25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Pasangan Pengantin Baru Tewas Dirampok

Foto: Amri/Posmetro Medan Foto undangan pernikahan pasangan pengantin baru, yang tewas dijambret.
Foto: Amri/Posmetro Medan
Foto undangan pernikahan pasangan pengantin baru, yang tewas dijambret.

SUMUTPOS.CO-Tragis! Pasangan pengantin baru, Asmadi Syaban (30) dan Sisca Aditya (32), meregang nyawa ditangan perampok di Jalan Besar Delitua/Brigjen Zein Hamid, Minggu (3/11) sekira pukul 21.55 WIB. Parahnya, saat keduanya terkapar di jalan, kedua pelaku malah menghampiri pasangan suami istri itu dan balik menuduh korban sebagai perampok.

Peristiwa nahas itu bermula saat Asmadi berencana membawa Sisca ke rumah orangtuanya di kawasan Delitua. Dengan mengendarai sepeda motor Supra X 125, pasangan yang baru 5 minggu menikah itu dipepet jambret. Tas yang berada di pelukan Sisca dirampok pelaku yang berada di boncengan.

Aksi tarik menarik pun terjadi. Pelaku yang mendapat perlawanan sejurus kemudian mengeluarkan pisau dan menikam paha Asmadi. Alhasil tas tadi berhasil dibawa pelaku.

Asmadi yang tak terima selanjutnya melakukan pengejaran. Malang, saat pengejaran sepeda motor kedua malah menubruk mobil avanza hingga terkapar di badan jalan. Saat itu pula Sisca menghembuskan nafas terakhirnya, sementara Amadi tampak sekarat.

Warga pun berduyun-duyun mendatangi Asmadi. Tak ketinggalan kedua pelaku perampokan ikut juga mendatangi korbannya. Asmadi yang masih sadar sontak teriak dan menunjuk kedua pelaku. Bukannya langsung kabur, keduanya malah menuding Asmadi sebagai pelaku perampokan.

“Sudah dia yang merampok malah korban yang ditunjuknya sebagai perampok, mau kami bakar perampoknya kemarin,” ungkap Anto salah seorang warga yang geram.

Saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan kondisi kedua korban saat itu tergeletak dengan Helm masih terpaka, namun Sisca sudah tak sadarkan diri dan Syaban masih sempat tersadar dan menunjuk muka perampok.

Namun warga yang sempat menyaksikan pengejaran Asmadi langsung meringkus Fransisco Butar-butar, salah satu pelaku, sedangkan pelaku satunya berhasil kabur. Pelaku langsung dihajar massa, sementara korban dilarikan ke RS Al Hidayah. Malang, keduanya gagal diselamatkan.

Sebelumnya, orangtua Sisca yang sempat datang ke lokasi kejadian sempat histeris dan mengusap darah di tubuh anaknya. “Anakku sudah meninggal padahal baru lima minngugu yang lalu dia menikah,” ungkap Ri Jaya Lubis, orangtua Sisca.

 

POLSEK DELITUA DIDEMO

Berselang tak lama setelah kejadian, puluhan warga mendemo Mapolsek Delitua. Mereka bahkan sempat membakar ban dan mendesak polisi menyerahkan Fransisco butar-butar, pelaku perampokan yang ditahan.

“Keluarkan si bajingan itu biar kami bakar,” teriak salah seorang warga yang tersulut emosi.

Aksi yang semakin panas akhirnya memancing keluar Tim Sabhara Polresta Medan melakukan pengamanan. Polisi ternyata takut massa semakin marah dan merusak Polsek Delitua. Alhasil, berkisar 50-an personel langsung memindahkan pelaku dari Polsek Delitua ke Mapolresta Medan.

Kemarahan warga itu disebut-sebut, lantaran tidak perdulinya Polsek Delitua terhadap kejahatan yang terus meningkat di kawasan Delitua sekitarnya. “Kami ingin pelaku diadili secara hukum seberat-beratnya,” ungkap Tanta abang Sisca.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Jean Calvjin Simanjuntak mengatakan bahwa jumlah pelaku ada dua orang dan satu tersangka sudah kita amankan berinisial FB warga Jalan Mariendal IV, Medan sedangkan temannya berinsial F masih kita kejar.  “Satu orang sudah kita amankan di rumah tahanan Polresta dengan inisial FB. Sedangkan temannya masih kita kejar. Menurut FB, dia diajak oleh temannya si F. Namun, kita belum membenarkannya karena si F masih dikejar. Kasusnya masih dalam penyelidikan,” terangnya kepada POSMETRO, Selasa (5/11)siang.

Lanjutnya, mengenai proses hukumnya, sementara petugas sedang melakukan pengembangan. “FB masih ditahan, besok kita (Rabu, 6/11/2013) jelaskan seperti apa kasusnya,”ujarnya via seluler. (amr/gib/tun/bud)

 

 

Baru 3 Bulan Menikah

Puluhan warga dan tetangga korban yang ditemui di lokasi mengaku terkejut dan seolah tak percaya dengan kejadian itu. Apalagi selama ini kedua korban yang baru 3 bulan menikah itu selalu terlihat mesra. “Kami tak pernah mendengar dan melihat mereka ribut. Layaknya pasangan baru, keduanya selalu terlihat mesra layaknya pengantin baru. Makanya kami juga sangat terkejut dan tak percaya dengan kejadian itu,” kata Sihite, tetangga korban yang diamini puluhan warga lain.

Kanit Reskrim Polsek Sumbul, Ipda Sigalingging yang dikonfirmasi Selasa (5/11) siang mengaku sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan apa motif  pembunuhan itu. “Dugaan sementara Mangapul membunuh istrinya karena cemburu. Selanjutnya ia bunuh diri dengan cara meneguk racun,” katanya. Sebelum kejadian ini, Mangapul adalah duda yang menikahi Diana yang berstatus janda pada awal September lalu. Herannya, saat melakukan peliputan, kru koran ini malah dilarang dan diusir polisi. “Kok bisa polisi kecolongan. Wartawan kok bisa masuk ke dalam, minta tolong dulu lae keluar dulu. Nanti ada waktunya meliput,” kata Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Hasian Panggabean. (pan/pmg/deo)

Foto: Amri/Posmetro Medan Foto undangan pernikahan pasangan pengantin baru, yang tewas dijambret.
Foto: Amri/Posmetro Medan
Foto undangan pernikahan pasangan pengantin baru, yang tewas dijambret.

SUMUTPOS.CO-Tragis! Pasangan pengantin baru, Asmadi Syaban (30) dan Sisca Aditya (32), meregang nyawa ditangan perampok di Jalan Besar Delitua/Brigjen Zein Hamid, Minggu (3/11) sekira pukul 21.55 WIB. Parahnya, saat keduanya terkapar di jalan, kedua pelaku malah menghampiri pasangan suami istri itu dan balik menuduh korban sebagai perampok.

Peristiwa nahas itu bermula saat Asmadi berencana membawa Sisca ke rumah orangtuanya di kawasan Delitua. Dengan mengendarai sepeda motor Supra X 125, pasangan yang baru 5 minggu menikah itu dipepet jambret. Tas yang berada di pelukan Sisca dirampok pelaku yang berada di boncengan.

Aksi tarik menarik pun terjadi. Pelaku yang mendapat perlawanan sejurus kemudian mengeluarkan pisau dan menikam paha Asmadi. Alhasil tas tadi berhasil dibawa pelaku.

Asmadi yang tak terima selanjutnya melakukan pengejaran. Malang, saat pengejaran sepeda motor kedua malah menubruk mobil avanza hingga terkapar di badan jalan. Saat itu pula Sisca menghembuskan nafas terakhirnya, sementara Amadi tampak sekarat.

Warga pun berduyun-duyun mendatangi Asmadi. Tak ketinggalan kedua pelaku perampokan ikut juga mendatangi korbannya. Asmadi yang masih sadar sontak teriak dan menunjuk kedua pelaku. Bukannya langsung kabur, keduanya malah menuding Asmadi sebagai pelaku perampokan.

“Sudah dia yang merampok malah korban yang ditunjuknya sebagai perampok, mau kami bakar perampoknya kemarin,” ungkap Anto salah seorang warga yang geram.

Saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan kondisi kedua korban saat itu tergeletak dengan Helm masih terpaka, namun Sisca sudah tak sadarkan diri dan Syaban masih sempat tersadar dan menunjuk muka perampok.

Namun warga yang sempat menyaksikan pengejaran Asmadi langsung meringkus Fransisco Butar-butar, salah satu pelaku, sedangkan pelaku satunya berhasil kabur. Pelaku langsung dihajar massa, sementara korban dilarikan ke RS Al Hidayah. Malang, keduanya gagal diselamatkan.

Sebelumnya, orangtua Sisca yang sempat datang ke lokasi kejadian sempat histeris dan mengusap darah di tubuh anaknya. “Anakku sudah meninggal padahal baru lima minngugu yang lalu dia menikah,” ungkap Ri Jaya Lubis, orangtua Sisca.

 

POLSEK DELITUA DIDEMO

Berselang tak lama setelah kejadian, puluhan warga mendemo Mapolsek Delitua. Mereka bahkan sempat membakar ban dan mendesak polisi menyerahkan Fransisco butar-butar, pelaku perampokan yang ditahan.

“Keluarkan si bajingan itu biar kami bakar,” teriak salah seorang warga yang tersulut emosi.

Aksi yang semakin panas akhirnya memancing keluar Tim Sabhara Polresta Medan melakukan pengamanan. Polisi ternyata takut massa semakin marah dan merusak Polsek Delitua. Alhasil, berkisar 50-an personel langsung memindahkan pelaku dari Polsek Delitua ke Mapolresta Medan.

Kemarahan warga itu disebut-sebut, lantaran tidak perdulinya Polsek Delitua terhadap kejahatan yang terus meningkat di kawasan Delitua sekitarnya. “Kami ingin pelaku diadili secara hukum seberat-beratnya,” ungkap Tanta abang Sisca.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Jean Calvjin Simanjuntak mengatakan bahwa jumlah pelaku ada dua orang dan satu tersangka sudah kita amankan berinisial FB warga Jalan Mariendal IV, Medan sedangkan temannya berinsial F masih kita kejar.  “Satu orang sudah kita amankan di rumah tahanan Polresta dengan inisial FB. Sedangkan temannya masih kita kejar. Menurut FB, dia diajak oleh temannya si F. Namun, kita belum membenarkannya karena si F masih dikejar. Kasusnya masih dalam penyelidikan,” terangnya kepada POSMETRO, Selasa (5/11)siang.

Lanjutnya, mengenai proses hukumnya, sementara petugas sedang melakukan pengembangan. “FB masih ditahan, besok kita (Rabu, 6/11/2013) jelaskan seperti apa kasusnya,”ujarnya via seluler. (amr/gib/tun/bud)

 

 

Baru 3 Bulan Menikah

Puluhan warga dan tetangga korban yang ditemui di lokasi mengaku terkejut dan seolah tak percaya dengan kejadian itu. Apalagi selama ini kedua korban yang baru 3 bulan menikah itu selalu terlihat mesra. “Kami tak pernah mendengar dan melihat mereka ribut. Layaknya pasangan baru, keduanya selalu terlihat mesra layaknya pengantin baru. Makanya kami juga sangat terkejut dan tak percaya dengan kejadian itu,” kata Sihite, tetangga korban yang diamini puluhan warga lain.

Kanit Reskrim Polsek Sumbul, Ipda Sigalingging yang dikonfirmasi Selasa (5/11) siang mengaku sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan apa motif  pembunuhan itu. “Dugaan sementara Mangapul membunuh istrinya karena cemburu. Selanjutnya ia bunuh diri dengan cara meneguk racun,” katanya. Sebelum kejadian ini, Mangapul adalah duda yang menikahi Diana yang berstatus janda pada awal September lalu. Herannya, saat melakukan peliputan, kru koran ini malah dilarang dan diusir polisi. “Kok bisa polisi kecolongan. Wartawan kok bisa masuk ke dalam, minta tolong dulu lae keluar dulu. Nanti ada waktunya meliput,” kata Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Hasian Panggabean. (pan/pmg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/