25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Sosial Ekonomi Membaik

Angka kemiskinan Sumut pada 2016 berada pada angka 10,27, menurun dibanding 2015 yang tercatat 10,53 persen. Indikator-indikator lain, seperti realisasi investasi juga mengalami peningkatan pada 2016, yang tercatat sebesar Rp19,3 triliun, dibanding 2015 berada pada angka Rp18,66 triliun. “Pencapaian ini telah melampau target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang dipatok sebesar Rp12,33 triliun,” beber Irman.

Sementara angka melek huruf pada 2016 tercatat sebesar 98,55 persen, atau telah melampaui target RPJMD sebesar 98,80 persen. Laju pertumbuhan ekspor pada 2016 tercatat sebesar 8,57 persen, atau telah melampaui target RPJMD sebesar 4,51 persen.

Kondisi ketahanan pangan Sumut juga telah melampaui target RPJMD, pada 2016 jumlah produksi beras mencapai 4.406.629 ton, sedangkan target RPJMD 3.935.668 ton.

Indikator ketahanan energi juga menunjukkan hasil yang melampaui target RPJMD, dengan daya listrik terpasang pada 2016 tercatat sebesar 3.452,5 MW, sementara target RPJMD adalah 3.300 MW.

Rasio elektrifikasi pada 2016 yakni 88,79 persen, atau telah mencapai target RPJMD yang dipatok serupa. Selanjutnya, kondisi jalan mantap pada 2016 sebesar 80,83 persen, meningkat dibanding 2015 sebesar 77 persen. Indeks pembangunan manusia pada 2016 sebesar 69,51 yang juga meningkat dari 2015.

Begitu juga prevalansi gizi buruk pada 2016 sebesar 11,4 persen, telah melampaui target RPJMD yang tercatat sebesar 21 persen.

Sebagai bukti keseriusan Pemprov Sumut dalam mewujudkan good and clean goverment, Irman mengatakan pihaknya telah menerapkan aplikasi e-Governance, termasuk aplikasi e-Planning yang telah direkomendasikan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia. (bal/saz)

Angka kemiskinan Sumut pada 2016 berada pada angka 10,27, menurun dibanding 2015 yang tercatat 10,53 persen. Indikator-indikator lain, seperti realisasi investasi juga mengalami peningkatan pada 2016, yang tercatat sebesar Rp19,3 triliun, dibanding 2015 berada pada angka Rp18,66 triliun. “Pencapaian ini telah melampau target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang dipatok sebesar Rp12,33 triliun,” beber Irman.

Sementara angka melek huruf pada 2016 tercatat sebesar 98,55 persen, atau telah melampaui target RPJMD sebesar 98,80 persen. Laju pertumbuhan ekspor pada 2016 tercatat sebesar 8,57 persen, atau telah melampaui target RPJMD sebesar 4,51 persen.

Kondisi ketahanan pangan Sumut juga telah melampaui target RPJMD, pada 2016 jumlah produksi beras mencapai 4.406.629 ton, sedangkan target RPJMD 3.935.668 ton.

Indikator ketahanan energi juga menunjukkan hasil yang melampaui target RPJMD, dengan daya listrik terpasang pada 2016 tercatat sebesar 3.452,5 MW, sementara target RPJMD adalah 3.300 MW.

Rasio elektrifikasi pada 2016 yakni 88,79 persen, atau telah mencapai target RPJMD yang dipatok serupa. Selanjutnya, kondisi jalan mantap pada 2016 sebesar 80,83 persen, meningkat dibanding 2015 sebesar 77 persen. Indeks pembangunan manusia pada 2016 sebesar 69,51 yang juga meningkat dari 2015.

Begitu juga prevalansi gizi buruk pada 2016 sebesar 11,4 persen, telah melampaui target RPJMD yang tercatat sebesar 21 persen.

Sebagai bukti keseriusan Pemprov Sumut dalam mewujudkan good and clean goverment, Irman mengatakan pihaknya telah menerapkan aplikasi e-Governance, termasuk aplikasi e-Planning yang telah direkomendasikan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/