26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

ACC Semangat Beri Inklusi Keuangan pada Pengunjung Booth

Foto: ACC for Sumut Pos Staf ACC dengan antusias mengenalkan produk ACC sekaligus memberi inklusi keuangan pada pengunjung booth, pada hari kedua ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2016’ yang digelar OJK di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (28/10).

Foto: ACC for Sumut Pos
Staf ACC dengan antusias mengenalkan produk ACC sekaligus memberi inklusi keuangan pada pengunjung booth, pada hari kedua ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2016’ yang digelar OJK di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (28/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan Inklusi Keuangan dan Pasar Keuangan Rakyat yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Utara (Sumut) di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (27/10), disambut positif oleh
74 lembaga jasa keuangan yang ikut berpartisipasi. Salahsatunya perusahaan pembiayaan kelompok usaha Astra International, Astra Credit Company (ACC).

“Kita di ACC selalu mendukung program Inklusi Keuangan OJK. Kita sudah bikin di beberapa kota seperti Malang, Kediri, Solo. Menurut kita, acara ini sangat bagus karena memberikan kesempatan kepada ACC untuk mengenalkan ACC kepada masyarakat. Sekaligus memberikan Inklusi Keuangan atas produk dan program program dari ACC kepada pengunjung yang datang ke booth ACC, lewat acara Pasar Keuangan Rakyat ini,” kataMade Wahyuni, Corporate Communication ACC, di sela-sela hari kedua ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2016’ di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (28/10).

Selama acara OJK, sejumlah pengunjung mendatangi booth ACC, dan memeroleh penjelasan mengenai inklusi keuangan produk-produk ACC. Sehingga pengunjung dapat mengenal lebih mengenai lembaga jasa keuangan, produk dan jasa yang ditawarkan.

Bagi pengunjung yang mengajukan aplikasi kredit ACC selama acara, akan mendapatkan goody bag, plus paket Lock and Lock bagi yang aplikasinya disetujui. Juga ada games menarik berhadiah bagi pengunjung. Hingga hari kedua, ACC menerima pengajuan aplikasi 12 unit.

Mendukung acara Inklusi Keuangan untuk Semua yang digelar OJK di Medan, ACC memberi paket spesial kredit mobil dengan tema ‘Mantap Suka-suka’. Biaya pertama yang dibayar meliputi DP, administrasi, fidusia, polis, dan angsuran pertama. “Asuransi kendaraan dan ACP sudah termasuk di dalam angsuran per bulan. Paket ini juga meliputi asuransi kendaraan all risk,” kata Wahyuni.

Foto: Dame/Sumut Pos Ki-ka: Operation Head ACC Medan Binjai Yeni Susanti, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Lukdir Gultom, Area Manager sales ACC Sumbagut Felix Wijaya, Area Manager Operation ACC Sumbagut Willy Winardi, Marketing Promotion Head ACC Amelia Leksono dan Area Manager AR ACC Sumbagut Aronanda, foto bersama di depan booth ACC di acara ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasart Keuangan Rakyat Tahun 2016’ di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (27/10).

Foto: Dame/Sumut Pos
Ki-ka: Operation Head ACC Medan Binjai Yeni Susanti, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Lukdir Gultom, Area Manager sales ACC Sumbagut Felix Wijaya, Area Manager Operation ACC Sumbagut Willy Winardi, Marketing Promotion Head ACC Amelia Leksono dan Area Manager AR ACC Sumbagut Aronanda, foto bersama di depan booth ACC di acara ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasart Keuangan Rakyat Tahun 2016’ di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (27/10).

Sementara itu, Kepala OJK Regional 5 Sumut, Lukdir Gultom, dalam acara itu mengatakan, Pasar Keuangan Rakyat sengaja dihadirkan sebagai wujud partisipasi pihaknya bersama seluruh industri jasa keuangan, dalam upaya meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan.

“Diharapkan masyarakat dapat mengenal lebih dekat lembaga jasa keuangan. Termasuk, produk dan jasa yang ditawarkan baik dari perbankan, pasar modal maupun industri keuangan non bank,” katanya.

Lukdir melanjutkan, tingkat literasi keuangan atau pemahaman dan keyakinan masyarakat Indonesia terhadap lembaga jasa keuangan masih rendah. Berdasarkan riset OJK pada 2013, indeks literasi masyarakat Indonesia tertinggal dibanding negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.

Survei menunjukkan, hanya 21,84 persen masyarakat Indonesia yang tergolong well literate (pemahamannya baik tentang keuangan)
“Persentase ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan indeks literasi keuangan di negara para tetangga (ASEAN), seperti Malaysia dan Singapura yang masing-masing memiliki 65 persen dan 98 persen. Maka dari itu, peningkatan literasi keuangan jadi konsen utama yang layak mendapatkan prioritas dikarenakan indikator perekonomian suatu bangsa salah satunya ditunjukkan dengan indeks tersebut. Untuk itu, pemangku kepentingan di sektor jasa keuangan harus bekerja lebih keras,” ungkap Lukdir
Literasi keuangan, kata Lukdir, bukan hanya berbicara sejauh mana tingkat pemahaman dan keyakinan masyarakat akan lembaga jasa keuangan. Tetapi juga, mendeskripsikan tingkat keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangannya sebaik mungkin untuk mencapai kesejahteraan. Yakni, tentang bagaimana mengalokasikan sumber penghasilan atau pendapatan yang diterima kepada instrumen keuangan yang formal dan dapat mensejahterakan.

“Dengan tingkat literasi keuangan yang baik, dapat menghindarkan masyarakat dari korban penawaran investasi ilegal atau bodong yang beberapa tahun belakangan ini semakin marak dan meresahkan,” tuturnya.

Untuk itu, OJK menginisiasi sejumlah program inklusi keuangan yang diharapkan mampu mengeliminir permasalahan dan tuntutan masyarakat akan produk dan layanan jasa keuangan yang tidak hanya terjangkau, mudah diakses, andal dan menentramkan. (mea)

Foto: ACC for Sumut Pos Staf ACC dengan antusias mengenalkan produk ACC sekaligus memberi inklusi keuangan pada pengunjung booth, pada hari kedua ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2016’ yang digelar OJK di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (28/10).

Foto: ACC for Sumut Pos
Staf ACC dengan antusias mengenalkan produk ACC sekaligus memberi inklusi keuangan pada pengunjung booth, pada hari kedua ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2016’ yang digelar OJK di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (28/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan Inklusi Keuangan dan Pasar Keuangan Rakyat yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Utara (Sumut) di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (27/10), disambut positif oleh
74 lembaga jasa keuangan yang ikut berpartisipasi. Salahsatunya perusahaan pembiayaan kelompok usaha Astra International, Astra Credit Company (ACC).

“Kita di ACC selalu mendukung program Inklusi Keuangan OJK. Kita sudah bikin di beberapa kota seperti Malang, Kediri, Solo. Menurut kita, acara ini sangat bagus karena memberikan kesempatan kepada ACC untuk mengenalkan ACC kepada masyarakat. Sekaligus memberikan Inklusi Keuangan atas produk dan program program dari ACC kepada pengunjung yang datang ke booth ACC, lewat acara Pasar Keuangan Rakyat ini,” kataMade Wahyuni, Corporate Communication ACC, di sela-sela hari kedua ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2016’ di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (28/10).

Selama acara OJK, sejumlah pengunjung mendatangi booth ACC, dan memeroleh penjelasan mengenai inklusi keuangan produk-produk ACC. Sehingga pengunjung dapat mengenal lebih mengenai lembaga jasa keuangan, produk dan jasa yang ditawarkan.

Bagi pengunjung yang mengajukan aplikasi kredit ACC selama acara, akan mendapatkan goody bag, plus paket Lock and Lock bagi yang aplikasinya disetujui. Juga ada games menarik berhadiah bagi pengunjung. Hingga hari kedua, ACC menerima pengajuan aplikasi 12 unit.

Mendukung acara Inklusi Keuangan untuk Semua yang digelar OJK di Medan, ACC memberi paket spesial kredit mobil dengan tema ‘Mantap Suka-suka’. Biaya pertama yang dibayar meliputi DP, administrasi, fidusia, polis, dan angsuran pertama. “Asuransi kendaraan dan ACP sudah termasuk di dalam angsuran per bulan. Paket ini juga meliputi asuransi kendaraan all risk,” kata Wahyuni.

Foto: Dame/Sumut Pos Ki-ka: Operation Head ACC Medan Binjai Yeni Susanti, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Lukdir Gultom, Area Manager sales ACC Sumbagut Felix Wijaya, Area Manager Operation ACC Sumbagut Willy Winardi, Marketing Promotion Head ACC Amelia Leksono dan Area Manager AR ACC Sumbagut Aronanda, foto bersama di depan booth ACC di acara ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasart Keuangan Rakyat Tahun 2016’ di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (27/10).

Foto: Dame/Sumut Pos
Ki-ka: Operation Head ACC Medan Binjai Yeni Susanti, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Lukdir Gultom, Area Manager sales ACC Sumbagut Felix Wijaya, Area Manager Operation ACC Sumbagut Willy Winardi, Marketing Promotion Head ACC Amelia Leksono dan Area Manager AR ACC Sumbagut Aronanda, foto bersama di depan booth ACC di acara ‘Gerakan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Pasart Keuangan Rakyat Tahun 2016’ di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (27/10).

Sementara itu, Kepala OJK Regional 5 Sumut, Lukdir Gultom, dalam acara itu mengatakan, Pasar Keuangan Rakyat sengaja dihadirkan sebagai wujud partisipasi pihaknya bersama seluruh industri jasa keuangan, dalam upaya meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan.

“Diharapkan masyarakat dapat mengenal lebih dekat lembaga jasa keuangan. Termasuk, produk dan jasa yang ditawarkan baik dari perbankan, pasar modal maupun industri keuangan non bank,” katanya.

Lukdir melanjutkan, tingkat literasi keuangan atau pemahaman dan keyakinan masyarakat Indonesia terhadap lembaga jasa keuangan masih rendah. Berdasarkan riset OJK pada 2013, indeks literasi masyarakat Indonesia tertinggal dibanding negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.

Survei menunjukkan, hanya 21,84 persen masyarakat Indonesia yang tergolong well literate (pemahamannya baik tentang keuangan)
“Persentase ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan indeks literasi keuangan di negara para tetangga (ASEAN), seperti Malaysia dan Singapura yang masing-masing memiliki 65 persen dan 98 persen. Maka dari itu, peningkatan literasi keuangan jadi konsen utama yang layak mendapatkan prioritas dikarenakan indikator perekonomian suatu bangsa salah satunya ditunjukkan dengan indeks tersebut. Untuk itu, pemangku kepentingan di sektor jasa keuangan harus bekerja lebih keras,” ungkap Lukdir
Literasi keuangan, kata Lukdir, bukan hanya berbicara sejauh mana tingkat pemahaman dan keyakinan masyarakat akan lembaga jasa keuangan. Tetapi juga, mendeskripsikan tingkat keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangannya sebaik mungkin untuk mencapai kesejahteraan. Yakni, tentang bagaimana mengalokasikan sumber penghasilan atau pendapatan yang diterima kepada instrumen keuangan yang formal dan dapat mensejahterakan.

“Dengan tingkat literasi keuangan yang baik, dapat menghindarkan masyarakat dari korban penawaran investasi ilegal atau bodong yang beberapa tahun belakangan ini semakin marak dan meresahkan,” tuturnya.

Untuk itu, OJK menginisiasi sejumlah program inklusi keuangan yang diharapkan mampu mengeliminir permasalahan dan tuntutan masyarakat akan produk dan layanan jasa keuangan yang tidak hanya terjangkau, mudah diakses, andal dan menentramkan. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/