25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Poldasu Akan Audit PT SSI

 

Foto: Bayu/PM Zulhamdi, sopir Luxio milik PT SSI yang mengangkut uang Rp2 miliar.
Foto: Bayu/PM
Zulhamdi, sopir Luxio milik PT SSI yang mengangkut uang Rp2 miliar.

SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara akan mengaudit PT Swadharma Sarana Informatika terkait hilangnya mobil berisi Rp5 miliar milik perusahan yang menjadi vendor ATM itu.

Hal ini disampaikan Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Dedi Irianto ketika dikonfirmasi, Senin (1/9) sore. Dikatakan Dedi, hal itu untuk memeriksa sistem operasional di perusahaan itu, karena beberapa kali terkait dengan tindak kriminal.

“Akan kita audit PT SSI itu. Namun, sebelumnya kita akan rapat dulu dengan Ditbinmas, Ditsabhara dan Biro Operasional. Masa mobil membawa uang miliaran begitu bisa hilang, bagaimanan pengamanannya,” ungkap Dedi singkat.

Lebih lanjut, perwira berpangkat 3 melati di pundaknya itu, tidak menampik kecurigaan pihaknya terhadap orang dalam. Namun, dikatakannya kalau pihaknya masih melakukan pendalaman soal hal itu. Begitu juga dengan 8 orang tersangka pembobol ATM di sejumlah wilayah di Sumatera Utara yang berhasil ditangkap pihaknya, Sabtu (21/4) lalu, disebutnya akan diintrogasi ulang.

Dikatakannya, hal itu mengingat para tersangka itu, merupakan karyawan dan mantan karyawan PT SSI. “Kalau kecurigaan ada kemungkinan bisa terjadi. Untuk itu, akan kita kembangkan, setidaknya melalui orang-orang yang sebelumnya kita tangkap, terkait pembobolan ATM yang merupakan orang dalam perusahaan yang menjadi vendor ATM itu sendiri,” sambung Dedi.

Saat disinggung identitas pelaku, Dedi mengaku belum memegang identitas tersebut. Namun, Dedi tampak tersenyum dan mengaku akan memback-up Polresta Medan untuk mengungkap kasus itu. Bahkan, diakuinya kalau mulai dari awal kejadian, dirinya langsung turun ke lokasi kejadian dan sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan.

“Untuk itu, peran serta masyarakat, tetap kita butuhkan. Dengan informasi masyarakat, akan sangat berharga bagi kita, untuk dapat mengungkap kasus ini,” tandas Dedi. (ind/smg/deo)

 

Foto: Bayu/PM Zulhamdi, sopir Luxio milik PT SSI yang mengangkut uang Rp2 miliar.
Foto: Bayu/PM
Zulhamdi, sopir Luxio milik PT SSI yang mengangkut uang Rp2 miliar.

SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara akan mengaudit PT Swadharma Sarana Informatika terkait hilangnya mobil berisi Rp5 miliar milik perusahan yang menjadi vendor ATM itu.

Hal ini disampaikan Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Dedi Irianto ketika dikonfirmasi, Senin (1/9) sore. Dikatakan Dedi, hal itu untuk memeriksa sistem operasional di perusahaan itu, karena beberapa kali terkait dengan tindak kriminal.

“Akan kita audit PT SSI itu. Namun, sebelumnya kita akan rapat dulu dengan Ditbinmas, Ditsabhara dan Biro Operasional. Masa mobil membawa uang miliaran begitu bisa hilang, bagaimanan pengamanannya,” ungkap Dedi singkat.

Lebih lanjut, perwira berpangkat 3 melati di pundaknya itu, tidak menampik kecurigaan pihaknya terhadap orang dalam. Namun, dikatakannya kalau pihaknya masih melakukan pendalaman soal hal itu. Begitu juga dengan 8 orang tersangka pembobol ATM di sejumlah wilayah di Sumatera Utara yang berhasil ditangkap pihaknya, Sabtu (21/4) lalu, disebutnya akan diintrogasi ulang.

Dikatakannya, hal itu mengingat para tersangka itu, merupakan karyawan dan mantan karyawan PT SSI. “Kalau kecurigaan ada kemungkinan bisa terjadi. Untuk itu, akan kita kembangkan, setidaknya melalui orang-orang yang sebelumnya kita tangkap, terkait pembobolan ATM yang merupakan orang dalam perusahaan yang menjadi vendor ATM itu sendiri,” sambung Dedi.

Saat disinggung identitas pelaku, Dedi mengaku belum memegang identitas tersebut. Namun, Dedi tampak tersenyum dan mengaku akan memback-up Polresta Medan untuk mengungkap kasus itu. Bahkan, diakuinya kalau mulai dari awal kejadian, dirinya langsung turun ke lokasi kejadian dan sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan.

“Untuk itu, peran serta masyarakat, tetap kita butuhkan. Dengan informasi masyarakat, akan sangat berharga bagi kita, untuk dapat mengungkap kasus ini,” tandas Dedi. (ind/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/