25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dua Bulan Bebas, Residivis Ditewas Ditikam

Foto: Irwan/PM
Keluarga melayat ke rumah duka Zul Arifin. Residivis kasus penganiayaan ini tewas ditikam tiga pria, Kamis (1/6) pagi .

DELITUA, SUMUTPOS.CO Baru dua bulan menghirup udara bebas, residivis kasus penganiayaan tewas ditikam. Kuat dugaan pembunuhan pada Kamis (1/6) pagi kemarin sekira pukul 08.30 wib bermotif dendam.

Pagi itu, Zul Arifin (47) sedang berdiri di depan bengkel sepeda motor Simpang Gang KPUM. Tak lama, tiga pria berboncengan naik sepeda motor datang menghampiri.

Begitu turun, mereka langsung menyerang warga Jalan Besar Delitua, Perumahan Deli Sejahtera, Gang KPUM Desa Mekar Sari, Delitua tersebut dengan menikam paha kirinya. Korban pun rubuh.

Berikutnya, para pelaku penghajar Arifin dengan cara memukuli kepalanya pakai kayu. Setelah ayah 4 anak itu tak berdaya, pelaku kabur meninggalkannya tergeletak di pinggir jalan.

Dengan sisa tenaganya, Arifin coba menyelamatkan diri pulang ke rumahnya dengan berjalan menyeret kakinya, sembari berteriak minta tolong.

Namun akibat banyak kehilangan darah, pria ini roboh sebelum sampai rumah. Tepatnya dekat pepohonan pisang, sekitar 20 meter dari kediamannya.

Saat bersamaan, temannya bernama Amdan melintas. Melihat korban terkapar, Amdan pun berteriak minta tolong hingga warga sekitar termasuk keluarga korban berdatangan. Berikutnya Arifin dibopong ke rumah.

Melihat kondisi korban luka parah, keluarga langsung membawanya ke RS Hidayah Delitua dengan menggunakan becak bermotor (betor). Nahas, nyawanya tetap tak terselamatkan.

Sekira pukul 16.00 wib, jenazah akhirnya dibawa pihak keluarga ke rumah duka. Kedatangan jenazah pun disambut isak tangis histeris. Tampak juga seratusan pelayat memadati rumah permanen berwarna hijau di Gang KPUM, sekitar 100 meter dari Jalan Besar Delitua tempat korban disemayamkan.

Tangis dan ratapan keluarga terdengar saling sahut menyahut kala menangisi jasad Arifin di balik selimut yang direbahkan tepat di ruang tamu berukuran 4×4 meter itu. Korban meninggalkan 4 orang anak, 3 laki-laki dan 1 orang perempuan. Usai dishalatkan, jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga di Gang KPUM.

Menurut warga sekitar, kehidupan korban sangat sederhana. Semasa hidupnya, Arifin diketahui sudah 4 kali menikah dan kini berstatus duda karena bercerai.

Di lingkungan tempat tinggalnya, pria ini dikenal baik. Pun begitu, warga tak menampik jika Arifin sudah beberapa kali keluar masuk penjara.

Menurut seorang rekan korban, sebelumnya kejadian, Arifin telah bergelagat aneh. Dia beberapa kali kedapatan berbicara ngelantur. (irw/ras)

Foto: Irwan/PM
Keluarga melayat ke rumah duka Zul Arifin. Residivis kasus penganiayaan ini tewas ditikam tiga pria, Kamis (1/6) pagi .

DELITUA, SUMUTPOS.CO Baru dua bulan menghirup udara bebas, residivis kasus penganiayaan tewas ditikam. Kuat dugaan pembunuhan pada Kamis (1/6) pagi kemarin sekira pukul 08.30 wib bermotif dendam.

Pagi itu, Zul Arifin (47) sedang berdiri di depan bengkel sepeda motor Simpang Gang KPUM. Tak lama, tiga pria berboncengan naik sepeda motor datang menghampiri.

Begitu turun, mereka langsung menyerang warga Jalan Besar Delitua, Perumahan Deli Sejahtera, Gang KPUM Desa Mekar Sari, Delitua tersebut dengan menikam paha kirinya. Korban pun rubuh.

Berikutnya, para pelaku penghajar Arifin dengan cara memukuli kepalanya pakai kayu. Setelah ayah 4 anak itu tak berdaya, pelaku kabur meninggalkannya tergeletak di pinggir jalan.

Dengan sisa tenaganya, Arifin coba menyelamatkan diri pulang ke rumahnya dengan berjalan menyeret kakinya, sembari berteriak minta tolong.

Namun akibat banyak kehilangan darah, pria ini roboh sebelum sampai rumah. Tepatnya dekat pepohonan pisang, sekitar 20 meter dari kediamannya.

Saat bersamaan, temannya bernama Amdan melintas. Melihat korban terkapar, Amdan pun berteriak minta tolong hingga warga sekitar termasuk keluarga korban berdatangan. Berikutnya Arifin dibopong ke rumah.

Melihat kondisi korban luka parah, keluarga langsung membawanya ke RS Hidayah Delitua dengan menggunakan becak bermotor (betor). Nahas, nyawanya tetap tak terselamatkan.

Sekira pukul 16.00 wib, jenazah akhirnya dibawa pihak keluarga ke rumah duka. Kedatangan jenazah pun disambut isak tangis histeris. Tampak juga seratusan pelayat memadati rumah permanen berwarna hijau di Gang KPUM, sekitar 100 meter dari Jalan Besar Delitua tempat korban disemayamkan.

Tangis dan ratapan keluarga terdengar saling sahut menyahut kala menangisi jasad Arifin di balik selimut yang direbahkan tepat di ruang tamu berukuran 4×4 meter itu. Korban meninggalkan 4 orang anak, 3 laki-laki dan 1 orang perempuan. Usai dishalatkan, jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga di Gang KPUM.

Menurut warga sekitar, kehidupan korban sangat sederhana. Semasa hidupnya, Arifin diketahui sudah 4 kali menikah dan kini berstatus duda karena bercerai.

Di lingkungan tempat tinggalnya, pria ini dikenal baik. Pun begitu, warga tak menampik jika Arifin sudah beberapa kali keluar masuk penjara.

Menurut seorang rekan korban, sebelumnya kejadian, Arifin telah bergelagat aneh. Dia beberapa kali kedapatan berbicara ngelantur. (irw/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/