26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Kamal Kesal Tak Dikasih Proyek

Foto: RAKYAT ACEH/ARMIADI Satu dari dua tersangka penculikan terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara, setelah tewas saat kontak tembak dengan polisi, Senin (1/2/2016).
Foto: RAKYAT ACEH/ARMIADI
Satu dari dua tersangka penculikan terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara, setelah tewas saat kontak tembak dengan polisi, Senin (1/2/2016).

ACEH, SUMUTPOS.CO – Hasil penyelidikan polisi, penculikan Kamal Bahri dilakukan pelaku karena sakit hati tak dapat proyek dari korban. “Pelaku berasal dari kelompok barisan sakit hati dan dendam kepada korban karena tidak diberikan proyek,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh, Kombes Nurfalah.

Nurfalah menambahkan pelaku merupakan narapidana yang berhasil melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan dalam kasus 365 yakni penculikan dan perampokan. Pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku yang masih buron. Dari tangan pelaku, petugas menemukan KTA partai dan lembaga anti korupsi.

“Tim gabungan dari Polda Aceh di lapangan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. Sementara jenazah kedua tersangka akan kita serahkan kepada keluarganya setelah autopsi selesai dilakukan,” sebutnya.

Keterangan dihimpun dari sejumlah warga, pergapan itu berlangsung sangat cepat. Warga kaget saat mendengar suara tembakan di jalan raya dan mobil terlibat kejar – kejaran dari arah Banda Aceh ke Medan.

Setiba di TKP, Avanza hitam pelaku ditabrak dari belakang dengan mobil putih. Lalu Avanza hilang kendali ke pinggir kiri jalan dan menabrak tiang rambu lalu lintas, lalu berhenti di pelataran depan toko Sport Gandapura, usai tabrak dua sepeda motor warga. Pasca berhenti, dalam Avanza dibagian kaca belakang dan depan yang berlubang karena tembakan itu ditemukan 2 jenazah pelaku. Satu sebagai sopir dan satu lagi duduk di bangku tengah.

Dua pelaku lain keluar dari mobil dan lari ke arah selatan sembari menenteng senjata api laras panjang. Tarmizi (65) warga Alue Mangki Gandapura pemilik Vario BL 4424 LU yang ditabrak mobil pelaku mengaku peristiwa itu terjadi saat dia baru saja memarkirkan sepeda motor di halaman depan toko, lalu duduk kursi depan toko. Tak lama kemudian, dia kaget mendengar dentuman di jalan raya dan tiba – tiba ada Avanza hilang kendali depan toko dan menabrak Vario miliknya.

“Lalu polisi datang, sopir Avanza itu tewas. Sedang sepeda motor Vixion BL 4645 ZR yang ikut ditabrak adalah Jafar warga Lingka Kuta,” katanya. (rh/bbs/deo)

Foto: RAKYAT ACEH/ARMIADI Satu dari dua tersangka penculikan terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara, setelah tewas saat kontak tembak dengan polisi, Senin (1/2/2016).
Foto: RAKYAT ACEH/ARMIADI
Satu dari dua tersangka penculikan terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara, setelah tewas saat kontak tembak dengan polisi, Senin (1/2/2016).

ACEH, SUMUTPOS.CO – Hasil penyelidikan polisi, penculikan Kamal Bahri dilakukan pelaku karena sakit hati tak dapat proyek dari korban. “Pelaku berasal dari kelompok barisan sakit hati dan dendam kepada korban karena tidak diberikan proyek,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh, Kombes Nurfalah.

Nurfalah menambahkan pelaku merupakan narapidana yang berhasil melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan dalam kasus 365 yakni penculikan dan perampokan. Pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku yang masih buron. Dari tangan pelaku, petugas menemukan KTA partai dan lembaga anti korupsi.

“Tim gabungan dari Polda Aceh di lapangan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. Sementara jenazah kedua tersangka akan kita serahkan kepada keluarganya setelah autopsi selesai dilakukan,” sebutnya.

Keterangan dihimpun dari sejumlah warga, pergapan itu berlangsung sangat cepat. Warga kaget saat mendengar suara tembakan di jalan raya dan mobil terlibat kejar – kejaran dari arah Banda Aceh ke Medan.

Setiba di TKP, Avanza hitam pelaku ditabrak dari belakang dengan mobil putih. Lalu Avanza hilang kendali ke pinggir kiri jalan dan menabrak tiang rambu lalu lintas, lalu berhenti di pelataran depan toko Sport Gandapura, usai tabrak dua sepeda motor warga. Pasca berhenti, dalam Avanza dibagian kaca belakang dan depan yang berlubang karena tembakan itu ditemukan 2 jenazah pelaku. Satu sebagai sopir dan satu lagi duduk di bangku tengah.

Dua pelaku lain keluar dari mobil dan lari ke arah selatan sembari menenteng senjata api laras panjang. Tarmizi (65) warga Alue Mangki Gandapura pemilik Vario BL 4424 LU yang ditabrak mobil pelaku mengaku peristiwa itu terjadi saat dia baru saja memarkirkan sepeda motor di halaman depan toko, lalu duduk kursi depan toko. Tak lama kemudian, dia kaget mendengar dentuman di jalan raya dan tiba – tiba ada Avanza hilang kendali depan toko dan menabrak Vario miliknya.

“Lalu polisi datang, sopir Avanza itu tewas. Sedang sepeda motor Vixion BL 4645 ZR yang ikut ditabrak adalah Jafar warga Lingka Kuta,” katanya. (rh/bbs/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/