa pilih diskon yang kira-kira bisa bantu Anda menghemat anggaran tersebut, bukan sebaliknya.

 

  1. Batasi acara bukber atau buka puasa di luar

 

Mulai dari grup SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, keluarga, teman kursus, dan lain sebagainya, pasti punya undangan dan acara bukber sendiri yang harus Anda datangi. Tentu menyenangkan bisa bersilaturahmi sekaligus berkumpul bersama teman-teman saat berbuka puasa. Namun, Anda harus kembali lagi pada anggaran keuangan yang telah disusun di awal. Tidak semua acara bukber atau buka puasa di luar perlu Anda datangi, apalagi jika waktu dan keuangan Anda tidak memungkinkan.

Solusinya, Anda bisa menyusun prioritas acara bukber yang Anda datangi berdasarkan kriteria tertentu dan sesuai dengan bujet Anda. Agar lebih hemat, Anda bisa mengusulkan untuk membuat acara bukber di rumah dengan cara patungan dan masak sendiri. Selain lebih hemat dan higienis, kebersamaannya tentu juga lebih terasa, kan?  (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/