MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski Polisi terus meningkatkan patroli rutin, aksi kejahatan tetap terjadi. Belakangan muncul kesan, petugas dan bandit jalanan kucing-kucingan. Masyarakat? Tetap jadi korban!
Kejadian terkini, Neni Herawati (46) terpaksa mengurungkan niatnya mengajar di SD Muhammadiyah 6 Aksara. Sebab saat dalam perjalanan ke sekolah, Selasa (1/9) sekira pukul 08.00 wib, sepeda motor yang ditungganginya ditendang pejambret.
Akibat kejadian di depan Universitas Sisingamangaraja tersebut, warga Jalan Gaharu, Asrama Singgasana III, Kel. Gaharu, Kec. Medan Timur, ini harus menjalani perawatan di RSUD Pirngadi Medan.
Menurut saksi mata, satu dari dua pelaku sempat menarik tas sandang milik korban. Terkejut, Neni sontak berteriak minta tolong. Kesal, pelaku yang berada di boncengan langsung menendang sepeda motor korban hingga jatuh.
“Aku tahu karena ibu itu teriak. Pelaku menendang ibu itu sampai jatuh,” ujar seorang penarik betor saat ditemui di lokasi kejadian.
Melihat korban jatuh, warga sekitar segera menolong dengan melarikannya ke rumah sakit Pirngadi. Sementara pelaku melarikan diri ke arah Jalan Aksara, Percut Seituan.
Upaya pelaku meloloskan diri sebenarnya sempat diketahui polisi yang sedang melintas. Bahkan, polisi dimaksud berupaya mengejar. Sayangnya, si bandit lebih lihai dalam mengendalikan motorna, petugas pun tertinggal jauh.
Ditemui di rumah sakit, Siti (35), adik korban menyebutkan kalau kakaknya masih belum bisa diajak bicara. “Belum bisa diajak ngomong karena masih belum sadarkan diri,” ujar Siti sembari mengungkapkan, kakaknya kerap berangkat dari rumah sekitar jam 6 pagi.
Terpisah, pihak medis mengungkapkan, akibat jatuh dari sepeda motor usai ditendang pejambret, korban mengalami luka-luka pada wajah bagian kiri, geger otak ringan, serta bahu sebelah kiri patah.
Terkait belum siumannya korban, Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Alexander Piliang mengatakan bahwa saat ini pihaknya berharap korban segera sembuh guna dimintai keterangan. (mag3/han/ras)