32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Pabrik AQUA Berastagi Kembangkan Model Sirkular Ekonomi

Warga Bahagia, Beli Sembako Bisa Bayar Pakai Sampah

BERASTAGI, SUMUTPOS – Masyarakat di kaki Gunung Sibayak, tepatnya di Kecamatan Gundaling 1, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini selalu rajin mengumpulkan dan memilah sampah. Mulai dari anak-anak sekolah hingga para manula, semua bersemangat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apa gerangan yang mengubah prilaku mereka?

“Soalnya, sampah yang terkumpul dapat ditukar dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Bahkan ada buku tabungan yang mencatat hasil tukar sampah yang telah dipilah di bank sampah Mela Melket, Gundaling I, Berastagi,” kata Ester boru Sinaga, ibu rumah tangga berusia 47 tahun dengan 1 putri yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di kawasan wisata Gundaling, Berastagi.

Pada 27 Januari 2023 lalu, warga Gundaling I ini bertambah bahagia, karena dapat membeli sembako separuh harga dari hasil tukar sampah itu. “Saya sangat bersyukur dapat memperoleh bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan lain-lain dari hasil menukar sampah di Mela Melket,” lanjut Ester.

“Ternyata hasil kerja membersihkan lingkungan di Gundaling bermanfaat ditukar sembako untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” sambung Eva, ibu lainnya, dengan nada penuh semangat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo, Radius Tarigan, ST mengatakan, adalah Pabrik AQUA Berastagi (PT Tirta Sibayakindo) yang berinisiatif mengelola sampah, dengan mengajak masyarakat mengumpulkan dan memilah sampah, serta membawanya ke bank sampah Mela Melket. “Pengelolaan sampah ini memang membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan menjadi salah satu solusi mengurangi penimbunan sampah di TPA,” katanya.

Radius Tarigan menambahkan, pemerintah akan terus mendukung kegiatan pengelolaan sampah ini dan berharap agar pelaku usaha lainnya dapat ikut mengembangkan kegiatan serupa.

Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Berastagi Esron Siringoringo (kanan) menyerahkan sembako ke seorang ibu di Gundaling I, Berastagi sebagai hasil tukar sampah.

Sebanyak 900 kilogram sampah berhasil terkumpul dalam kegiatan “Beli Sembako Bayar Pakai Sampah” di Berastagi, yang merupakan kegiatan Pabrik AQUA Berastagi bekerjasana dengan CFK (Cipta Fondasi Komunitas) sebagai mitra pelaksana. “Sampah itu kemudian diangkut bank sampah induk dari Belawan dan Lubuk Pakam untuk diolah lebih lanjut. Kami berharap masyarakat terus termotivasi dan terbiasa untuk mengumpulkan dan memilah sampah, karena hal itu ternyata dapat mendatangkan manfaat ekonomi untuk masyarakat,” kata Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Berastagi, Esron Siringoringo.

Hingga akhir 2022 bank sampah Mela Melket Gundaling I, Berastagi telah berhasil menjaring nasabah sebanyak 101 KK. Total sampah plastik yang dikumpulkan mencapai 1,6 ton dan sampah ekonomis non plastik mencapai 2,1 ton.

Proses pengumpulan, pemilahan, hingga pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali merupakan suatu siklus yang mendatangkan manfaat ekonomi. Itulah model sirkular ekonomi yang telah dikembangkan Danone-AQUA di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam penerapan sirkular ekonomi, Danone-AQUA merupakan salah satu perusahaan yg menggunakan kemasan dengan kandungan rPET sampai 25% dan perusahaan pertama di Indonesia mempunyai kemasan terbaru dari 100% rpet. (rel)

BERASTAGI, SUMUTPOS – Masyarakat di kaki Gunung Sibayak, tepatnya di Kecamatan Gundaling 1, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini selalu rajin mengumpulkan dan memilah sampah. Mulai dari anak-anak sekolah hingga para manula, semua bersemangat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apa gerangan yang mengubah prilaku mereka?

“Soalnya, sampah yang terkumpul dapat ditukar dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Bahkan ada buku tabungan yang mencatat hasil tukar sampah yang telah dipilah di bank sampah Mela Melket, Gundaling I, Berastagi,” kata Ester boru Sinaga, ibu rumah tangga berusia 47 tahun dengan 1 putri yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di kawasan wisata Gundaling, Berastagi.

Pada 27 Januari 2023 lalu, warga Gundaling I ini bertambah bahagia, karena dapat membeli sembako separuh harga dari hasil tukar sampah itu. “Saya sangat bersyukur dapat memperoleh bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan lain-lain dari hasil menukar sampah di Mela Melket,” lanjut Ester.

“Ternyata hasil kerja membersihkan lingkungan di Gundaling bermanfaat ditukar sembako untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” sambung Eva, ibu lainnya, dengan nada penuh semangat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo, Radius Tarigan, ST mengatakan, adalah Pabrik AQUA Berastagi (PT Tirta Sibayakindo) yang berinisiatif mengelola sampah, dengan mengajak masyarakat mengumpulkan dan memilah sampah, serta membawanya ke bank sampah Mela Melket. “Pengelolaan sampah ini memang membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan menjadi salah satu solusi mengurangi penimbunan sampah di TPA,” katanya.

Radius Tarigan menambahkan, pemerintah akan terus mendukung kegiatan pengelolaan sampah ini dan berharap agar pelaku usaha lainnya dapat ikut mengembangkan kegiatan serupa.

Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Berastagi Esron Siringoringo (kanan) menyerahkan sembako ke seorang ibu di Gundaling I, Berastagi sebagai hasil tukar sampah.

Sebanyak 900 kilogram sampah berhasil terkumpul dalam kegiatan “Beli Sembako Bayar Pakai Sampah” di Berastagi, yang merupakan kegiatan Pabrik AQUA Berastagi bekerjasana dengan CFK (Cipta Fondasi Komunitas) sebagai mitra pelaksana. “Sampah itu kemudian diangkut bank sampah induk dari Belawan dan Lubuk Pakam untuk diolah lebih lanjut. Kami berharap masyarakat terus termotivasi dan terbiasa untuk mengumpulkan dan memilah sampah, karena hal itu ternyata dapat mendatangkan manfaat ekonomi untuk masyarakat,” kata Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Berastagi, Esron Siringoringo.

Hingga akhir 2022 bank sampah Mela Melket Gundaling I, Berastagi telah berhasil menjaring nasabah sebanyak 101 KK. Total sampah plastik yang dikumpulkan mencapai 1,6 ton dan sampah ekonomis non plastik mencapai 2,1 ton.

Proses pengumpulan, pemilahan, hingga pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali merupakan suatu siklus yang mendatangkan manfaat ekonomi. Itulah model sirkular ekonomi yang telah dikembangkan Danone-AQUA di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam penerapan sirkular ekonomi, Danone-AQUA merupakan salah satu perusahaan yg menggunakan kemasan dengan kandungan rPET sampai 25% dan perusahaan pertama di Indonesia mempunyai kemasan terbaru dari 100% rpet. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/