26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polisi Buru 2 Pembunuh Adi Batok ke Luar Kota

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

LABUHANDELI, SUMUTPOS.CO – Polsek Medan Labuhan telah menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan yang menewaskan Masdianto alias Adi Batok (37). Dugaan sementara kasus ini bermotif dendam terkait jual beli sepeda motor.

“Informasinya persoalan dendam pribadi antara salah seorang pelaku dengan korban, tapi kita masih dalami motifnya lebih lanjut,” kata Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Octavianus Sitompul saat dihubungi, Minggu (1/3).

Saat ini lanjut Ronny, pihaknya masih menelusuri identitas pelaku lain yang terlibat dalam aksi pembantaian itu. “Masih kita telusuri, dengan mengumpulkan data maupun keterangan dari beberapa saksi. Dan, sudah ada 2 orang yang kita tetapkan sebagai tersangka, keduanya masih berstatus DPO,” ujarnya.

Dalam kasus tersebut, polisi akan menerima seluruh informasi dari masyarakat terkait latar belakang korban, dan seorang pelaku yang terlibat permasalahan dengannya.

“Kita juga menelusuri perjalanan korban sebelum tiba dan berada di rumah Dodi, ketua salah satu OKP, hingga dia (korban) didatangi sejumlah pria yang menghabisinya,” ungkap Ronny.

Untuk mengungkap kasus penikaman anggota organisasi kepemudaan itu, Polsek Medan Labuhan juga sudah membentuk dua tim untuk mengejar para pelaku yang diduga telah kabur ke luar kota.

Informasi dihimpun di lokasi kejadian, para pelaku penikaman Adi batok merupakan anggota PP. “Para pelaku dan korban sama-sama anggota PP bang. Selama ini korban orangnya tidak pernah menentap, makanya kami jarang bergabung,” ucap salah seorang warga bernama Herman.

Masih kata warga, pembantaian itu dipicu sakit hati pelaku utama bernama Idris karena korban menggelapkan dan menjual sepeda motor Yamaha Rx King miliknya tiga bulan lalu.

Terpisah, Nuraini (30) istri korban meminta polisi segera menangkap para pelaku. Hal itu diminta Nuraini saat mengantarkan jenazah suaminya ke peristirahatan terakhirnya di perkuburan muslim kawasan Jalan Veteran Pasar V, Desa Helvetia, Mingu ( 1/3) sekira pukul 13.00 WIB.

“Saya meminta kepada petuga kepolisian untuk dapat memproses kasus penikaman yang dialami suamiku. Polisi harus segera mnenangkap para pelaku yang merupakan anggota Pemuda Pancasila juga,” pintanya dengan mata berkaca-kaca. Sekedar mengingatkan, puluhan pemuda bersenjata tajam mengendarai sepeda motor menyerang rumah Dodi, Ketua Anak Ranting 01 PP Labuhan Deli, Sabtu (28/2) sekira pukul 16.00 WIB.

Selain itu, pelaku juga menikami Adi Batok (37) yang saat itu tengah duduk di teras rumah. Dalam insiden itu, korban yang sedang asik cerita dengan Dodi terkejut saat dihampiri para pelaku. Tanpa basa basi, pelaku langsung menyerang dan menikami korban. Sebelum meregang nyawa, Adi Batok yang bersimbah darah sempat kabur ke dapur salah seorang warga bernama Nahrozi (55). Tapi pelaku mengejar, hingga ayah tiga anak itu berhasil ditangkap dan kembali dihajar secara membabi buta. Korban sendiri akhirnya tewas di sudut kamar mandi. (cr-2/deo)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

LABUHANDELI, SUMUTPOS.CO – Polsek Medan Labuhan telah menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan yang menewaskan Masdianto alias Adi Batok (37). Dugaan sementara kasus ini bermotif dendam terkait jual beli sepeda motor.

“Informasinya persoalan dendam pribadi antara salah seorang pelaku dengan korban, tapi kita masih dalami motifnya lebih lanjut,” kata Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Octavianus Sitompul saat dihubungi, Minggu (1/3).

Saat ini lanjut Ronny, pihaknya masih menelusuri identitas pelaku lain yang terlibat dalam aksi pembantaian itu. “Masih kita telusuri, dengan mengumpulkan data maupun keterangan dari beberapa saksi. Dan, sudah ada 2 orang yang kita tetapkan sebagai tersangka, keduanya masih berstatus DPO,” ujarnya.

Dalam kasus tersebut, polisi akan menerima seluruh informasi dari masyarakat terkait latar belakang korban, dan seorang pelaku yang terlibat permasalahan dengannya.

“Kita juga menelusuri perjalanan korban sebelum tiba dan berada di rumah Dodi, ketua salah satu OKP, hingga dia (korban) didatangi sejumlah pria yang menghabisinya,” ungkap Ronny.

Untuk mengungkap kasus penikaman anggota organisasi kepemudaan itu, Polsek Medan Labuhan juga sudah membentuk dua tim untuk mengejar para pelaku yang diduga telah kabur ke luar kota.

Informasi dihimpun di lokasi kejadian, para pelaku penikaman Adi batok merupakan anggota PP. “Para pelaku dan korban sama-sama anggota PP bang. Selama ini korban orangnya tidak pernah menentap, makanya kami jarang bergabung,” ucap salah seorang warga bernama Herman.

Masih kata warga, pembantaian itu dipicu sakit hati pelaku utama bernama Idris karena korban menggelapkan dan menjual sepeda motor Yamaha Rx King miliknya tiga bulan lalu.

Terpisah, Nuraini (30) istri korban meminta polisi segera menangkap para pelaku. Hal itu diminta Nuraini saat mengantarkan jenazah suaminya ke peristirahatan terakhirnya di perkuburan muslim kawasan Jalan Veteran Pasar V, Desa Helvetia, Mingu ( 1/3) sekira pukul 13.00 WIB.

“Saya meminta kepada petuga kepolisian untuk dapat memproses kasus penikaman yang dialami suamiku. Polisi harus segera mnenangkap para pelaku yang merupakan anggota Pemuda Pancasila juga,” pintanya dengan mata berkaca-kaca. Sekedar mengingatkan, puluhan pemuda bersenjata tajam mengendarai sepeda motor menyerang rumah Dodi, Ketua Anak Ranting 01 PP Labuhan Deli, Sabtu (28/2) sekira pukul 16.00 WIB.

Selain itu, pelaku juga menikami Adi Batok (37) yang saat itu tengah duduk di teras rumah. Dalam insiden itu, korban yang sedang asik cerita dengan Dodi terkejut saat dihampiri para pelaku. Tanpa basa basi, pelaku langsung menyerang dan menikami korban. Sebelum meregang nyawa, Adi Batok yang bersimbah darah sempat kabur ke dapur salah seorang warga bernama Nahrozi (55). Tapi pelaku mengejar, hingga ayah tiga anak itu berhasil ditangkap dan kembali dihajar secara membabi buta. Korban sendiri akhirnya tewas di sudut kamar mandi. (cr-2/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/