33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Izin Akuisisi Pertagas

Direktur Utama PT PGN Tbk Jobi Triananda usai memberikan keterangan pers hasil RUPST.

SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah mendapat restu untuk berintegrasi PT Pertamina Gas (Pertagas). Izin prinsip tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017.

Direktur Utama PT PGN Tbk Jobi Triananda mengatakan hal tersebut merupakan tindak lanjut dari pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas. Pasalnya, izin prinsip PGN untuk mencaplok Pertamina masih belum dimiliki, meskipun proses pembentukan BUMN Migas terus berjalan.

“Ini (izin prinsip) sebagai tindak lanjut akte inbreng (yang sudah ditandatangani) pada April kemarin,” ujarnya dalam acara Konferensi pers RUPST PT PGN di Hotel FourSeason, Jakarta, Kamis (26/4).

Jobi mengungkapkan, setelah mendapat izin prinsip tersebut akan semakin memuluskan pembentukan holding BUMN migas. Selain itu, tanda tanya besar terkait nasib PGN dan Pertagas juga sudah mulai menemukan titik terang.

“Kami mendapatkan integrasi Pertagas ke PGN. Dengan ini kami bisa melanjutkan untuk mengintegrasikan Pertagas ke PGN,” tegasnya.

Disamping itu, Jodi mengaku, mengenai mekanisme integrasinya nantinya akan dibahas lebih lanjut lagi dalam RUPS yang akan datang. Namun menurutnya, mekanisme lewat akuisisi dinilai paling mungkin karena waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih cepat.

“Kita akan integrasikan, bentuknya akuisisi atau merger sedang dikaji. Dari sisi waktu, akuisisi lebih cepat. Sekarang masih dikaji baik dari konsultan, KJPP, atau holding mengenai nilai besarannya,” tuturnya.

Jika nantinya benar-benar lewat metode akuisisi, kata dia, maka pihaknya juga akan menunggu nilai valuasi aset milik Pertagas. Karena hingga saat ini, valuasi aset tersebut masih terus dihitung.

“Nanti berapa nilainya masih dalam. Proses pengkajian dan evaluasi. Nilainya nanti kalau sudah dihitung kita sampaikan. Lalu kita RUPS kembali,” tambahnya.

Jobi berharap jika proses holding BUMN migas bisa berjalan dengan lancar. Sehingga bisa berdampak positif bagi kinerja keuangan perseroan dan juga negara.

“Ada integrasi (dengan Pertagas) bisa konsolidasi Pertagas ke PGN ini bisa perbaikan ekonomi juga. Penyaluran kita juga lebih baik. Insya Allah 2018 lebih baik,” tandasnya. (mys/JPC/ram)

 

Direktur Utama PT PGN Tbk Jobi Triananda usai memberikan keterangan pers hasil RUPST.

SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah mendapat restu untuk berintegrasi PT Pertamina Gas (Pertagas). Izin prinsip tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017.

Direktur Utama PT PGN Tbk Jobi Triananda mengatakan hal tersebut merupakan tindak lanjut dari pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas. Pasalnya, izin prinsip PGN untuk mencaplok Pertamina masih belum dimiliki, meskipun proses pembentukan BUMN Migas terus berjalan.

“Ini (izin prinsip) sebagai tindak lanjut akte inbreng (yang sudah ditandatangani) pada April kemarin,” ujarnya dalam acara Konferensi pers RUPST PT PGN di Hotel FourSeason, Jakarta, Kamis (26/4).

Jobi mengungkapkan, setelah mendapat izin prinsip tersebut akan semakin memuluskan pembentukan holding BUMN migas. Selain itu, tanda tanya besar terkait nasib PGN dan Pertagas juga sudah mulai menemukan titik terang.

“Kami mendapatkan integrasi Pertagas ke PGN. Dengan ini kami bisa melanjutkan untuk mengintegrasikan Pertagas ke PGN,” tegasnya.

Disamping itu, Jodi mengaku, mengenai mekanisme integrasinya nantinya akan dibahas lebih lanjut lagi dalam RUPS yang akan datang. Namun menurutnya, mekanisme lewat akuisisi dinilai paling mungkin karena waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih cepat.

“Kita akan integrasikan, bentuknya akuisisi atau merger sedang dikaji. Dari sisi waktu, akuisisi lebih cepat. Sekarang masih dikaji baik dari konsultan, KJPP, atau holding mengenai nilai besarannya,” tuturnya.

Jika nantinya benar-benar lewat metode akuisisi, kata dia, maka pihaknya juga akan menunggu nilai valuasi aset milik Pertagas. Karena hingga saat ini, valuasi aset tersebut masih terus dihitung.

“Nanti berapa nilainya masih dalam. Proses pengkajian dan evaluasi. Nilainya nanti kalau sudah dihitung kita sampaikan. Lalu kita RUPS kembali,” tambahnya.

Jobi berharap jika proses holding BUMN migas bisa berjalan dengan lancar. Sehingga bisa berdampak positif bagi kinerja keuangan perseroan dan juga negara.

“Ada integrasi (dengan Pertagas) bisa konsolidasi Pertagas ke PGN ini bisa perbaikan ekonomi juga. Penyaluran kita juga lebih baik. Insya Allah 2018 lebih baik,” tandasnya. (mys/JPC/ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/