26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Awalnya hanya Melukis di Kanvas

Peni Respati, Ahli Decorating Cake

Dengan mengenakan celemek berwarna biru, Peni Respati terlihat sangat atraktif di depan peserta cooking class yang diadakan oleh majalah wanita NOVA-Keju Kraft di Jalan Sei Batang Hari, Minggu (17/6).

Beberapa pertanyaan peserta dijawabnya dengan lugas. Hari itu, Sumut Pos berkesempatan berbincang dengan wanita yang dikenal ahli dalam decorating cake dan cookies hias tersebut.

“Rata-rata peserta pemula tidak menyangka bahwa mereka mampu melakukan dekorasi menggunakan buttercream layaknya profesional. Saya selalu mengingatkan kepada peserta bahwa tidak ada sesuatu yang instan, semua butuh proses dan tidak ada kata terlambat untuk belajar,” ujar Peni dengan ramah.

Siapa tak kenal wanita yang merintis usaha Cake Miracle tersebut? Namanya sudah tidak asing lagi dikalangan pembaca blog serta para pecinta kue di tanah air. Tuntutan kemadirian di lingkungan keluarga, membuat hidupnya tak jauh-jauh dari hal yang berbau seni dan dapur. Selama 14 tahun bekerja sebagai karyawan kantoran di perusahaan perkebunan Jakarta Pusat, lalu Peni memutuskan untuk mandiri. Pada 2006, Peni bergabung dalam Natural Cooking Clab (NCC) salah satu milis yang memiliki hingga ratusan posting.

“Di sini saya banyak belajar. Saya kian paham bagaimana mendekor kue. Awalnya hanya melukis di kanvas dengan cat minyak, lalu saya mencoba melukis kue dengan bahan-bahan gula dan sebagainya,”ujarnya.

Peni bercerita, pernah suatu kali, membuat kue untuk atasan suaminya yang juga seorang Pilot.  Dia pun membuat cake yang bentuknya seperti landasan pesawat dan bersebelahan dengan lapangan golf. Lalu hasilnya dipajang diblog miliknya www.dapurkecilku.blogspot.com. ‘’Ternyata banyak yang memuji. Setelah saya semakin terpacu membuat aneka kue lalu memajangnya di blog. Setelah itu pesanan semakin banyak tidak hanya terbatas pada pembaca blog, tapi juga perusahaan,” ucapnya.

Peni pun semakin kebanjiran pesanan, bukan hanya dinegara sendiri, tapi juga luar negeri. Setiap pesanan kue dihias dengan karakter pemesan. “Karena saya sudah terbiasa melukis, saya terlatih membuat kombinasi warna pada kue. Saya bereksperimen memadukan warna satu sampai memunculkan warna-warna cerah,”sambungnya. Usai mendekor, biasanya Peni kembali mengamat hasil karyanya. ‘’Pembuatan kue tergantung kerumitannya. Bahan yang saya pakai memiliki kualitas tinggi. Biasanya untuk mendekor, membutuhkan waktu lebih dari 3 jam. Tapi, untuk decorasi tiga dimensi seperti bentuk anjing, kucing, kuda dan lainnya, membutuhkan waktu hingga 1 hari,” terangnya.

Selanjutnya, Peni pun menerima sertifikat trainer bertaraf Internasional dari Wilton USA atas decorating cake ataupun cookies.  Selain kesibukannya menerima pesanan kue, Peni juga membuka kelas di beberapa tempat khususnya bagi peminat decorating cake ataupun cookies. Di tengah kesibukannya, Peni juga masih menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi melukisnya bersama putri kesangannya: Nadya Mutiara Assyifa.

“Anak saya juga hoby memasak. Saya nggak pernah menghambat atau melarang dia untuk berekspresi. Saya selalu membiarkan dia larut dalam kesenangannya. Saya berharap Nadya nantinya bisa mandiri dan berbakti pada orang tua,” ungkap Peni mengakhiri. (far)

Peni Respati, Ahli Decorating Cake

Dengan mengenakan celemek berwarna biru, Peni Respati terlihat sangat atraktif di depan peserta cooking class yang diadakan oleh majalah wanita NOVA-Keju Kraft di Jalan Sei Batang Hari, Minggu (17/6).

Beberapa pertanyaan peserta dijawabnya dengan lugas. Hari itu, Sumut Pos berkesempatan berbincang dengan wanita yang dikenal ahli dalam decorating cake dan cookies hias tersebut.

“Rata-rata peserta pemula tidak menyangka bahwa mereka mampu melakukan dekorasi menggunakan buttercream layaknya profesional. Saya selalu mengingatkan kepada peserta bahwa tidak ada sesuatu yang instan, semua butuh proses dan tidak ada kata terlambat untuk belajar,” ujar Peni dengan ramah.

Siapa tak kenal wanita yang merintis usaha Cake Miracle tersebut? Namanya sudah tidak asing lagi dikalangan pembaca blog serta para pecinta kue di tanah air. Tuntutan kemadirian di lingkungan keluarga, membuat hidupnya tak jauh-jauh dari hal yang berbau seni dan dapur. Selama 14 tahun bekerja sebagai karyawan kantoran di perusahaan perkebunan Jakarta Pusat, lalu Peni memutuskan untuk mandiri. Pada 2006, Peni bergabung dalam Natural Cooking Clab (NCC) salah satu milis yang memiliki hingga ratusan posting.

“Di sini saya banyak belajar. Saya kian paham bagaimana mendekor kue. Awalnya hanya melukis di kanvas dengan cat minyak, lalu saya mencoba melukis kue dengan bahan-bahan gula dan sebagainya,”ujarnya.

Peni bercerita, pernah suatu kali, membuat kue untuk atasan suaminya yang juga seorang Pilot.  Dia pun membuat cake yang bentuknya seperti landasan pesawat dan bersebelahan dengan lapangan golf. Lalu hasilnya dipajang diblog miliknya www.dapurkecilku.blogspot.com. ‘’Ternyata banyak yang memuji. Setelah saya semakin terpacu membuat aneka kue lalu memajangnya di blog. Setelah itu pesanan semakin banyak tidak hanya terbatas pada pembaca blog, tapi juga perusahaan,” ucapnya.

Peni pun semakin kebanjiran pesanan, bukan hanya dinegara sendiri, tapi juga luar negeri. Setiap pesanan kue dihias dengan karakter pemesan. “Karena saya sudah terbiasa melukis, saya terlatih membuat kombinasi warna pada kue. Saya bereksperimen memadukan warna satu sampai memunculkan warna-warna cerah,”sambungnya. Usai mendekor, biasanya Peni kembali mengamat hasil karyanya. ‘’Pembuatan kue tergantung kerumitannya. Bahan yang saya pakai memiliki kualitas tinggi. Biasanya untuk mendekor, membutuhkan waktu lebih dari 3 jam. Tapi, untuk decorasi tiga dimensi seperti bentuk anjing, kucing, kuda dan lainnya, membutuhkan waktu hingga 1 hari,” terangnya.

Selanjutnya, Peni pun menerima sertifikat trainer bertaraf Internasional dari Wilton USA atas decorating cake ataupun cookies.  Selain kesibukannya menerima pesanan kue, Peni juga membuka kelas di beberapa tempat khususnya bagi peminat decorating cake ataupun cookies. Di tengah kesibukannya, Peni juga masih menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi melukisnya bersama putri kesangannya: Nadya Mutiara Assyifa.

“Anak saya juga hoby memasak. Saya nggak pernah menghambat atau melarang dia untuk berekspresi. Saya selalu membiarkan dia larut dalam kesenangannya. Saya berharap Nadya nantinya bisa mandiri dan berbakti pada orang tua,” ungkap Peni mengakhiri. (far)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/