Raisa Fitri, Pilihannya untuk Berwirausaha
MEDAN – Untuk memulai bisnis tidak harus dengan modal besar. Asal ada kemauan dan kreatifitas yang tinggi, maka usaha kecil-kecilan dapat menghasilkan untung yang besar. Berawal dari ketidakinginannya menjadi karyawan maka Raisa Fitri atau yang kerap disapa dengan Icha kelahiran, Lhokseumawe, 30 April 1988 ini mulai berfikir untuk membuka bisnis aksesoris wanita.
Aksesoris yang dihasilkan alumni 2010 Komunikasi Fisip USU ini beragam,. Mulai dari cincin, kalung, gelang, kerabu serta bross jilbab. Bahkan bahan yang digunakan untuk merangkainya tidak sembarangan, yang terpenting kepuasan konsumen diatas segalanya.
“Bahan-bahannya didatangkan dari Jakarta karena kualitasnya lebih bagus. Seperti kristal, mutiara, sintetik, batu, kawat, motte, swarovski crystal, dan sebagainya. “Lalu tinggal merangkainya saja dengan alat-alat seperti tang kecil dan gunting yang dibentuk sedemikian rupa,” ujar Icha saat ditemui di Mini Galeri Lovely Beads miliknya di Komplek Bumi Asri Blok E-69 Jalan Asrama Medan, belum lama ini.
Bahkan, kata Icha, konsumen dapat menentukan langsung model seperti apa yang disuka serta memilih bahannya. Untuk itu, konsumen juga terhindar dari pemakaian barang yang sama. “Jadi bisa dipesan, seperti kalung, konsumen mau bahannya apa aja, modelnya seperti apa, nanti saya yang merangkainya. Jadi, konsumen tidak perlu takut, kalau kalung yang dipakainya sama dengan milik orang lain,” ujarnya.
Untuk promosi, Icha memanfaatkan dunia facebook. Bahkan promosi melalui jejaring sosial ini tidak main-main, Lovely Beads sudah dikenal hingga Aceh dan Surabaya. Tak jarang warga negeri seberang juga memesan aksesoris buatan Icha.
“Awal merintisnya pada Oktober 2010. Setelah menamatkan kuliah, saya berfikir bisnis apa yang bisa dijalankan dengan modal sedikit. Lalu saya lihat mama suka mengoleksi aksesoris wanita. Terus saya belajar di Jakarta gimana cara membuatnya. Ternyata saya bisa, ‘’ terangnya.
Dengan modal pinjaman dari orangtua, Icha pun nekat membuka usaha mini galery nya. Dalam perharinya, Icha bisa membuat 5 sampai 10 aksesoris tergantung bahan dan kerumitan aksesoris yang akan dibuat.
“Soal model aksesoris, biasanya di searching melalui internet lalu dimodifikasi dengan unik. Bahkan tak jarang saya terinspirasi dengan pelanggan yang datang. Kalau harga aksesoris masih terjangkau dari Rp 3 ribu hingga Rp 200 ribu,” urainya lagi.
Seiring perkembangan usa hanya, Icha, mulai belajar untuk memanajemen usahanya agar lebih baik. (mag-11)