30 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Tewas Ditikam, Mayat Laia Dibuang ke Parit Busuk

Pisau-Ilustrasi
Pisau-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mayat Mudisokhi Laia (31) ditemukan ngambang di aliran Parit Busuk Lk 4, Kel Tangkahan, Kec. Medan Labuhan, Sabtu (20/6) sekitar pukul 21.50 WIB. Kuat dugaan, warga Jl. Tempirai Lestari, Griya Martubung, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan ini adalah korban pembunuhan. Pasalnya, tak jauh dari lokasi ditemukan sebilah belati berlumuran darah. Sekujur tubuh korban juga dipenuhi luka tikaman.

Jasad korban yang mengenakan jaket kulit hitam, baju kaos cokelat dan celana keper hitam itu pertama ditemukan warga yang kebetulan melintas. Warga yang heboh lantas melaporkan kasus itu ke Polsek Medan Labuhan. Satu jam berselang, polisi pun tiba di lokasi dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat mayat korban diangkat dari parit, petugas menemukan sebuah dompet yang berisi KTP atas nama Mudisokhi Laia di saku belakang celana korban. Bukan itu saja, polisi juga mendapati puluhan luka tikaman di tubuh korban. Luka bekas penganiayaan di dagu dan luka bocor bekas hantaman benda tumpul di bagian kepala.

Selain menemukan sebilah pisau, ada juga jam tangan merek Seiko yang juga berlumuran darah di sekitar lokasi. Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan motif kematian korban. “Belum bisa kita pastikan apakah korban ini dibunuh atau tidak, untuk sementara ini kita masih meminta keterangan dari pihak keluarga. Untuk kepentingan penyidik jenazah korban kita bawa ke rumah sakit dr pringadi Medan untuk divisum,” ucapnya.

Hingga Minggu (21/6) sore, polisi telah memeriksa lima orang saksi yang terdiri dari istri korban, Fatiniah Hulu (32) dan abang kandung korban, Elizaro Laia (39) serta tiga orang warga yang pertama menemukan jenazahnya.

Berdasarkan keterangan kelima saksi, selama ini korban tidak punya masalah dengan orang lain. “Menurut istri dan abang kandungya,semasahidup korban ini bekerja sebagai tenaga bongkar muat barang di Belawan. Dan korban ini tak pernah punya masalah dengan orang lain,”kata Kompol Boy.

Bukan itu saja, sebelum mayatnya ditemukan, abang kandung korban mengatakan adiknya itu baru saja pulang kerja, namun tidak mengetahui sama siapa adiknya pulang dan apa tujuannya ke Jalan Martubung. “Memang sebelumnya mereka tinggal di Perumahan Griya Martubung, namun sekarang mereka tinggal di rumah susun yang berada di Kayu Putih. Sebelum kejadian adik saya itu baru pulang kerja, entah siapa yang ngajak tiba-tiba adik saya bisa sampai di Griya Martubung,” ungkap Elizaro.

Pisau-Ilustrasi
Pisau-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mayat Mudisokhi Laia (31) ditemukan ngambang di aliran Parit Busuk Lk 4, Kel Tangkahan, Kec. Medan Labuhan, Sabtu (20/6) sekitar pukul 21.50 WIB. Kuat dugaan, warga Jl. Tempirai Lestari, Griya Martubung, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan ini adalah korban pembunuhan. Pasalnya, tak jauh dari lokasi ditemukan sebilah belati berlumuran darah. Sekujur tubuh korban juga dipenuhi luka tikaman.

Jasad korban yang mengenakan jaket kulit hitam, baju kaos cokelat dan celana keper hitam itu pertama ditemukan warga yang kebetulan melintas. Warga yang heboh lantas melaporkan kasus itu ke Polsek Medan Labuhan. Satu jam berselang, polisi pun tiba di lokasi dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat mayat korban diangkat dari parit, petugas menemukan sebuah dompet yang berisi KTP atas nama Mudisokhi Laia di saku belakang celana korban. Bukan itu saja, polisi juga mendapati puluhan luka tikaman di tubuh korban. Luka bekas penganiayaan di dagu dan luka bocor bekas hantaman benda tumpul di bagian kepala.

Selain menemukan sebilah pisau, ada juga jam tangan merek Seiko yang juga berlumuran darah di sekitar lokasi. Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan motif kematian korban. “Belum bisa kita pastikan apakah korban ini dibunuh atau tidak, untuk sementara ini kita masih meminta keterangan dari pihak keluarga. Untuk kepentingan penyidik jenazah korban kita bawa ke rumah sakit dr pringadi Medan untuk divisum,” ucapnya.

Hingga Minggu (21/6) sore, polisi telah memeriksa lima orang saksi yang terdiri dari istri korban, Fatiniah Hulu (32) dan abang kandung korban, Elizaro Laia (39) serta tiga orang warga yang pertama menemukan jenazahnya.

Berdasarkan keterangan kelima saksi, selama ini korban tidak punya masalah dengan orang lain. “Menurut istri dan abang kandungya,semasahidup korban ini bekerja sebagai tenaga bongkar muat barang di Belawan. Dan korban ini tak pernah punya masalah dengan orang lain,”kata Kompol Boy.

Bukan itu saja, sebelum mayatnya ditemukan, abang kandung korban mengatakan adiknya itu baru saja pulang kerja, namun tidak mengetahui sama siapa adiknya pulang dan apa tujuannya ke Jalan Martubung. “Memang sebelumnya mereka tinggal di Perumahan Griya Martubung, namun sekarang mereka tinggal di rumah susun yang berada di Kayu Putih. Sebelum kejadian adik saya itu baru pulang kerja, entah siapa yang ngajak tiba-tiba adik saya bisa sampai di Griya Martubung,” ungkap Elizaro.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/