30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Dua Napi Tanjung Gusta Ditembak Mati Polisi

Foto: Armiadi/Rakyat Aceh/JPNN Dir Reskrim Umum Polda Aceh, Kombes Pol Nurfalah, memperlihatkan barang bukti senjata tersangka penculikan yang tewas tertembak di Geureugok, Bireuen, Senin (1/2/2016).
Foto: Armiadi/Rakyat Aceh/JPNN
Dir Reskrim Umum Polda Aceh, Kombes Pol Nurfalah, memperlihatkan barang bukti senjata tersangka penculikan yang tewas tertembak di Geureugok, Bireuen, Senin (1/2/2016).

ACEH, SUMUTPOS.CO – Dua dari empat pelaku penculikan Kamal Bahri (42), Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemprov Aceh ditembak mati polisi usai menerima uang tebusan Rp700 juta. Peristiwa menggemparkan ini terjadi di kawasan Grugok Kecamatan Gandapura, Bireuen Aceh, Senin (1/2) sekira pukul 11.00 WIB.

Barmawi dan Ismuharuddin adalah nama kedua pelaku. Kini jenazah warga Nisam Antara, Aceh Utara itu masih berada di kamar jenazah RS Cut Meutia Aceh Utara. Keduanya adalah napi kasus perampokan dan penculikan yang berhasil kabur saat Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan rusuh dan terbakar, 12 Juli 2013 lalu.

Info yang dihimpun, siang itu pelaku baru saja menerima uang tebusan yang diserahkan keluarga korban. Begitu uang ditangan, pelaku pun melepaskan Kamal Bahri yang langsung dibawa keluarganya meninggalkan lokasi.

Tak lama setelah korban dilepas, polisi datang menyergap pelaku yang mengendarai mobil Avanza hitam BK 33 KD. Ironisnya, saat disergap pelaku justru melawan sehingga polisi terpaksa melepas tembakan peringatan. Bukan menyerah, para pelaku justru balik menembaki polisi. “Para pelaku melawan saat hendak ditangkap, sehingga terjadi baku tembak sekitar 15 menit,” kata Direktur Reserse Krimininal Umum Polda Aceh, Kombes Nurfalah pada wartawan.

Lebih lanjut Nurfalah yang memimpin operasi penyergapan itu menjelaskan, awalnya pelaku meminta tebusan kepada keluarga korban sekitar Rp 1 miliar. Setelah berkoodinasi dengan polisi, keluarga korban mengaku hanya mampu memenuhi permintaan pelaku sebesar Rp 700 juta. “Akhirnya pelaku bersedia berjumpa dengan keluarga korban,”ungkap Nurfalah. Selanjutnya, tepat pukul 11.15 WIB, pihak keluarga melakukan transaksi. Sementara polisi membuntuti dari belakang.

Namun saat hendak melakukan penyergapan, pelaku malah menembaki polisi. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi antara pelaku dan polisi berjumlah 40 personel, terdiri dari Polda Aceh, Polresta Banda Aceh, Polres Lhokseumawe dan dibantu pasukan Brimob. “Pelaku menggunakan senjata laras panjang yaitu satu pucuk SS1, satu pucuk AK-47 dan satu pucuk pistol jenis FN,”ucap Nurfalah.

Bukan hanya itu sambung Nurfalah, dalam aksi saling tembak itu, polisi berhasil melumpuhkan dua tersangka. Sedang dua pelaku lain berhasil melahirkan ke perbukitan Aceh Utara. “Kedua tersangka memang sudah lama berstatus DPO. Satu orang diantaranya menggunakan senjata AK-47,”jelasnya. Di mobil yang dikendarai pelaku terlihat sejumlah lubang bekas tembakan.

Ban mobil itu juga kempes. Avanza hitam itu kemudian diamankan polisi sebagai barang bukti. Dari mobil itu ditemukan juga barang bukti satu pucuk senjata SS1 dan pistol FN bersama 4 magazen. Kemudian, barang bukti uang tebusan Rp 700 juta. Sementara kedua tersangka yang tewas ditempat langsung dilarikan ke RS Umum Cut Meutia Lhokseumawe untuk otopsi.

Hingga pukul 16. 00 WIB, kedua jenazah pelaku belum diambil keluarganya. “Jenazah dua korban penembakan masih disemayamkan di kamar pendingin,” ungkap Safar, Kepala UGD Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara. Sementara hasil visum pihak rumah sakit, Ismuharuddin tewas dengan luka tembak di perut bagian kanan atas, dan luka robek di tulang rusuk paling bawah ukuran 1×1 x11 cm.

Selain itu, ditemukan juga luka robek di tulang punggung kanan, memar di atas tulang pinggul. Luka robek di paha kanan dan luka robek di dada sebelah kiri hingga pertengahan ketiak. Sementara Barmawi menderita luka robek di leher tidak beraturan sebelah kiri bagian depan, luka robek di dada tiak beraturan sebelah kanan dan tembus ke belakang, serta luka robek di pungung bagian tengah. “ Kedua mayat itu kami terima pukul 12.30 WIB,” tandasnya. (ra/bbs/deo)

Foto: Armiadi/Rakyat Aceh/JPNN Dir Reskrim Umum Polda Aceh, Kombes Pol Nurfalah, memperlihatkan barang bukti senjata tersangka penculikan yang tewas tertembak di Geureugok, Bireuen, Senin (1/2/2016).
Foto: Armiadi/Rakyat Aceh/JPNN
Dir Reskrim Umum Polda Aceh, Kombes Pol Nurfalah, memperlihatkan barang bukti senjata tersangka penculikan yang tewas tertembak di Geureugok, Bireuen, Senin (1/2/2016).

ACEH, SUMUTPOS.CO – Dua dari empat pelaku penculikan Kamal Bahri (42), Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemprov Aceh ditembak mati polisi usai menerima uang tebusan Rp700 juta. Peristiwa menggemparkan ini terjadi di kawasan Grugok Kecamatan Gandapura, Bireuen Aceh, Senin (1/2) sekira pukul 11.00 WIB.

Barmawi dan Ismuharuddin adalah nama kedua pelaku. Kini jenazah warga Nisam Antara, Aceh Utara itu masih berada di kamar jenazah RS Cut Meutia Aceh Utara. Keduanya adalah napi kasus perampokan dan penculikan yang berhasil kabur saat Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan rusuh dan terbakar, 12 Juli 2013 lalu.

Info yang dihimpun, siang itu pelaku baru saja menerima uang tebusan yang diserahkan keluarga korban. Begitu uang ditangan, pelaku pun melepaskan Kamal Bahri yang langsung dibawa keluarganya meninggalkan lokasi.

Tak lama setelah korban dilepas, polisi datang menyergap pelaku yang mengendarai mobil Avanza hitam BK 33 KD. Ironisnya, saat disergap pelaku justru melawan sehingga polisi terpaksa melepas tembakan peringatan. Bukan menyerah, para pelaku justru balik menembaki polisi. “Para pelaku melawan saat hendak ditangkap, sehingga terjadi baku tembak sekitar 15 menit,” kata Direktur Reserse Krimininal Umum Polda Aceh, Kombes Nurfalah pada wartawan.

Lebih lanjut Nurfalah yang memimpin operasi penyergapan itu menjelaskan, awalnya pelaku meminta tebusan kepada keluarga korban sekitar Rp 1 miliar. Setelah berkoodinasi dengan polisi, keluarga korban mengaku hanya mampu memenuhi permintaan pelaku sebesar Rp 700 juta. “Akhirnya pelaku bersedia berjumpa dengan keluarga korban,”ungkap Nurfalah. Selanjutnya, tepat pukul 11.15 WIB, pihak keluarga melakukan transaksi. Sementara polisi membuntuti dari belakang.

Namun saat hendak melakukan penyergapan, pelaku malah menembaki polisi. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi antara pelaku dan polisi berjumlah 40 personel, terdiri dari Polda Aceh, Polresta Banda Aceh, Polres Lhokseumawe dan dibantu pasukan Brimob. “Pelaku menggunakan senjata laras panjang yaitu satu pucuk SS1, satu pucuk AK-47 dan satu pucuk pistol jenis FN,”ucap Nurfalah.

Bukan hanya itu sambung Nurfalah, dalam aksi saling tembak itu, polisi berhasil melumpuhkan dua tersangka. Sedang dua pelaku lain berhasil melahirkan ke perbukitan Aceh Utara. “Kedua tersangka memang sudah lama berstatus DPO. Satu orang diantaranya menggunakan senjata AK-47,”jelasnya. Di mobil yang dikendarai pelaku terlihat sejumlah lubang bekas tembakan.

Ban mobil itu juga kempes. Avanza hitam itu kemudian diamankan polisi sebagai barang bukti. Dari mobil itu ditemukan juga barang bukti satu pucuk senjata SS1 dan pistol FN bersama 4 magazen. Kemudian, barang bukti uang tebusan Rp 700 juta. Sementara kedua tersangka yang tewas ditempat langsung dilarikan ke RS Umum Cut Meutia Lhokseumawe untuk otopsi.

Hingga pukul 16. 00 WIB, kedua jenazah pelaku belum diambil keluarganya. “Jenazah dua korban penembakan masih disemayamkan di kamar pendingin,” ungkap Safar, Kepala UGD Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara. Sementara hasil visum pihak rumah sakit, Ismuharuddin tewas dengan luka tembak di perut bagian kanan atas, dan luka robek di tulang rusuk paling bawah ukuran 1×1 x11 cm.

Selain itu, ditemukan juga luka robek di tulang punggung kanan, memar di atas tulang pinggul. Luka robek di paha kanan dan luka robek di dada sebelah kiri hingga pertengahan ketiak. Sementara Barmawi menderita luka robek di leher tidak beraturan sebelah kiri bagian depan, luka robek di dada tiak beraturan sebelah kanan dan tembus ke belakang, serta luka robek di pungung bagian tengah. “ Kedua mayat itu kami terima pukul 12.30 WIB,” tandasnya. (ra/bbs/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/