25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Berbicara Layaknya dengan Sahabat

Agar Anak Mendengarkan Orangtua

Untuk menyampaikan maksud dan tujuan kita pada anak, usahakan berbicara pada buah hati dengan nada biasa atau tidak membentak. Berbicara dengan nada normal cenderung lembut, akan membuat anak mematuhi dan mendengarkan perkataan orangtua. Atau bila memungkinkan, saat menyampaikan kata-kata tersebut dengan cara yang menyenangkan.

Seorang anak  suatu acara  Medan //juli ramadani/sumut pos
Seorang anak di suatu acara di Medan //juli ramadani/sumut pos

Menurut psikolog anak, Rose Mini, berbicara dengan nada bicara yang biasa akan membuat anak merasa santai dan tidak terbebani. Yang secara langsung, otak anak langsung menerima perkataan kata tersebut. “Berbicara lah dengan anak selayaknya berbicara dengan sahabat. Karena peran kita sebagai wali di dunia ini, bukan hanya sebagai orangtua, tetapi juga teman atau sahabat bagi buah hati kita,” ujar wanita yang memiliki tubuh mungil ini dalam acara Tupperware “Aku Anak Sehat” di Hotel Emerald Garden (29/9) lalu.

Terkadang, orangtua terutama para ibu menyepelekan masalah berbicara dengan buah hatinya. Malah terkadang tidak mau repot, sehingga membiarkan anak melakukan apapun yang disukainya. “Itu tidak baik, untuk mendidik anak harus dengan cara yang tepat. Bagaimana anak mau mendengarkan dan mengikuti perintah orangtua, bila kita sebagai orangtua tidak membatasi diri?,” lanjutnya.

Selain berbicara dengan nada lembut, untuk membuat anak lebih respect dengan perkataan kita, cukup dengan memuji anak. Seperti mengatakan anak pintar, cantik, ganteng, baik budi, dan lainnya. Hingga usia 6 tahun, kemampuan otak anak dalam merekam sesuatu sangat tinggi. Nah, bila kita mengatakan perkataan buruk, anak akan langsung merekamnya, dan sangat besar kemungkinan mengimplikasikannya dalam pergaulan sehari-hari anak.

“Kita sangat sering mengatakan anak bodoh, bandal, dan lainnya. Hindari perkataan itu. Sentuh anak dengan perkataan yang dapat menyentuh perasaannya. Kata-kata pujian, akan sangat membuat anak bahagia. Sebaliknya, kata-kata kasar akan membuat anak berontak dan menjadi kasar.” tambahnya.

Nah, untuk membuat anak lebih percaya pada orangtua, berikan anak pemahaman tentang berbagai pertanyaan yang muncul dari mulut mungil mereka. Saat memberikan pemahaman ini, orangtua terutama ibu dapat memasukkan berbagai doktrin positif pada anak.

Sabar, itu kata kunci bila kita sedang menghadapi anak. Selain itu, berikan penjelasan yang sesuai dengan jangkauan otaknya. Psikolog yang akrab dipanggil bunda ini menyatakan, akan sulit menerapkan rasa sabar pada diri sendiri, ditengah banyaknya tuntutan hidup. “Cukup tanamkan pada diri sendiri, bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Jadi, anda akan lebih rileks,” lanjutnya. (ram)

Agar Anak Mendengarkan Orangtua

Untuk menyampaikan maksud dan tujuan kita pada anak, usahakan berbicara pada buah hati dengan nada biasa atau tidak membentak. Berbicara dengan nada normal cenderung lembut, akan membuat anak mematuhi dan mendengarkan perkataan orangtua. Atau bila memungkinkan, saat menyampaikan kata-kata tersebut dengan cara yang menyenangkan.

Seorang anak  suatu acara  Medan //juli ramadani/sumut pos
Seorang anak di suatu acara di Medan //juli ramadani/sumut pos

Menurut psikolog anak, Rose Mini, berbicara dengan nada bicara yang biasa akan membuat anak merasa santai dan tidak terbebani. Yang secara langsung, otak anak langsung menerima perkataan kata tersebut. “Berbicara lah dengan anak selayaknya berbicara dengan sahabat. Karena peran kita sebagai wali di dunia ini, bukan hanya sebagai orangtua, tetapi juga teman atau sahabat bagi buah hati kita,” ujar wanita yang memiliki tubuh mungil ini dalam acara Tupperware “Aku Anak Sehat” di Hotel Emerald Garden (29/9) lalu.

Terkadang, orangtua terutama para ibu menyepelekan masalah berbicara dengan buah hatinya. Malah terkadang tidak mau repot, sehingga membiarkan anak melakukan apapun yang disukainya. “Itu tidak baik, untuk mendidik anak harus dengan cara yang tepat. Bagaimana anak mau mendengarkan dan mengikuti perintah orangtua, bila kita sebagai orangtua tidak membatasi diri?,” lanjutnya.

Selain berbicara dengan nada lembut, untuk membuat anak lebih respect dengan perkataan kita, cukup dengan memuji anak. Seperti mengatakan anak pintar, cantik, ganteng, baik budi, dan lainnya. Hingga usia 6 tahun, kemampuan otak anak dalam merekam sesuatu sangat tinggi. Nah, bila kita mengatakan perkataan buruk, anak akan langsung merekamnya, dan sangat besar kemungkinan mengimplikasikannya dalam pergaulan sehari-hari anak.

“Kita sangat sering mengatakan anak bodoh, bandal, dan lainnya. Hindari perkataan itu. Sentuh anak dengan perkataan yang dapat menyentuh perasaannya. Kata-kata pujian, akan sangat membuat anak bahagia. Sebaliknya, kata-kata kasar akan membuat anak berontak dan menjadi kasar.” tambahnya.

Nah, untuk membuat anak lebih percaya pada orangtua, berikan anak pemahaman tentang berbagai pertanyaan yang muncul dari mulut mungil mereka. Saat memberikan pemahaman ini, orangtua terutama ibu dapat memasukkan berbagai doktrin positif pada anak.

Sabar, itu kata kunci bila kita sedang menghadapi anak. Selain itu, berikan penjelasan yang sesuai dengan jangkauan otaknya. Psikolog yang akrab dipanggil bunda ini menyatakan, akan sulit menerapkan rasa sabar pada diri sendiri, ditengah banyaknya tuntutan hidup. “Cukup tanamkan pada diri sendiri, bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Jadi, anda akan lebih rileks,” lanjutnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/