JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Eva (23) bakal menyesal seumur hidup, karena melarang anaknya menonton film Spiderman di bioskop. Anaknya, Valentino, seorang bocah berusia 5 tahun, merajuk dan memilih terjun bebas dari lantai 19 kamar 28 tower B apartemen Laguna, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (1/5) siang.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu korban bernama Valentino baru saja dimandikan ibunya. Setelah itu, siswa TK Paris School ini meminta kepada ibunya untuk menonton film Spider-Man 2. Namun permintaan korban tidak dituruti oleh ibunya sehingga Valentino pun merajuk.
Karena tidak dipenuhi keinginannya korban masuk dalam kamar dan mengunci kamar dari dalam. Sadar anaknya merajuk, Eva coba membujuk. Namun Valentiono tak kunjung membuka pintu.
Takut terjadi apa-apa dengan anaknya, Eva pun berupaya mendobrak pintu. Namun pintu kamar tak kunjung berhasil dibuka. Akhirnya sang ibu meminta bantuan engineering apartemen.
Setengah jam lebih pintu baru berhasil dibuka. Hanya saja, Eva tak menemukan anaknya. Namun, ternyata di lantai dasar sudah ramai para penghuni apartemen melihat dan berkerumum.
Setelah Eva turun dan mendekati, rupanya, anaknya yang bernama Valentino sudah terjun dari lantai 19 apartemen tersebut meniru tokoh superhero idolanya. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pluit untuk diberi pertolongan, namun korban tewas dalam perjalanan.
Korban meregang nyawa dengan luka pada bagian dagu luka terbuka, kaki kanan patah dan terdapat benjolan di kepala. Kasus bunuh diri bocah TK itu kini ditangani Polres Penjaringan.
Kapolsek Penjaringan, AKBP Suyudi Aryo Seto membenarkan aksi bunuh diri siswa TK Paris School tersebut. Tragedi memilukan itu berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.
“Korban marah merasa tidak disayang hingga masuk ke dalam kamar mengamuk, selanjutnya korban mengunci kamarnya sendiri. Kemudian oleh ibunya didobrak namun tidak bisa terbuka,” ujar Suyudi.
“Sementara diduga korban lompat dari jendela. Selanjutnya korban dibawa ke RS Pluit dan diketahui meninggal dunia dengan luka retak di bagian kepala dan dagu, serta kakinya patah setelah membentur tempat cucian piring di food court apartemen Laguna,” tandasnya.
Suyudi menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Ibu kandung Valentino Eva (23), bapak tiri korban Pendi Setiawan dan salah seorang saksi mata Yana yang merupakan pembantu keluarga korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto dalam pesan singkat ke wartawan, menegaskan hingga kemarin sore pihaknya masih menyelidiki apakah ada unsur kesengajaan dalam kematian Valentino. “Selanjutnya proses lidik apakah ada unsur kesengajaan atau tidak,” pungkasnya. (jpnn/bbs/bd)
