26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Dua Teman Pembunuh Guru SMPN 4 Diamankan

Foto: Oki/PM Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz, melihat mayat Mujiono di ruang mayat.
Foto: Oki/PM
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz, melihat mayat Mujiono di ruang mayat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah empat hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan titik terang pengungkapan kasus pembunuhan Mujiono (54), guru agama di SMP Negeri 4 Sunggal. Pada Rabu (9/3) malam, polisi mengamankan dua teman tersangka, Wawan Setiawan (41) dan Bambang Guntur Purwanto (45). Kedua warga Jalan Binjai Km 18, Kecamatan Sunggal itu dijemput dari rumah mertua Wawan kawasan Sungai Karang Setabat.

“Diamankan dari Stabat. Dari keduanya juga diamankan sepeda motor Supra Fit BK 4904 UF milik korban,” ucap sumber kru koran ini Polsek Sunggal.

Dijelaskannya, Wawan dan Guntur merupakan rekan tersangka yang menghabisi nyawa Mujiono di hotel kelas melati, Sabtu (5/3) malam lalu.

“Habis membunuh korban, pelaku berniat menjual sepeda motor tersebut seharga Rp1 juta, tapi nggak laku. Sehingga pelaku menemui Bambang dan berniat menyimpan sepeda motor itu di rumah mertua Wawan,” terang polisi yang minta identitasnya dirahasiakan itu.

Saat disinggung apakah Wawan dan Bambang turut serta dalam pembunuhan Mujiono, sumber mengaku belum mengetahuinya.

“Kalau itu nggak tau, pengakuannya gak terlibat. Kita lihat saja la nanti,” tandasnya. Kanit Reskrim Sunggal, Iptu Nur Istiono saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. “Masih pengembangan bang, kita masih mengejar pelakunya,” ucap Nur.

Diberitakan sebelumnya, Mujiono yang juga berprofesi sebagai ustad itu ditemukan dengan kondisi kritis di kamar 02 Hotel History Inn, Jalan Binjai Km 15, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

Warga Jalan Sei Serayu I Dusun IV, Desa Medan Krio, Kecamatan Medan Sunggal itu meregang nyawa saat dilarikan ke RS Latersia Binjai. Dia  dibunuh oleh teman prianya. Hal ini dikuatkan adanya bekas penganiayaan di leher dan mulut korban. Sebelum meregang nyawa, tepatnya Sabtu (5/3) sekira pukul 22.00 WIB,  Mujiono datang bersama teman prianya berboncengan mengendarai Honda Supra Fit BK 4094 UF. Tak lama berselang, korban dan pelaku yang belum diketahui identitasnya itu pun check-in ke kamar maut itu. (mag-1/deo)

Foto: Oki/PM Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz, melihat mayat Mujiono di ruang mayat.
Foto: Oki/PM
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz, melihat mayat Mujiono di ruang mayat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah empat hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan titik terang pengungkapan kasus pembunuhan Mujiono (54), guru agama di SMP Negeri 4 Sunggal. Pada Rabu (9/3) malam, polisi mengamankan dua teman tersangka, Wawan Setiawan (41) dan Bambang Guntur Purwanto (45). Kedua warga Jalan Binjai Km 18, Kecamatan Sunggal itu dijemput dari rumah mertua Wawan kawasan Sungai Karang Setabat.

“Diamankan dari Stabat. Dari keduanya juga diamankan sepeda motor Supra Fit BK 4904 UF milik korban,” ucap sumber kru koran ini Polsek Sunggal.

Dijelaskannya, Wawan dan Guntur merupakan rekan tersangka yang menghabisi nyawa Mujiono di hotel kelas melati, Sabtu (5/3) malam lalu.

“Habis membunuh korban, pelaku berniat menjual sepeda motor tersebut seharga Rp1 juta, tapi nggak laku. Sehingga pelaku menemui Bambang dan berniat menyimpan sepeda motor itu di rumah mertua Wawan,” terang polisi yang minta identitasnya dirahasiakan itu.

Saat disinggung apakah Wawan dan Bambang turut serta dalam pembunuhan Mujiono, sumber mengaku belum mengetahuinya.

“Kalau itu nggak tau, pengakuannya gak terlibat. Kita lihat saja la nanti,” tandasnya. Kanit Reskrim Sunggal, Iptu Nur Istiono saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. “Masih pengembangan bang, kita masih mengejar pelakunya,” ucap Nur.

Diberitakan sebelumnya, Mujiono yang juga berprofesi sebagai ustad itu ditemukan dengan kondisi kritis di kamar 02 Hotel History Inn, Jalan Binjai Km 15, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

Warga Jalan Sei Serayu I Dusun IV, Desa Medan Krio, Kecamatan Medan Sunggal itu meregang nyawa saat dilarikan ke RS Latersia Binjai. Dia  dibunuh oleh teman prianya. Hal ini dikuatkan adanya bekas penganiayaan di leher dan mulut korban. Sebelum meregang nyawa, tepatnya Sabtu (5/3) sekira pukul 22.00 WIB,  Mujiono datang bersama teman prianya berboncengan mengendarai Honda Supra Fit BK 4094 UF. Tak lama berselang, korban dan pelaku yang belum diketahui identitasnya itu pun check-in ke kamar maut itu. (mag-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/