26 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Begini Pendapat Ahli Racun Soal Asal-usul Sianida untuk Mirna

Sianida Dekat dengan Intelijen
Kriminal Universitas Indonesia (UI) Eko Haryanto turut angkat bicara terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin usai menenggak kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, awal bulan lalu. Dia berkomentar terkait penggunaan sianida yang digunakan untuk membunuh Mirna. Menurutnya, sianida adalah barang yang tidak mudah didapat. Jadi, kata dia pemilik sianida bukanlah orang biasa.

“Racun sianida ini memang identik dengan para intelijen,” ujar Eko saat diwawancara Jawa Pos (induk JPNN) beberapa waktu lalu.

Bahkan menurutnya, racun itu biasa dibawa oleh orang-orang intel yang sedang melakukan operasi. Biasa mereka membawa sedikit lalu menyelipkannya di bagian tersembunyi. Nah, racun itu lantas akan digunakan jika anggota intelijen itu tertangkap pihak musuh.

“Daripada disiksa dan memengaku kepada pihak musuh, mereka memilih mengakhiri hidupnya dengan menggigit sianida. Kalau pakai senjata kan terlalu kelihatan,” ujarnyanya
Ahli toksikologi Universitas Indonesia (UI) Budiawan setuju dengan pernyataan sejumlah ahli kriminologi yang menyebutkan bahwa sianida biasanya ”mainan” orang-orang intelijen.

”Dalam sejarahnya memang begitu. Oleh karena itu, cerita-cerita itu kemudian banyak diadopsi novel,” jelasnya. (gun/agm/mas)

Sianida Dekat dengan Intelijen
Kriminal Universitas Indonesia (UI) Eko Haryanto turut angkat bicara terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin usai menenggak kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, awal bulan lalu. Dia berkomentar terkait penggunaan sianida yang digunakan untuk membunuh Mirna. Menurutnya, sianida adalah barang yang tidak mudah didapat. Jadi, kata dia pemilik sianida bukanlah orang biasa.

“Racun sianida ini memang identik dengan para intelijen,” ujar Eko saat diwawancara Jawa Pos (induk JPNN) beberapa waktu lalu.

Bahkan menurutnya, racun itu biasa dibawa oleh orang-orang intel yang sedang melakukan operasi. Biasa mereka membawa sedikit lalu menyelipkannya di bagian tersembunyi. Nah, racun itu lantas akan digunakan jika anggota intelijen itu tertangkap pihak musuh.

“Daripada disiksa dan memengaku kepada pihak musuh, mereka memilih mengakhiri hidupnya dengan menggigit sianida. Kalau pakai senjata kan terlalu kelihatan,” ujarnyanya
Ahli toksikologi Universitas Indonesia (UI) Budiawan setuju dengan pernyataan sejumlah ahli kriminologi yang menyebutkan bahwa sianida biasanya ”mainan” orang-orang intelijen.

”Dalam sejarahnya memang begitu. Oleh karena itu, cerita-cerita itu kemudian banyak diadopsi novel,” jelasnya. (gun/agm/mas)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/