26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Waduh, Pilot Citilink Pingsan di Udara Saat ke KNIA

Foto: Dok Pesawat Citilink mendarat di Bandara Kualanamu.
Foto: Dok
Pesawat Citilink mendarat di Bandara Kualanamu.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Citilink nomor penerbangan QG 142 dengan jadwal keberangkatan Senin (30/3) pukul 08.30 dari Halim Perdanakusuma tujuan Kuala Namu International Airport (KNIA), terpaksa kembali. Pasalnya, Kapten Eddy Soeroso selaku pilot mendadak pingsan.

Beruntung Kopilot, Kapten Lutfi langsung mengambil alih kendali penerbangan kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma (return to be).

VP Corporate communication Citilink Airline, Benny Butarbutar mengatakan Citilink sempat mengalami human error.

Namun dijelaskannya penerbangan Halim-KNIA sudah normal meski sempat pilotnya pingsan. “Saat kejadian, Kopilot yang membantu mengambil alih kendali, makanya terpaksa pesawat kembali ke Halim,” terangnya. Menurut Benny, kondisi pilot sudah siuman dan masih dalam perawatan dokter.

Soal penyebab pingsan, dia tidak mengetahui secara pasti. Sedangkan pengganti pilot dan kopilot sudah menerbangkan Citilink tujuan Kualanamu. “Tidak ada ada masalah pada penumpang dan pesawat, Kopilot Kapten Lutfi mendaratkan pesawat dengan mulus di Halim,” jelasnya.

Airport Duty Manager KNIA, Indra Lubis mengatakan, informasi yang diperoleh dari OIC Bandara Halim Perdanakusuma, pilotnya tiba-tiba pingsan saat penerbangan berlangsung. Posisi pesawat saat itu sedang berada di atas kawasan Palembang.

“Untungnya saat insiden, Kopilot langsung ambil alih kendali, sehingga sekitar pukul 10.00, pesawat kembali mendarat di Bandara Halim,” terang Indra. Namun, setelah kondisi membaik pesawat baru kembali terbang sekira pukul 12.00 dengan pilot dan Kopilot yang berbeda. ”Pesawat sudah terbang dari Halim pukul 12.00 wib, diperediksi sampai ke Kualanamu sekira pukul 14.00 lah,” tuturnya.

Atas insiden tersebut, para keluarga penumpang yang menunggu di KNIA, sempat merasa khawatir. Sebab sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB, untuk menjemput keluarga mereka yang menumpangi pesawat citilink QG 142, ternyata tidak kunjung tiba. Maka dari itu, dipertanyakan penyebab pesawat kenapa tak mendarat di KNIA.

Pesawat dinyatakan kembali ke Halim (return to be) karena ada gangguan. Keluarga dengan sabar menunggu sambil berharap sampai dengan selamat. Terpisah Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan  M Nasir Usman menjelaskan bahwa pilot pingsan setelah 45 menit lepas landas. Kemungkinan penyebab pingsannya pilot, sambungnya, disebabkan masalah kesehatan.

Apakah setiap pilot terbang kesehatannya tidak diperiksa? “Selain dilakukan periksa kesehatan rutin dengan dokter khusus setiap enam bulan sekali, pemeriksaan kesehatan  pilot juga dilakukan jika sang pilot kondisinya mencurigakan. Misalnya mata merah atau jalan loyo atau sempoyongan,” terannya.

Dirinya pun membantah jika pilot melebihi batas jam terbangnya sehingga kelelahan. ”Tidak mungkin melebihi batas jam terbang karena pilot pengawasannya ketat. Setiap pesawat akan terbang  kita memeriksa lisensi pilot, pesawat dan peralatan didalam pesawat,” tegasnya. (cr1/trg)

Foto: Dok Pesawat Citilink mendarat di Bandara Kualanamu.
Foto: Dok
Pesawat Citilink mendarat di Bandara Kualanamu.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Citilink nomor penerbangan QG 142 dengan jadwal keberangkatan Senin (30/3) pukul 08.30 dari Halim Perdanakusuma tujuan Kuala Namu International Airport (KNIA), terpaksa kembali. Pasalnya, Kapten Eddy Soeroso selaku pilot mendadak pingsan.

Beruntung Kopilot, Kapten Lutfi langsung mengambil alih kendali penerbangan kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma (return to be).

VP Corporate communication Citilink Airline, Benny Butarbutar mengatakan Citilink sempat mengalami human error.

Namun dijelaskannya penerbangan Halim-KNIA sudah normal meski sempat pilotnya pingsan. “Saat kejadian, Kopilot yang membantu mengambil alih kendali, makanya terpaksa pesawat kembali ke Halim,” terangnya. Menurut Benny, kondisi pilot sudah siuman dan masih dalam perawatan dokter.

Soal penyebab pingsan, dia tidak mengetahui secara pasti. Sedangkan pengganti pilot dan kopilot sudah menerbangkan Citilink tujuan Kualanamu. “Tidak ada ada masalah pada penumpang dan pesawat, Kopilot Kapten Lutfi mendaratkan pesawat dengan mulus di Halim,” jelasnya.

Airport Duty Manager KNIA, Indra Lubis mengatakan, informasi yang diperoleh dari OIC Bandara Halim Perdanakusuma, pilotnya tiba-tiba pingsan saat penerbangan berlangsung. Posisi pesawat saat itu sedang berada di atas kawasan Palembang.

“Untungnya saat insiden, Kopilot langsung ambil alih kendali, sehingga sekitar pukul 10.00, pesawat kembali mendarat di Bandara Halim,” terang Indra. Namun, setelah kondisi membaik pesawat baru kembali terbang sekira pukul 12.00 dengan pilot dan Kopilot yang berbeda. ”Pesawat sudah terbang dari Halim pukul 12.00 wib, diperediksi sampai ke Kualanamu sekira pukul 14.00 lah,” tuturnya.

Atas insiden tersebut, para keluarga penumpang yang menunggu di KNIA, sempat merasa khawatir. Sebab sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB, untuk menjemput keluarga mereka yang menumpangi pesawat citilink QG 142, ternyata tidak kunjung tiba. Maka dari itu, dipertanyakan penyebab pesawat kenapa tak mendarat di KNIA.

Pesawat dinyatakan kembali ke Halim (return to be) karena ada gangguan. Keluarga dengan sabar menunggu sambil berharap sampai dengan selamat. Terpisah Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan  M Nasir Usman menjelaskan bahwa pilot pingsan setelah 45 menit lepas landas. Kemungkinan penyebab pingsannya pilot, sambungnya, disebabkan masalah kesehatan.

Apakah setiap pilot terbang kesehatannya tidak diperiksa? “Selain dilakukan periksa kesehatan rutin dengan dokter khusus setiap enam bulan sekali, pemeriksaan kesehatan  pilot juga dilakukan jika sang pilot kondisinya mencurigakan. Misalnya mata merah atau jalan loyo atau sempoyongan,” terannya.

Dirinya pun membantah jika pilot melebihi batas jam terbangnya sehingga kelelahan. ”Tidak mungkin melebihi batas jam terbang karena pilot pengawasannya ketat. Setiap pesawat akan terbang  kita memeriksa lisensi pilot, pesawat dan peralatan didalam pesawat,” tegasnya. (cr1/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/